Apa Itu Teknologi Modifikasi Cuaca, Pengganti Pawang di Sirkuit Mandalika

Apa Itu Teknologi Modifikasi Cuaca, Pengganti Pawang di Sirkuit Mandalika

ADVERTISEMENT

Apa Itu Teknologi Modifikasi Cuaca, Pengganti Pawang di Sirkuit Mandalika

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 18 Mar 2022 11:15 WIB
Sejumlah pebalap kembali memacu kecepatan motor mereka di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Hari ini jadi hari terakhir gelaran tes pramusim MotoGP 2022.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Jakarta -

Teknologi modifikasi cuaca (TMC) akan menggantikan pawang hujan di gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 18-20 Maret mendatang.

Sebelumnya, dalam rapat dengan Komisi X DPR, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan tidak lagi memakai jasa pawang hujan. Ia melanjutkan, persiapan MotoGP Mandalika sudah mencapai 100%, tetapi semua pihak harus tetap berdoa karena persoalan cuaca masih menjadi satu hal yang perlu diantisipasi. Oleh karena itu, ia berharap TMC yang disiapkan pemerintah bisa mencegah hujan deras mengguyur arena MotoGP Mandalika.

"Memang ini yang terus kita upayakan, namanya teknologi modifikasi cuaca. Jadi melibatkan BRIN, BMKG dan TNI AU. Kita harapkan bisa membantu memitigasi situasi," ujarnya.

Apa itu teknologi modifikasi cuaca?

Teknologi modifikasi cuaca adalah salah satu bentuk upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu agar mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan.

Dikutip dari situs BPPT (sekarang Pusat Sains BRIN), tujuan modifikasi cuaca umumnya untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat (rain enhancement) atau dapat juga digunakan untuk kondisi sebaliknya (rain reduction).

Dalam konteks pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim, TMC menjadi salah satu solusi yang bisa diandalkan dalam mengurangi kerugian yang dapat ditimbulkan oleh bencana yang disebabkan oleh faktor iklim dan cuaca.

Cara kerja teknologi modifikasi cuaca

Selama ini, masyarakat mengenal TMC menggunakan pesawat yang menghantarkan bahan semai berupa NaCl ke awan melalui udara. Ternyata, ada metode lain untuk menghantarkan bahan semai itu ke awan.

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah mengembangkan metode penyampaian bahan semai ke dalam awan dari darat, diantaranya dengan menggunakan wahana Ground Based Generator (GBG) dan wahana Pohon Flare untuk sistem statis.

Kedua metode ini mempunyai prinsip kerja yang sama dalam menghantarkan bahan semai ke dalam awan, yaitu dengan memanfaatkan keberadaan awan orografik dan awan yang tumbuh di sekitar pegunungan sebagai targetnya. Tak heran, metode GBG dan Pohon Flare biasanya digunakan di wilayah yang mempunyai topografi pegunungan.

Teknologi Modifikasi CuacaFoto: BPPT

Teknologi modifikasi cuaca di Mandalika

Pelaksanaan operasi TMC di Mandalika merupakan tindaklanjut atas permintaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disampaikan kepada BRIN pada 12 Maret 2022.

Adanya peringatan dini BMKG di wilayah NTB yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin puting beliung juga menjadi pertimbangan diterapkannya teknologi ini di wilayah Mandalika.

Selain itu, pelaksanaan TMC juga didasarkan atas permintaan Gubernur NTB sehubungan dengan telah ditetapkannya status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah longsor dan angin puting beliung di Provinsi NTB.

Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi juga sebelumnya telah meminta pelaksanaan operasi TMC untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mandalika sebagai bagian dari upaya persiapan penyelenggaraan event series race MotoGP 2022.

"Kami telah mengirimkan 15 personil dari Laboratorium Pengelolaan TMC dan Sekretariat Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi untuk menjalankan tugas negara tersebut," ujar Plt. Direktur Penguatan dan Kemitraan, Infrastruktur Riset dan Inovasi, Salim Mustofa melalui siaran pers BRIN, Kamis (17/03).

Operasi TMC di Mandalika didukung 1 unit armada pesawat Casa 212-200 dari Skadron 4 TNI AU Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Komando operasi dipegang oleh M. Djazim Syaifullah, staff pelaksana dari Laboratorium Pengelolaan TMC yang ditunjuk sebagai Koordinator Lapangan untuk Operasi TMC di Mandalika.

Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC, Budi Harsoyo, mengatakan bahwa operasi TMC di Mandalika ini merupakan jenis TMC untuk tujuan pengurangan curah hujan (rain enhacement) yang dalam beberapa tahun terakhir mulai banyak diaplikasikan untuk tujuan mitigasi banjir ataupun tujuan pengamanan pembangunan infrastuktur nasional dan sejumlah event kenegaraan yang diselenggarakan secara outdoor.



Simak Video "8 Rider WSBK Ikut Festival Karnaval Budaya di Mandalika"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT