Rupanya, mata tajam pada wajah menyeramkan ini merupakan inti dari dua galaksi berjarak jauh yang bersinar terang. Keduanya berada di tengah tabrakan langsung dan dikelilingi percampuran bintang dari masing-masing galaksi.
Namun wajah 'hantu' ini tidak akan 'mengawasi' luar angkasa selamanya. Struktur yang didapati saat ini, diperkirakan hanya akan bertahan selama 100 juta tahun, sementara penggabungan dua galaksi diprediksi akan memakan waktu 1-2 miliar tahun. Demikian pernyataan NASA, seperti dikutip dari Space.com, Kamis (31/10/2019).
Tabrakan galaksi adalah hal yang umum terjadi di luar angkasa. Namun tabrakan langsung seperti yang terjadi pada dua galaksi ini relatif jarang terjadi. Dan tabrakan semacam ini memunculkan bentuk cincin yang khas.
"Galaksi-galaksi harus bertabrakan pada orientasi yang tepat untuk membentuk cincin," kata juru bicara NASA.
"Tabrakan itu akan menarik dan meregangkan piringan gas, debu, dan bintang-bintang galaksi ke arah luar. Aktivitas ini yang membentuk cincin bintang yang padat dan membuat bentuk seperti hidung dan wajah," sambungnya.
Tapi cincin galaksi langka ini bukan satu-satunya hal yang membuat penggabungan galaksi ini istimewa. Dua galaksi yang bergabung di sini tampaknya berukuran hampir sama. Untuk diketahui, sebagian besar tabrakan galaksi melibatkan galaksi yang lebih besar melahap yang lebih kecil. Bahkan galaksi Bimasakti kita sendiri adalah 'pelaku' kanibalisme galaksi yang lebih kecil.
Simak Video "Misi Astronot AS dan Jepang di Luar Angkasa"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fyk)