7 Fakta Menarik Lubang Hitam yang Berbuah Nobel Fisika
Hide Ads

7 Fakta Menarik Lubang Hitam yang Berbuah Nobel Fisika

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 07 Okt 2020 15:16 WIB
Wujud Lubang Hitam pertama kali terungkap.
Penemu Lubang Hitam Raih Nobel Fisika, Ini 7 Fakta Menariknya (Foto: EHT)
Jakarta -

Tiga ilmuwan yang berhasil mengungkap misteri di balik lubang hitam diganjar penghargaan Nobel Fisika tahun 2020. Ketiga ilmuwan tersebut adalah Rogre Penrose yang membuktikan teori relativitas umum milik Albert Einstein, serta Reinhard Genzel dan Andrea Ghez yang menemukan objek supermasif di pusat galaksi Bima Sakti.

Bayangkan sebuah tempat di mana semua benda bisa terhimpit dengan sangat ketat sehingga tak ada satu pun yang bisa lolos, termasuk planet, Bulan bahkan cahaya. Apapun yang ada di dekatnya akan tersedot.

Deskripsi di atas adalah penggambaran black hole atau lubang hitam pada umumnya. Tapi, bagaimana sih sebenarnya lubang hitam bisa terbentuk? Berikut ini adalah 7 fakta tentang lubang hitam seperti dikutip dari Brainberries, Rabu (7/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pertama kali ditemukan pada 1960-an

Lubang hitam yang pertama kali ditemukan bernama Cygnus X-1, di tahun 1960-an. Namun di awal-awal penemuannya, Cygnus X-1 belum diidentifikasi sebagai lubang hitam, setidaknya selama satu dekade. NASA kemudian menyatakan bahwa Cygnus X-1 punya ukuran sekitar 10 kali lebih besar dari Matahari kita. Terdapat bintang raksasa di dekatnya yang sekitar 20 kali lebih besar dari Matahari kita, 'berdarah-darah' karena emisi sinar-X besar-besaran yang berasal dari lubang hitam tersebut.

ADVERTISEMENT

2. Wujudnya tak kasat mata

Sesuai namanya, lubang hitam itu 'hitam', yang berarti tidak ada cahaya yang dapat menghindarinya. Ini berarti, tidak mungkin untuk melihat atau merasakan lubang hitam menggunakan suatu instrumen.

Kuncinya, menurut NASA, untuk benar-benar bisa melihat lubang hitam adalah mempelajari efeknya terhadap lingkungan di sekitarnya. Hal ini bisa terlihat dari bintang-bintang 'terkoyak' di sekitarnya karena tarikan besar lubang hitam. Ketika hal ini terjadi, materi dari bintang itu menjadi lebih terang dan lebih panas, serta bersinar dalam sinar-X.

3. Ukurannya ada yang sebesar gunung

NASA mengatakan, setidaknya ada tiga jenis lubang hitam mulai dari 'relative squeakers' hingga lubang hitam yang mendominasi seluruh galaksi. Lubang hitam terkecil disebut Primordial, besarnya mulai dari ukuran 1 atom hingga seukuran gunung.

Lubang hitam yang paling umum adalah lubang hitam Stellar dan bisa mencapai 20 kali ukuran Matahari kita. Sejauh ini, diketahui ada puluhan lubang hitam dengan ukuran ini di galaksi Bima Sakti. Supermassive black holes atau lubang hitam supermasif, sesuai namanya, adalah lubang hitam terbesar di pusat galaksi. Ukurannya bisa lebih dari 1 juta kali dari Matahari.

4. Galaksi Bima Sakti punya lubang hitam supermasif

Galaksi Bima Sakti yang kita tinggali, punya lubang hitam supermasif di dalamnya. Lalu apakah kita berada dalam bahaya dengan keberadaan lubang hitam ini? Tenang, para astronom telah mengonfirmasi bahwa galaksi kita baik-baik saja. Meskipun Bima Sakti kita memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya, jangan panik! Kita memang berada di dekatnya meski tidak dapat melihat efeknya dari tempat kita berada.

5. Terbentuk dari bintang masif yang mati

Ketika sebuah bintang seperti Matahari akhirnya mati, bahan bakar nuklir yang membakarnya perlahan-lahan akan memudar menjadi bintang putih. Namun hal itu tidak akan terjadi pada bintang yang lebih besar.

Ketika bintang-bintang masif kehabisan bahan bakar, gravitasi akan membanjiri bintang dan kehilangan bentuknya yang stabil dan terjadilah ledakan supernova. Ledakan ini terjadi bila gravitasi bintang menjadi sangat kuat sehingga menghancurkan dirinya sendiri.

Inti Matahari yang tersisa hanya meninggalkan gravitasi yang sangat besar, yang akan menghisap seluruh benda yang ada di sekitarnya. Selanjutnya, inti ini kemudian menjadi lubang hitam.

6. Lubang hitam bukan obyek abadi

Meski lubang hitam memiliki kekuatan dahsyat, ternyata seiring berjalannya waktu, obyek ini bisa lenyap. Penemuan mengejutkan ini diprediksi pertama kali oleh fisikawan Stephen Hawking pada 1974. Sesuai namanya, fenomena ini dinamakan radiasi Hawking.

Radiasi Hawking memecah massa lubang hitam ke ruang angkasa di sekitarnya sepanjang waktu hingga tak ada energi yang tersisa dari lubang hitam itu sendiri. Radiasi Hawking juga dikenal dengan nama penguapan lubang hitam.

7. Apa jadinya jika manusia terhisap?

Ini adalah salah satu pertanyaan paling menarik dan sering dilontarkan terkait dengan lubang hitam. Apa jawabannya? Misalnya kalian terhisap ke lubang hitam seukuran Bumi, tubuh kalian akan terlihat seperti pasta gigi yang mencuat dari wadahnya, memanjang dan meregang.

Sir Martin Rees, seorang ahli astronomi asal Inggris, menyebut fenomena ini dengan nama Spaghettification. Kalau kalian masih hidup ketika terhisap ke dalamnya, kalian akan mengalami pembengkokan ruang-waktu dan dapat menyaksikan segala hal yang terhisap ke dalam lubang tersebut sebelum dan sesudah terhisapnya kalian. Ini artinya, kalian akan dapat menyaksikan seluruh asal usul alam semesta, mulai dari Big Bang hingga akhir riwayat alam semesta itu sendiri.

(vmp/fay)