Teleskop raksasa milik Observatorium Arecibo di Puerto Rico rusak terdampak badai dan gempa yang melanda wilayah tersebut. Teleskop ini digunakan untuk melacak asteroid di dekat Bumi dan mengirimkan pesan ke alien.
Berdasarkan laporan, operasional Observatorium Arecibo dihentikan sejak dua kabel yang menyokong struktur bangunan tersebut runtuh Jumat lalu. Sebelumnya, insiden serupa terjadi di bagian lain observatorium pada Agustus lalu.
Seperti dikutip dari Weather, Kamis (12/11/2020) kedua insiden ini menyebabkan kerusakan pada bagian piringan reflektor besar teleskop yang ukurannya mencakup sekitar 20 hektar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini jelas bukan yang ingin kami lihat. Tapi yang terpenting adalah tidak ada yang terluka akibat kejadian ini," kata Francisco Cordova selaku Direktur Observatorium Arecibo.
Setelah dihantam badai dan gempa selama beberapa waktu, putusnya kabel penyangga struktur bangunan menjadi pukulan terbaru yang menyulitkan salah satu teleskop radio terkuat di dunia ini.
Sebelumnya, observatorium ini pernah ditutup selama beberapa bulan setelah terdampak badai Maria pada 2017. Kemudian di awal tahun ini, teleskop kembali ditutup pada Januari dan Februari karena serangkaian gempa yang melanda Puerto Rico.
Perbaikan dari insiden kabel putus yang terjadi di Agustus lalu seharusnya dimulai minggu ini. Namun nyatanya, hal itu tidak bisa dilakukan dengan putusnya dua kabel penyangga terbaru.
![]() |
"Sekarang ini ada banyak ketidakpastian sampai kami dapat menstabilkan struktur. Ini mendapatkan perhatian penuh dari tim kami. Saat ini kami sedang mengevaluasi situasi dengan para ahli," kata Cordova.
Arecibo selama ini digunakan untuk penelitian ilmiah dan melacak asteroid yang dekat dengan Bumi. Teleskop ini juga terkenal karena dipakai untuk mengirimkan sinyal ke luar Bima Sakti, sebagai bagian dari program Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) untuk mendeteksi kehidupan lain di luar Bumi.
Menurut University of Central Florida, penyebab putusnya kabel masih dalam penyelidikan. Namun para ahli menduga, putusnya kabel tersebut dikarenakan beban ekstra yang disokongnya setelah terjadi insiden putus kabel yang pertama.
Sementara perbaikan berlangsung, zona aman diberlakukan di sekitar bangunan. Orang-orang yang diizinkan berada di lokasi hanyalah mereka yang bertanggung jawab menangani insiden tersebut.
Cordova mengatakan teleskop akan kembali ke misinya, namun dia tidak bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan.
"Ini bukan kabar bagus. Tapi kami tetap berkomitmen untuk memulihkan fasilitas tersebut. Fasilitas ini sangat penting untuk kemajuan sains," tutupnya.
(rns/fay)