Api Abadi Tertua di Dunia, Sudah 6.000 Tahun Menyala di Australia
Hide Ads

Api Abadi Tertua di Dunia, Sudah 6.000 Tahun Menyala di Australia

Aisyah Kamaliah - detikInet
Senin, 03 Jan 2022 17:10 WIB
Mount Wingen
Api Abadi di Australia, Sudah Menyala 6.000 tahun. Foto: Google Earth
Jakarta -

Taman nasional di Sidney, Australia, memiliki api yang menyala kurang lebih selama 6.000 tahun. Hal ini menjadikannya sebagai api tertua di planet ini. Apa yang menyebabkannya menyala?

Melansir Science Alert, Senin (3/1/2021) tidak ada yang tahu secara pasti apa penyebabnya api berkobar. Menurut catatan dari Eropa, api ini pertama kali diketahui pada 1828 ketika petani lokal mengatakan ia menemukan gunung berapi di wilayah Mount Wingen.

Selang setahun kemudian pada tahun 1829, ahli geologi Reverend CPN Wilton menyimpulkan bahwa gunung berapi yang diduga itu sebenarnya adalah api lapisan batu bara. Pengukuran menunjukkan bahwa jalur api mencapai sekitar 6,5 kilometer. Ini menunjukkan bahwa api telah menyala setidaknya selama 6.000 tahun. Akan tetapi, selain itu, hampir tidak ada penelitian resmi yang dilakukan di daerah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situs ini dianggap keramat oleh suku tradisional Aborigin, masyarakat Wanaruah, yang menggunakannya untuk memasak dan membuat senjata. Legenda asal mereka berbicara tentang seorang janda yang air matanya menyulut api, atau obor seorang pejuang yang ditangkap oleh 'Si Jahat' di bawah gunung. Namun Profesor Guillermo Rein dari Imperial College London, Inggris, mengatakan penyebab alami adalah sumber yang paling mungkin.

"Anda tidak dapat mengesampingkan gangguan antropogenik, tetapi kemungkinan besar itu adalah penyebab alami," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Itu bisa jadi kebakaran hutan dari sambaran petir yang menyebabkan ini. Atau bisa juga karena pemanasan yang terjadi sendirinya," sambung Rein.

Api yang terjadi karena pemanasan sendiri terjadi ketika lapisan batu bara cukup dekat dengan permukaan sehingga batu bara dapat terpapar oksigen. Jika ada cukup cuaca panas terik selama berturut-turut (mungkin karena perubahan iklim), permukaan batubara memanas dan menjadi cukup panas untuk memanaskan batu lainnya. Ini yang akhirnya memicu pengapian.

Studi menunjukkan bahwa titik pemanasan sendiri untuk batu bara dapat berkisar dari hanya 35 hingga 140 derajat Celcius. Yang mungkin lebih menarik adalah kita juga tidak tahu persis berapa umur api itu. Para peneliti telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa api yang sama bisa saja menyala lebih lama.

"Bukan hanya berusia 6.000 tahun... setidaknya 6.000 tahun. Itu sebenarnya bisa berusia ratusan ribu tahun," tutupnya.

Perlu dicatat bahwa riset ini tidak dipublikasikan dan tidak ditinjau oleh rekan sejawat sehingga perlu ditelaah lagi dengan lebih bijak. Tapi setuju tidak setuju, ini menambah misteri api abadi yang terus menyala tanpa henti.




(ask/fay)
Berita Terkait