Presiden Rusia Vladimir Putin membanggakan pencapaian mereka ini dan menyebut belum ada negara lain yang mempunyai teknologi seperti ini. Selain cepat, Avangard ini mempunyai 'glide system' yang membuatnya mempunyai manuverabilitas tinggi dan sulit untuk dihadang memakai sistem anti misil yang sudah ada.
"Tak ada satu pun negara yang mempunyai senjata hypersonic, apalagi senjata hypersonic antarbenua," ujar Putin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Avangard pertama kali dipamerkan Putin pada Maret 2018 lalu. Sementara pada Desember 2018, misil tersebut sukses menghancurkan target pengujiannya yang berjarak 6000 km, dari tempat peluncurannya di Dombarovsky, Pegunungan Ural.
"Avangard tak mungkin dihentikan oleh sistem pertahanan misil yang ada saat ini," ujar Putin saat itu.
Sistem misil Avangard ini dipasang di ujung misil balistik anterbenua. Sistem ini pun bisa dipasangi senjata nuklir seberat 2 megaton. Meski begitu, sejumlah ahli senjata masih meragukan efektivitas sistem ini.
Begitu pula dengan Departemen Pertahanan AS, yang tak yakin dengan klaim Rusia terhadap kemampuan sistem Avangard ini. AS sendiri punya program misil hypersonic sendiri, begitu juga China. Dan pada 2014 lalu AS mengklaim sudah melakukan pengujian terhadap senjata ini.
(asj/asj)