Ilmuwan Ungkap Cara Menghitung 1 Hari di Bumi
Hide Ads

Ilmuwan Ungkap Cara Menghitung 1 Hari di Bumi

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 22 Sep 2020 09:04 WIB
Sunset di Pantai Parangtritis.
Ilmuwan Ungkap Cara Menghitung 1 Hari di Bumi. Foto: Ilustrasi/alvinzipo/d'Traveler
Jakarta -

Berapa lama waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan rotasi 360 derajat? Ternyata tidak persis 24 jam, tepatnya 23 jam 56 menit. Dari mana perhitungan ini didapat?

Karena Bumi terus bergerak di sepanjang orbitnya mengelilingi Matahari, titik lain di planet ini menghadap Matahari tepat di ujung putaran 360 derajat itu. Agar Matahari bisa mencapai posisi yang sama persis di langit, Bumi harus berputar 1 derajat lebih jauh.

Begitulah cara manusia mengukur hari. Bukan dengan rotasi persis Bumi, tetapi posisi Matahari di langit. Secara teknis, ini adalah dua jenis hari yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Science Alert, hari yang diukur dengan selesainya rotasi 360 derajat disebut sidereal day. Sedangkan hari yang didasarkan pada posisi Matahari, disebut solar day.

Untuk solar day, terhitung empat menit lebih lama dari sidereal day sehingga membuat kita terbiasa dengan hitungan 24 jam.

ADVERTISEMENT

"Karena kita bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit, maka solar day membutuhkan waktu 24 jam. Jika kita tidak mengorbit Matahari, kedua hari itu akan sama," kata James O'Donoghue, ilmuwan planet di badan antariksa Jepang JAXA.

Dia kemudian membuat animasi seperti dalam video berikut ini untuk menunjukkan cara kerjanya.

[Gambas:Youtube]


Karena kita menggunakan solar day di kalender, kita menghitung 365 hari dalam setahun. Tapi Bumi sebenarnya menyelesaikan rotasi penuh sidereal day 366 kali per tahun.

O'Donoghue menjelaskan perbedaan antara kedua jenis hari ini sebagai pemilihan objek latar belakang mana yang digunakan sebagai dasar perbandingan rotasi Bumi. Rotasi penuh relatif terhadap posisi Matahari disebut sebagai solar day. Sedangkan rotasi penuh relatif terhadap semua bintang lain yang kita lihat adalah sidereal day.

"Jika kita menggunakan sidereal day sebagai gantinya, Matahari akan terbit sekitar empat menit lebih awal setiap hari. Setelah enam bulan, Matahari akan terbit 12 jam lebih awal," ujarnya.

"Kita di Bumi telah memutuskan untuk mengikat ritme harian kita ke Matahari, bukan bintang. Faktanya, bintang-bintang muncul sekitar empat menit lebih awal setiap hari karena pilihan kita," tutupnya.

(rns/afr)