Astronom Tangkap Nebula Kupu-kupu yang Menakjubkan
Hide Ads

Astronom Tangkap Nebula Kupu-kupu yang Menakjubkan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 04 Agu 2020 11:32 WIB
This highly detailed image of the fantastic NGC 2899 planetary nebula was captured using the FORS instrument on ESO’s Very Large Telescope in northern Chile. This object has never before been imaged in such striking detail, with even the faint outer edges of the planetary nebula glowing over the background stars.
Astronom Tangkap Nebula Kupu-kupu yang Menakjubkan Foto: ESO
Jakarta -

Ribuan tahun cahaya dari Bumi, astronom menemukan pemandangan yang sangat menakjubkan. Mereka menemukan 'kupu-kupu' kosmik dengan kombinasi warna merah, ungu dan biru yang menakjubkan.

Kupu-kupu tersebut ternyata adalah nebula planet yang ditemukan oleh Very Large Telescope (VLT) di Chile milik European Space Observatory (ESO). Bentuknya yang simetris memang membuat objek antariksa ini terlihat seperti kupu-kupu warna-warni.

Walau disebut nebula planet, objek antariksa ini tidak memiliki hubungan dengan planet. Objek ini adalah awan debu dan gas raksasa yang terbentuk di sekitar bintang purba yang belum meledak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat pertama kali ditemukan menggunakan teleskop zaman dahulu, astronom melihatnya mirip seperti planet, maka diberi nama seperti itu. Tapi dengan teleskop yang lebih canggih, baru terlihat jelas bahwa objek ini sebenarnya hanya gas.

Dikutip detikINET dari Digital Trends, Senin (3/8/2020) astronom memberi nama nebula ini NGC 2899. Objek ini berjarak antara 3.000 hingga 6.500 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Vela.

ADVERTISEMENT

Foto ini ditangkap menggunakan instrumen milik VLT yang bernama FORS atau FOcal Reducer and low dispersion Spectrograph.Nebula ini memiliki temperatur yang sangat tinggi dan gas panas di sekitarnya bersinar hingga menciptakan warna yang menakjubkan seperti ini.

"Gas NGC 2899 memanjang hingga dua tahun cahaya dari pusatnya, bersinar terang di depan bintang-bintang Galaksi Bima Sakti saat gas mencapai suhu di atas 10.000 derajat Celcius," tulis ESO dalam keterangannya.

"Temperatur tinggi disebabkan jumlah besar radiasi dari bintang induk nebula, yang menyebabkan gas hidrogen di nebula bersinar dengan halo berwarna kemerahan di sekitar gas oksigen, yang berwarna biru," sambungnya.

Astronom percaya bahwa nebula ini memiliki bentuk yang tidak biasa karena memiliki dua bintang utama, yang mendorong dan menerangi gas dengan cara simetris. Jenis nebula seperti ini dinamakan bipolar dan hanya ada 10-20% nebula yang termasuk jenis ini.

Sayangnya usia nebula ini di alam semesta tidak lama lagi. Cahaya yang datang dari radiasi ultraviolet ini hanya akan bertahan selama beberapa ribu tahun lagi sebelum memudar. Ini merupakan waktu yang relatif pendek dalam astronomi.




(vmp/fay)