Mobil pintar sepertinya akan menjadi rencana masa depan dari banyak perusahaan teknologi, yang beberapa di antaranya sudah mengungkap rencananya untuk menggarap sektor tersebut. Siapa saja sih?
Blackberry dan Baidu
Baidu dan Blackberry sudah sepakat untuk memperluas kerja sama mereka dalam hal peluncuran mobil pintar di China. Dalam kesepakatan tersebut, peta digital Baidu bakal diintegrasikan dalam Neutrino Real-Time Operating System milik BlackBerry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem mobil pintar ini akan diproduksi secara massal pada mobil GAC New Energy Aion buatan GAC Group, yang merupakan satu dari tiga produsen mobil teratas di China, dengan jumlah produksi mencapai 2 juta kendaraan pertahun.
Software QNX Blackberry akan menangani bagian keamanan fungsional, keamanan jaringan dan keandalan, sementara Baidu telah berinvestasi dalam pengembangan kecerdasan buatan dan pembelajaran mendalam.
Baidu dan Blackberry sendiri pada Januari 2018 sudah menandatangani perjanjian tentang penggunaan sistem operasi Blackberry QNX sebagai dasar untuk platform Apollo milik Baidu, yang merupakan program mobil otonom milik raksasa asal China tersebut.
Program Apollo telah mendapatkan lebih dari seratus mitra manufaktur dan pemasok. Baidu juga sedang sibuk menguji kendaraan otonom dan meluncurkan armada robotaxi yang akan mengaspal di bulan September.
Huawei yang berencana jadi Tesla-nya China
Setelah bisnis ponsel dan perangkat jaringannya dihantam berbagai regulasi, Huawei kini menjajaki bisnis mobil pintar, dan berencana menjadi Tesla-nya China.
Pada 2013, mereka meluncurkan departemen baru yang didedikasikan untuk mengembangkan produk mobil otonom. Hanya saja, Huawei belum sepenuhnya bergerak dalam produksi mobil otonom. Sejauh ini, mereka baru sebatas layanan cloud, kokpit canggih, dan platform self-driving untuk mobil pintar.
Meski begitu, divisi otomotif Huawei menjadi penghasil pendapatan yang cukup bisa diandalkan karena penawarannya yang menarik. Saat ini, Huawei memiliki kesepakatan bisnis untuk mengembangkan aplikasi 5G dengan 18 pembuat mobil Cina.
Selain itu, layanan HiCar miliknya, punya kemampuan menjadi platform hiburan dalam mobil yang mirip dengan CarPlay Apple. HiCar saat ini diinstal di lebih dari 200 model mobil.
Huawei pun kini memperdalam hubungannya dengan BAIC BluePark New Energy Technology Co. Ltd, segmen kendaraan listrik (EV) dari perusahaan otomotif terkemuka China, BAIC Group. Kedua perusahaan ini kemudian berkolaborasi dalam proyek mobil pintar baru dengan nama sandi N61.
EV dilengkapi dengan chipset dan program self-driving, tiga sistem lidar, 12 perangkat radar ultrasonik, 13 kamera, dan sensor gelombang enam milimeter yang dibuat oleh telekomunikasi. Caixin, grup media setempat, mengklaim mobil pintar Huawei lebih canggih daripada sedan Model 3 Tesla. Publikasi itu juga memberi catatan bahwa mobil pintar N61 segera melakukan uji coba tahun ini sebelum resmi mengaspal di Q4 2021.
Halaman selanjutnya: Apple Car
Apple Car
Ini adalah mobil pintar yang beberapa waktu belakangan tengah menjadi perbincangan. Terutama soal kerja sama Apple dengan Hyundai dan KIA, yang kabarnya sempat sepakat untuk menggarap mobil otonom bersama-sama.
Namun kemudian ketiganya disebut gagal mencapai kata sepakat untuk proyek bernama Titan tersebut. Kerja sama ini sejatinya untuk meningkatkan reputasi Hyundai dan KIA, namun saham kedua perusahaan asal Korea Selatan itu malah 6% dan 15%.
Akhirnya Hyundai pun mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa mereka dan KIA belum menentukan keputusan lebih lanjut soal kerja sama pembuatan Apple Car.
Sementara analis Ming-Chi Kuo juga pada akhir 2020 lalu memprediksi kalau peluncuran Apple Car baru akan terjadi setidaknya pada 2025, atau malah bisa diundur sampai 2028.
"Karena perubahan di pasar EV/self-driving dan standar kualitas Apple yang tinggi, kami tidak akan terkejut jika jadwal peluncuran Apple Car diundur ke 2028 atau setelahnya," kata Kuo.