Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Corona AstraZeneca telah tiba di Indonesia. Vaksin tahap enam yang tiba ini merupakan produk jadi melalui skema COVAX, program pengadaan vaksin bersama secara global oleh WHO.
Vaksin AstraZeneca sudah mendapat persetujuan dan masuk dalam daftar penggunaan darurat (EUL) WHO pada Februari lalu, dan termasuk vaksin yang banyak dicari. Berikut ini 5 fakta terkait vaksin AstraZeneca:
1. Efikasi vaksin AstraZeneca
Dikutip dari BBC, Rabu (10/3/2021) efikasi dari vaksin AstraZeneca mencapai 70% berdasarkan analisis interim hasil uji klinis tahap tiga di Brasil dan Inggris. Angka efikasi tersebut didapat dari penggabungan data kelompok orang yang divaksinasi dengan dosis tepat, dan dosis yang keliru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika hanya menggunakan data kelompok dosis yang tepat, ditemukan efikasi sebesar 64%. Diketahui standar efikasi minimal vaksin COVID-19 adalah 50%.
2. Suhu penyimpanan
Vaksin AstraZeneca tidak perlu disimpan dalam suhu ekstrem seperti Pfizer yang butuh penyimpanan di angka -70 derajat celcius. Vaksin AstraZeneca bisa disimpan di suhu lemari pendingin reguler dengan suhu berkisar 2-7 derajat celcius.
3. Dibatasi untuk lansia
Jerman mengatakan hanya akan memberikan vaksin untuk usia 18-64 tahun karena tidak ada cukup data tentang bagaimana vaksin mempengaruhi mereka yang berusia di atas 65 tahun.
AstraZeneca terbuka tentang fakta bahwa pada tahap awal, hanya 10% orang yang direkrut untuk menguji keefektifan vaksin berusia 65 tahun atau lebih. Namun, uji coba pada kelompok usia ini sedang dijalankan di beberapa negara berbeda.
Vaksin tersebut telah terbukti aman dan orang tua tampaknya memiliki respons kekebalan yang kuat terhadap vaksin tersebut. Setelah menerima suntikan, darah mereka memiliki banyak antibodi yang dibutuhkan untuk melawan virus Corona.
AstraZeneca mengatakan data uji klinisnya mendukung kemanjuran pada kelompok usia di atas 65 tahun. Public Health England pun mengatakan data perusahaan tentang tanggapan kekebalan vaksin sangat meyakinkan.
4. Lama waktu melindungi dari COVID-19
Seperti semua vaksin yang dikembangkan untuk melawan virus Corona, belum diketahui secara pasti berapa lama vaksin AstraZeneca dapat melindungi penerima suntikannya. Mungkin saja orang-orang membutuhkan vaksinasi tahunan, seperti yang terjadi dengan vaksin flu.
5. Dianjurkan tetap digunakan
Meski penelitian menunjukkan vaksin ini kurang ampuh terhadap varian virus Corona baru di Afrika Selatan dan Inggris, WHO meminta agar negara-negara di dunia yang menerima vaksin ini, tetap menggunakannya.
AstraZeneca menyebutkan, lebih dari 50 negara telah menyetujui vaksin COVID-19 AstraZeneca. Vaksin COVID-19 buatannya diproyeksikan untuk didistribusikan ke 145 negara melalui COVAX.
(rns/fay)