Meng Yan juga mengklaim pejabat WHO sebenarnya sudah ada yang tahu mengenai penularan antar manusia, tapi tetap tidak mengambil tindakan. Dia merasa frustrasi tapi tidak terlalu kaget karena WHO ditudingnya korup.
Sampai akhirnya wanita ini memutuskan kabur ke AS dan sekarang mengaku dalam persembunyian karena takut keselamatannya terancam. Tapi ia menyatakan tetap merasa lebih aman di AS daripada di China di mana pemerintah China ditudingnya telah berusaha merusak reputasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan sebenarnya saya datang ke AS adalah karena saya memberikan pesan kebenaran tentang COVID ini," katanya dalam wawancara di lokasi yang tak disebutkan.
WHO dan pemerintah China sendiri sudah berulangkali menyatakan tidak ada yang disembunyikan tentang pandemi Corona. Adapun kampus Hong Kong School of Public Health sudah tidak mengakui Meng Yan sebagai salah satu karyawannya.
Kedutaan Besar China di Amerika Serikat ketika dikonfirmasi soal kabar ini menyatakan tidak mengenal Meng Yan. Mereka juga merasa telah menangani pandemi Corona dengan baik.
"Kami tidak pernah mendengar tentang orang ini. Pemerintah China telah merespons secara efektif dan cepat sejak wabah. Semua upaya ini dengan jelas terdokumentasi dengan transparansi. Fakta mengatakan semuanya," kata mereka soal pengendalian pandemi Corona.