Fosil 200 Juta Tahun Buktikan Dinosaurus Berjalan seperti Ayam
Hide Ads

Fosil 200 Juta Tahun Buktikan Dinosaurus Berjalan seperti Ayam

Adi Fida Rahman - detikInet
Sabtu, 04 Jul 2020 16:31 WIB
Dinosaurus: Elaphrosaurus ompong berusia 110 juta tahun ditemukan di Australia
Para peneliti mempercayai dinosaurus berjalan seperti ayam. Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Sejumlah ahli percaya dinosaurus yang hidup 200 tahun lalu bergerak dengan cara yang mirip dengan ayam guinea kendati memiliki ekor yang panjang dan berotot.

Keyakinan itu berdasar pada analisis fosil jejak kaki dinosaurus tiga jari - disebut theropoda- dari periode jurassic awal dengan jejak kaki ayam guinea berjambul.

Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal bertajuk Biology Letters yang memberikan informasi cara baru untuk mempelajari jejak kaki kuno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dinosaurus bergerak dengan ara yang sangat mirip dengan burung modern bahkan 200 juta tahun yang lalu, jutaan tahun sebelum burung berevolusi, meskipun mereka sangat berbeda (panjang dan berotot)," terang Dr Peter Falkingham, dosen senior biologi vertebrata di Liverpool John Moores University.

Jejak yang dibuat oleh spesies berujung tiga meninggalkan jejak jauh ke dalam lapisan permukaan yang seringkali sulit dilihat. Alhasil tim ilmuwan dari Liverpool John Moores University dan Brown University, AS menggunakan x-ray untuk mempelajari gerakan 3D kaku ayam guinea dan mencari tahu apa yang terjadi di bawah permukaan.

ADVERTISEMENT

Penggunaan ayam guinea sendiri dalam penelitian ini lantaran hewan unggas ini tidak dapat terbang dan kaki mereka punya jari tiga yang dirasa sangat mirip dengan dinosaurus bipedal, yang memungkinkan pergerakan di trek dangkal dapat dipelajari secara langsung.

Tim mengamati ayam guinea berjalan melalui berbagai tekstur permukaan, mulai dari lumpur padat, granular, tegas hingga semi-cair.

Tim menggunakan analisis gerak kaki ayam guinea dan mencari tahu apa yang terjadi di bawah permukaan. Foto Turner et al / Biology LettersTim menggunakan analisis gerak kaki ayam guinea dan mencari tahu apa yang terjadi di bawah permukaan. Foto Turner et al / Biology Letters Foto: undefined

Mereka menemukan kaki ayam guinea secara konsisten bergerak dalam "pola lingkaran" lebih dalam di tanah. Ketika kaki tenggelam di bawah permukaan dan kemudian menarik diri, cakar dari tiga jari kaki utama membuat jalur masuk dan keluar di lokasi yang berbeda.

Para ahli kemudian menganalisis jejak fosil dari hampir 200 juta tahun lalu, yang menurut Dr Falkingham, mungkin dibuat oleh dinosaurus seperti Compsognathus atau Coelophysis - theropoda kecil seukuran seekor ayam.

Mereka menemukan kaki dinosaurus yang ditangkap dalam catatan fosil memiliki "gerakan memutar" yang cocok dengan ayam guinea.

Para ahli percaya bahwa unggas yang hidup di tanah seperti ayam guinea mungkin telah mempertahankan beberapa fitur evolusi nenek moyang dinosaurus mereka.

"Kesamaan gerak, dan kesamaan bentuk kaki (tiga-jari) antara dinosaurus 200 juta tahun yang lalu dan burung hari ini, memberi tahu kita seberapa sukses dan serbaguna kaki itu telah berevolusi," terang Dr Falkingham, demikian dilansir dari Science Focus, Sabtu (4/7/2020).




(afr/afr)