China Tak Lagi Pakai Trenggiling untuk Ramuan Obat Tradisional
Hide Ads

China Tak Lagi Pakai Trenggiling untuk Ramuan Obat Tradisional

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 12 Jun 2020 13:07 WIB
Trenggiling
China Tak Lagi Pakai Trenggiling untuk Ramuan Obat Tradisional. Foto: Istimewa
Jakarta -

China tak lagi memasukkan trenggiling dalam daftar resmi ramuan obat tradisional. Hal ini dipicu meningkatnya perlindungan hukum pada hewan terancam punah.

Dikutip dari Science Alert, selain trenggiling, farmakope (buku standar obat) resmi China juga menghapus sejumlah zat, termasuk salah satunya pil yang diformulasikan dengan kotoran kelelawar.

Penghapusan sejumlah bahan ramuan obat yang berasal dari hewan ini juga masih terkait dengan meningkatnya kewaspadaan terhadap hewan yang berpotensi membawa virus Corona baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trenggiling yang merupakan mamalia paling banyak diperdagangkan di dunia, dianggap oleh beberapa ilmuwan sebagai kemungkinan pembawa virus Corona baru yang muncul di sebuah pasar di Wuhan, China tahun lalu.

Untuk diketahui, bagian tubuh trenggiling punya harga tinggi di pasar gelap karena mereka biasa digunakan dalam pengobatan tradisional China. Namun para ilmuwan mengatakan, hewan ini tidak punya nilai terapeutik.

ADVERTISEMENT

Namun yang jelas, sumber daya alam langka satu per satu mulai ditarik dari daftar farmakope. China sendiri dalam beberapa bulan terakhir sudah mulai melarang penjualan hewan liar untuk makanan, dengan alasan adanya risiko penyakit menular ke manusia.

Meski demikian, perdagangan hewan untuk tujuan lain, termasuk penelitian dan pengobatan tradisional masih dilegalkan.

Organisasi lingkungan hidup World Wide Fund for Nature menyambut baik langkah yang dilakukan China. Menurut mereka, peningkatan perlindungan terhadap trenggiling adalah jeda penting dari penjualan trenggiling secara ilegal.




(rns/fay)