Mengulik Drone yang Dipakai China Awasi Warga dari Virus Corona

China memakai drone untuk mengawasi warga dari virus corona. Ada dua jenis sesuai fungsinya, yuk kita kulik teknologinya.

Langkah China memakai drone untuk menekan penyebaran virus corona, langsung menarik perhatian dunia. Ada yang memuji, ada juga yang mencibir terkait proses pengawasan (surveillance).

Dalam pantauan detikINET Selasa (4/2/2020) dari video-video yang beredar di medsos China, ada 2 tipe drone yang dipakai. Pertama adalah drone pertanian yang dipakai untuk menyemprotkan disinfektan untuk mencegah virus corona di China.

Satu lagi adalah drone pengamatan yang dipasangi speaker. Fungsinya supaya petugas bisa langsung bicara memperingatkan warga yang sedang diamati.

Yuk kita lihat yang pertama dulu, drone pertanian. Drone ini sengaja dialihfungsikan dari buat menyemprot hama, menjadi menyemprot disinfektan untuk mencegah virus corona di kawasan pemukiman warga.

Warga memakai drone untuk menyemprot disinfektan anti virus corona (ITHome)

Gizchina pernah memberitakan drone pertanian ini banyak dipakai di desa-desa untuk mencegah virus corona. Misalnya saja di pedesaan Heze di Provinsi Shandong, drone pertanian dipakai warga desa untuk menyemprotkan disinfektan.

Karena musim dingin menjelang musim semi dan liburan Imlek, tidak ada aktivitas pertanian. Artinya drone ini memang menganggur sehingga dipakai untuk membantu mencegah virus corona. Satu drone bisa mencakup area 16 ribu m2.

Produsen drone macam ini yang paling besar di China adalah XAG. Diberitakan Techinasia, mereka sudah memasarkan 27 ribu drone yang melayani kebutuhan 1,2 juta petani untuk menyemprot pestisida.

XAG punya beberapa drone pertanian yang bentuknya mirip-mirip yaitu berwarna merah putih dengan 4 baling-baling. Ada P10, P20, P30, P Series dan XPlanet yang dilengkapi dengan 4G dan smart tank. Kemampuan operasionalnya 14 hektar/jam.

Aneka drone buatan XAG (XAG)

Drone Agras T16 (DJI)

Drone pertanian lainnya adalah buatan DJI yang pusatnya ada di Shenzhen. Agras T16 dan Agras MG-1P adalah drone yang ditargetkan untuk kebutuhan pertanian.

Agras T16 bisa membawa tanki 16 liter dan beroperasi di wilayah 10 hektar dengan jangkauan kendali sampai 3 km. T16 ditenagai baterai 17.500 mAh, dan dronenya bisa dilipat menjadi ringkas. Dimensinya 2,5x2,3x0,7 meter dalam kondisi lengan dari 4 baling-baling dibuka semua. Beratnya 18,5 kg tanpa baterai.

Baca juga: Warga China Pakai Aplikasi Ini untuk Hindari Virus Corona

Sedangkan MG-1P juga unik. Drone ini bisa beroperasi simultan 5 unik dari satu pengendali dengan rentang jarak 3 km. Dji MG-1P dilengkapi 4G dan kamera wide angle 123 derajat. Drone dengan 8 baling-baling ini punya tanki 10 liter Beratnya 9,7 kg tanpa baterai dengan ukuran 1,4x1,4x0,5 m.

Drone tipe satu lagi yang dipakai untuk antisipasi virus corona adalah jenis surveillance. Pemerintah China memakai drone yang bisa dipasangi speaker. Ada dua jenis yang biasa dipasangi speaker yaitu Mavic 2 Enterprise dan Inspire 2.

Drone Mavic 2 Enterprise dengan speaker (Youtube)

Mavic 2 punya ukuran 32x24x8 cm dan berat 900 gram. Ia ditenagai baterai 3.850 mAH. Resolusi videonya mencapai 4K. Kemampuan daya jelajah sampai 18 km selama 31 menit dan jangkauan dari kontroler sampai sejauh 5.000 meter.

Sedangkan kalau Inspire 2 punya berat 3,4 kg. Dimensinya 43x32x42 cm. Ia mampu terbang selama 27 menit dengan kamera Zenmuse X4S. Kecepatan maksimal 94 km/jam. Baterainya 4.280 mAh dan punya sensor infra merah

Nah, dari video-video yang beredar di media sosial China, tampaknya untuk tugas penyemprotan anti virus corona kebanyakan memakai drone DJI MG-1P yang punya 8 baling-baling. Sedangkan untuk mengawasi warga dan memberi woro-woro soal virus corona di tempat umum, yang sering dipakai adalah DJI Inspire-2.

DJI Inspire 2 (DJI)