.webp)
Teleskop James Webb telah mengudara dengan teknologi jauh lebih canggih dari sebelumnya untuk mendeteksi exoplanet, sebutan untuk planet di luar Tata Surya. Mampukah akhirnya melacak planet yang mirip dengan Bumi ini?
Sejak tahun 1992, astronom telah menemukan hampir 5.000 exoplanet dan mengestimasi di galaksi Bima Sakti saja, jumlahnya miliaran. Terkait statistik itu, kadang dibayangkan ada planet yang benar-benar mirip dengan Bumi, menunggu untuk ditemukan.
Planet itu mungkin daratannya baik, atmosfernya mendukung makhluk untuk bernapas, airnya mengalir dan penuh tumbuhan. Akan tetapi dengan teleskop James Webb sekalipun, penemuan planet sempurna semacam itu tetap sukar dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teleskop hanya bisa menentukan ukurannya, massa, jarak dengan bintang, temperatur dengan perkiraan kasar dan dalam kondisi tertentu, molekul yang ada di atmosffer. Ilmuwan tak yakin berapa banyak kandidat planet yang sungguh mirip Bumi," sebut Popular Science yang dikutip detikINET.
Teleskop James Webb akan punya kecanggihan lebih, kacanya yang besar dan instrumennya punya fokus lebih tajam ke tempat yang jauh. Namun andai ditemukan ada potensi makhluk hidup di suatu planet, misalnya ammonia di atmosfer, masih banyak yang harus dilakukan untuk menentukan planet itu serupa dengan Bumi.
"Anda tidak bisa langsung mengatakan telah menemukan kehidupan. Observasi lanjutan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tanda-tandanya benar ada. Ini adalah proses yang ambigu karena roket tidak bisa langsung diterbangkan ke sana," kata Caprice Phillips dari Ohio State University.
Mungkin saja di masa depan, teleskop generasi baru bakal jauh lebih canggih dari teleskop James Webb sehingga perburuan Bumi baru mungkin akan menemukan hasil yang lebih pasti lagi.
"Teleskop masa depan mungkin akan menemukan dunia berbatu yang kecil dengan atmosfer yang terdiri dari oksigen, metana dan karbondioksida. Dengan kata lain, atmosfer yang mengingatkan kita pada rumah, pada Bumi," sebut NASA.
(fyk/rns)
