SpaceX Berniat Terbangkan Astronot di Kuartal II 2020
Hide Ads

SpaceX Berniat Terbangkan Astronot di Kuartal II 2020

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 20 Jan 2020 19:55 WIB
SpaceX Berniat Terbangkan Astronot di Kuartal II 2020 Foto: Thom Baur/Reuters
Jakarta - SpaceX berhasil menjalankan uji coba sistem keamanan kapsul Crew Dragon yang disebut in-flight abort (IFA) test. Selesainya uji coba besar ini menandakan SpaceX selangkah lagi bisa mengantarkan astronot menuju International Space Station (ISS).

Misi uji coba ini meluncur dari Kennedy Space Center, Florida, AS pada Minggu (19/1) pagi waktu setempat. Dalam uji coba tersebut, kapsul Crew Dragon berhasil memisahkan diri dari roket Falcon 9 yang diledakkan di udara secara sengaja.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah uji coba ini, pendiri SpaceX, Elon Musk optimis perusahaannya bisa menerbangkan astronot dalam beberapa bulan ke depan. Dalam konferensi pers setelah misi uji coba ini, Musk mengatakan bahwa misi berawak bisa dilakukan di paruh kedua tahun 2020, antara bulan April dan Juni.

Misi berawak ini dinamakan Demo-2 dan dua astronot yang terlibat dalam misi ini akan diterbangkan dan tinggal di ISS selama beberapa hari. Musk mengatakan saat ini roket dan kapsul yang akan digunakan untuk misi tersebut sedang disiapkan di Florida.

"Kami sangat percaya diri hardware akan siap di kuartal pertama, kemungkinan besar di bulan Februari tapi paling lambat bulan Maret," kata Musk dikutip detikINET dari Space, Senin (20/1/2020).

"Dan kami pikir kemungkinan peluncuran perdana akan terjadi pada kuartal kedua," lanjutnya.

Tapi sebelum bisa menjalankan misi Demo-2 dan mengantarkan astronot Bob Behnken dan Doug Hurley ke ISS, SpaceX masih harus melakukan beberapa uji coba dan persiapan.

Contohnya, data dari uji coba IFA kali ini masih harus dianalisis secara merinci. Selain itu, NASA juga ingin melihat sistem parasut baru yang digunakan kapsul Crew Dragon berhasil menyelesaikan dua uji coba lagi.



Selain itu, SpaceX juga masih menunggu rencana NASA tentang masa tinggal kedua astronot tersebut di ISS. NASA awalnya berencana menjadwalkan Behnken dan Hurley untuk tinggal selama satu atau dua minggu di ISS.

Tapi, NASA juga mempertimbangkan untuk memperpanjang masa tinggal mereka untuk menyelesaikan lebih banyak eksperimen sains. Administrator NASA, Jim Bridenstine mengatakan jika durasi tersebut akan diperpanjang, para astronot harus menjalani lebih banyak latihan.

"Jika akan menjadi durasi yang lebih lama, maka kita harus menjalankan beberapa latihan tambahan untuk astronot kami agar benar-benar siap untuk melakukan hal-hal di International Space Station yang tidak kita rencanakan untuk dilakukan oleh awak uji coba awal," kata Bridenstine.


(vmp/fay)