Fakta Ilmiah Tanaman Hias Janda Bolong yang Dihargai Selangit
Hide Ads

Berkebun Digital

Fakta Ilmiah Tanaman Hias Janda Bolong yang Dihargai Selangit

Tim detikcom - detikInet
Minggu, 04 Okt 2020 16:43 WIB
Tanaman hias kini menjadi primadona di masa pandemi. Aktivitas budidaya tanaman dirasa mampu mengobati penat di rumah.
Tanaman hias Janda Bolong atau Monstera yang harganya selangit (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Tanaman hias janda bolong atau yang memiliki nama asli Monstera tengah jadi buah bibir. Bentuknya yang unik berbanding lurus dengan harganya yang selangit. Ada faktor ilmiah menarik yang mungkin bikin janda bolong mahal?

Tak main-main, untuk membeli satu pot tanaman hias ini, kalian bisa merogoh puluhan hingga ratusan juta rupiah. Harga janda bolong kian meroket apabila jumlah daun yang bolong itu banyak dan besar, serta dipadukan warna hijau, putih, hingga kuning yang bisa memanjakan mata. Ada beberapa jenis yang populer seperti Monstera deliciosa, Monstera adansonii dan Monstera obliqua.

Janda bolong dari tiga spesies tadi, yang mahal adalah berjenis variegata. Variegata merupakan kondisi kelainan genetik yang menyebabkan daunnya menjadi belang, tetapi malah membuatnya terlihat cantik. Mengutip dari berbagai sumber, tanaman janda bolong yang masuk kategori variegata bisa mahal lantaran langka, sementara di sisi lain peminatnya makin bertambah seperti saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Monstera adalah nama genus dari tanaman berdaun lebih besar dibanding daun pada umumnya. Dari situlah lahir nama Monstera.

Monstera sudah diteliti para ahli botani sejak awal abad ke-20. Di masa modern, Monstera jadi tanaman hias yang di Indonesia dinamai janda bolong dan di luar negeri julukannya adalah swiss cheese plant, karena daunnya bolong-bolong.

Janda Bolong apabila ditempatkan di dalam sebuah ruangan, tak hanya memberikan kesejukan, tapi menambah nilai estetika dengan daunnya yang berlubang itu.

Tanaman Janda Bolong VariegataTanaman Janda Bolong Variegata Foto: Dok. Instagram @nyonyadestira

Perawatan Monstera relatif gampang. Dia bisa tumbuh di lingkungan yang minim pencahayaan, relatif tahan terhadap hama dan penyakit, sehingga memberikan nilai plus yang disukai banyak orang ketimbang tanaman hias lainnya. Bahkan, pemupukannya bisa dilakukan satu bulan sekali saja.

Akan tetapi, untuk membudidayakan Janda Bolong butuh keterampilan khusus. Bisa saja kalian menanam Janda Bolong, tetapi bila daunnya tidak bolong secara alami dan tidak ada paduan warna, harganya bisa biasa saja.

Masalah lainnya, Monstera yang kalian budidaya bisa saja mati gegara daun kuning cerah atau batang hitam saat campuran pot basah ini terlalu banyak air.

Ada pula masalah lainnya, misalnya daun melengkung, tetapi warnanya masih hijau. Hal itu dikarenakan faktor rootbound, yakni kekurangan air atau kelebihan air apabila disertai daun kuning, atau bisa jadi karena suhu ruangan yang terlalu dingin.

Sebagai catatan bagi kalian yang ingin membeli atau mulai mengoleksinya, perlu mengedepankan kehati-hatian. Sebab, tanaman janda bolong ini mengandung racun.

Racun tersebut bersumber dari kalsium oksalat pada getah yang ada di daunya. Jika daun tersebut sobek dan mengeluarkan getah, kemudian getah tersebut tertelan, bisa mengakibatkan muntah, iritasi pada mulut dan saluran pernafasan, hingga kesulitan menelan atau bernafas. Tentunya peringatan ini bila di rumah kalian ada anak kecil yang belum tahu bahaya dari kalsium oksalat.




(agt/fay)