Ancaman COVID-22 Trending di Twitter, Banyak yang Salah Paham
Hide Ads

Ancaman COVID-22 Trending di Twitter, Banyak yang Salah Paham

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 26 Agu 2021 06:16 WIB
Virus Corona Varian Delta Melonjak di RI, Ini Fakta-faktanya
Ancaman COVID-22 Trending di Twitter, Banyak yang Salah Paham. Foto: Getty Images/loops7
Jakarta -

Membuat gempar, ancaman COVID-22 yang disampaikan seorang pakar sampai menjadi trending topic di Twitter. Banyak yang salah paham dengan istilah ini, dan terlanjur mengira COVID-22 penyakit sungguhan.

Seperti diketahui, penamaan COVID-19 sendiri merupakan kependekan dari penyakit yang disebabkan virus Corona 2019 (Coronavirus Disease of 2019). Angka 19 di belakangnya mengacu pada keterangan SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi pada Desember 2019.

Dikutip dari Forbes, nama Coronavirus Disease of 2019 dan juga singkatannya COVID-19 dipilih karena nama tersebut tidak menunjukkan lokasi, nama hewan, atau sekelompok orang tertentu untuk menghindari stigma negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Mana COVID-22 Muncul?

Orang dibuat bingung karena belum pernah ada penyebutan COVID-20 atau COVID-21, dan tiba-tiba ramai prediksi seorang pakar tentang COVID-22 yang disebut lebih berbahaya.

ADVERTISEMENT

Varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, Lambda, dan lainnya terdaftar di situs WHO sebagai mutasi progresif SARS-CoV-2 asli. Dengan kata lain, semua varian ini merupakan turunan dari versi awal yang mulai menyebar yang menyebabkan COVID-19. Lantas dari mana COVID-22 muncul? Netizen pun ramai membahasnya di Twitter.


Sebelum kalian ikut panik, perlu dipahami dulu bahwa sebutan COVID-22 adalah ancaman penyakit baru yang disampaikan oleh seorang ahli imunologi bernama Prof Sai Reddy, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman, Blick.

Dalam wawancara tersebut, Reddy mengingatkan kemungkinan berbagai varian virus Corona berbahaya yang ada saat ini membentuk kombinasi yang memunculkan varian baru yang lebih kuat yang bisa menyebabkan penyakit baru. Nah, penyakit baru inilah yang disebutnya COVID-22.

"COVID-22 bisa lebih buruk dari yang kita hadapi saat ini," sebutnya.

Sebelum menyebut COVID-22 sebagai ancaman di masa mendatang, Reddy juga pernah mengingatkan bahwa varian Delta yang mendominasi COVID-19 saat ini sebagai varian yang sangat menular. Varian ini disebutnya sebagai 'COVID-21'.

Fakta Tentang COVID-22

Banyak pakar kesehatan masyarakat memperkirakan tahun 2022 sebagai tahun berakhirnya pandemi COVID-19. Ini sejalan dengan apa yang terjadi pada tahun 1918 saat terjadi pandemi flu yang berlangsung selama tiga tahun.

Bisakah varian yang lebih menular muncul tahun depan pada tahun 2022? Itu pasti sebuah kemungkinan. Selama virus terus bereproduksi dan menyebar, varian baru dan lebih berbahaya dapat terjadi. Jadi, COVID-22 bukan varian atau penyakit nyata yang ada saat ini. Penyebutan COVID-22 adalah prediksi ahli bahwa varian yang lebih menular bisa saja muncul tahun depan, di tahun 2022.

Sementara itu, sejumlah pakar punya pendapat berbeda tentang perkiraan Reddy tentang COVID-22. Ahli penyakit menular dari Vanderbilt University William Schaffner mengatakan, kalaupun ada varian baru, maka namanya bukan COVID-22.

"COVID-19 mendapatkan namanya karena muncul pada 2019. Tetapi semua varian yang mirip namun masih berbeda dari COVID-19 asli akan diberi nama dari alfabet Yunani. Jadi jika ada varian baru yang muncul pada tahun 2022 kemungkinan akan disebut dengan beberapa huruf alfabet Yunani, bukan COVID-22," kata William.




(rns/afr)