Tiga ilmuwan yang berhasil mengungkap misteri di balik lubang hitam diganjar penghargaan Nobel Fisika tahun 2020. Ketiga ilmuwan tersebut adalah Rogre Penrose yang membuktikan teori relativitas umum milik Albert Einstein, serta Reinhard Genzel dan Andrea Ghez yang menemukan objek supermasif di pusat galaksi Bima Sakti.
Bayangkan sebuah tempat di mana semua benda bisa terhimpit dengan sangat ketat sehingga tak ada satu pun yang bisa lolos, termasuk planet, Bulan bahkan cahaya. Apapun yang ada di dekatnya akan tersedot.
Deskripsi di atas adalah penggambaran black hole atau lubang hitam pada umumnya. Tapi, bagaimana sih sebenarnya lubang hitam bisa terbentuk? Berikut ini adalah 7 fakta tentang lubang hitam seperti dikutip dari Brainberries, Rabu (7/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pertama kali ditemukan pada 1960-an
Lubang hitam yang pertama kali ditemukan bernama Cygnus X-1, di tahun 1960-an. Namun di awal-awal penemuannya, Cygnus X-1 belum diidentifikasi sebagai lubang hitam, setidaknya selama satu dekade. NASA kemudian menyatakan bahwa Cygnus X-1 punya ukuran sekitar 10 kali lebih besar dari Matahari kita. Terdapat bintang raksasa di dekatnya yang sekitar 20 kali lebih besar dari Matahari kita, 'berdarah-darah' karena emisi sinar-X besar-besaran yang berasal dari lubang hitam tersebut.
2. Wujudnya tak kasat mata
Sesuai namanya, lubang hitam itu 'hitam', yang berarti tidak ada cahaya yang dapat menghindarinya. Ini berarti, tidak mungkin untuk melihat atau merasakan lubang hitam menggunakan suatu instrumen.
Kuncinya, menurut NASA, untuk benar-benar bisa melihat lubang hitam adalah mempelajari efeknya terhadap lingkungan di sekitarnya. Hal ini bisa terlihat dari bintang-bintang 'terkoyak' di sekitarnya karena tarikan besar lubang hitam. Ketika hal ini terjadi, materi dari bintang itu menjadi lebih terang dan lebih panas, serta bersinar dalam sinar-X.
3. Ukurannya ada yang sebesar gunung
NASA mengatakan, setidaknya ada tiga jenis lubang hitam mulai dari 'relative squeakers' hingga lubang hitam yang mendominasi seluruh galaksi. Lubang hitam terkecil disebut Primordial, besarnya mulai dari ukuran 1 atom hingga seukuran gunung.
Lubang hitam yang paling umum adalah lubang hitam Stellar dan bisa mencapai 20 kali ukuran Matahari kita. Sejauh ini, diketahui ada puluhan lubang hitam dengan ukuran ini di galaksi Bima Sakti. Supermassive black holes atau lubang hitam supermasif, sesuai namanya, adalah lubang hitam terbesar di pusat galaksi. Ukurannya bisa lebih dari 1 juta kali dari Matahari.