Riset: Pernah Demam Berdarah Bisa Punya Imunitas Lawan COVID-19
Hide Ads

Riset: Pernah Demam Berdarah Bisa Punya Imunitas Lawan COVID-19

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 22 Sep 2020 13:49 WIB
ilustrasi DBD
Riset ungkap adanya kaitan level imunitas terhadap COVID-19 pada mereka yang pernah kena demam dengue atau demam berdarah. Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta -

Sebuah riset terbaru meneliti penyebaran COVID-19 di Brasil dengan kejadian merebaknya demam berdarah dengue. Ternyata studi ini menemukan adanya imunitas bagi mereka yang pernah terkena demam dengue terhadap COVID-19.

Riset yang belum dipublikasikan ini dipimpin oleh Miguel Nicolelis Profesor di Duke University. Kepada Reuters, ia menyampaikan hasil komparasi penyebaran geografis dari kasus COVID-19 dengan penyebaran dengue di 2019 dan 2020.

Hasilnya secara mengejutkan menemukan area yang mengalami tingkat wabah dengue yang tinggi pada waktu 2019-2020 ternyata memiliki tingkat infeksi dan pertumbuhan kasus yang lebih rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Temuan yang mencolok ini meningkatkan kemungkinan menarik dari reaktivitas silang imunologis antara serotipe Flavivirus demam berdarah dan SARS-CoV-2," kata sang peneliti, merujuk pada antibodi virus dengue dan novel coronavirus.

"Jika terbukti benar, hipotesis ini dapat berarti bahwa infeksi dengue atau imunisasi dengan vaksin dengue yang manjur dan aman dapat menghasilkan beberapa tingkat perlindungan imunologis terhadap virus corona," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Nicolelis menambahkan hasil tersebut sangat menarik karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan antibodi demam berdarah dalam darahnya dapat menunjukkan hasil 'false positif' untuk antibodi COVID-19 bahkan jika mereka tidak pernah terinfeksi oleh virus corona.

"Ini menunjukkan bahwa ada interaksi imunologis antara dua virus yang tidak dapat diduga oleh siapa pun, karena kedua virus tersebut berasal dari keluarga yang sama sekali berbeda," kata Nicolelis.

Studi ini diterbitkan sebelum tinjauan sejawat di server pracetak MedRxiv dan akan diserahkan ke jurnal ilmiah.




(ask/fay)