Dikutip detikINET dari Space.com, proses manufaktur di luar angkasa bisa menghemat biaya dan menghindari kerumitan mengirim barang dari Bumi. Tak perlu lagi pusing memikirkan komponen yang terlalu berat dibawa roket atau jika ada struktur yang rentan rusak saat peluncuran ke angkasa.
Made In Space sedang menguji teknologinya dalam proyek Archinaut One yang dibiayai USD 73,7 juta oleh NASA. Rencananya digelar pada tahun 2022, akan dicetak 2 panel tenaga surya sepanjang 10 meter untuk dipasangkan di pesawat antariksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan hanya demonstrasi teknologi akan tetapi sudah menunjukkan kapabilitas penuh," ujar Justin Kugler, Vice President Made In Space.
Di International Space Station (ISS), juga sudah ada perangkat printer 3 Dimensi untuk membuat komponen tertentu. NASA sendiri berencana mendaratkan manusia di Bulan pada tahun 2024, kemudian ke Mars.
Teknologi manufaktur antariksa pun tak menutup kemungkinan diimplementasikan di sana. "Seperti itulah kami melihat manufaktur di antariksa pada masa depan," tutur Raymond Clinton, Associate Director NASA.
"Kami akan menuju permukaan Bulan untuk mendemonstrasikan teknologi yang diperlukan ketika kami akan pergi ke Mars. Itu adalah tahap selanjutnya," pungkas dia.
(fyk/fay)