Itu adalah cerita di film Avengers. Di dunia nyata, juga ada beberapa peristiwa yang pernah sangat menghancurkan populasi makhluk hidup.
Salah satunya adalah wabah hitam atau black death, penyakit yang pernah sangat mematikan khususnya di benua Eropa. Diestimasi 75 sampai 200 juta manusia tewas karena wabah yang memuncak di Eropa pada tahun 1347 sampai 1351 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Butuh waktu sampai 200 tahun sampai populasi dunia pulih ke level sebelumnya. Wabah hitam pun masih muncul tenggelam di Eropa sampai abad ke 19.
Sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa virus pes yang disebabkan bakteri Yersinia pestis dan disebarkan oleh lalat dengan bantuan hewan seperti tikus rumah (Rattus rattus) adalah penyebab wabah walaupun ada juga kalangan yang menyangsikan teori ini.
![]() |
Sebuah tim dari universitas di Oslo dan Ferrara menyimpulkan Wabah Hitam bisa 'dianggap sebagian besar berasal dari kutu manusia dan kutu yang ada dalam tubuh' Penelitian yang dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science itu menggunakan catatan atas pola dan skala wabah itu.
"Kami memiliki data kematian yang akurat dari sembilan kota di Eropa akibat wabah tersebut," jelas Prof Nils Stenseth, dari Universitas Oslo, kepada BBC News. "Jadi kita bisa membangun model dari dinamika penyakit di (sana)."
Ia dan rekan-rekannya kemudian mensimulasikan wabah penyakit di masing-masing kota tersebut dan menciptakan tiga model wabah yang disebabkan tikus, transmisi udara dan kutu yang ada di tubuh manusia dan pakaiannya.
Di tujuh dari sembilan kota yang diteliti tersebut, ternyata 'model parasit manusia' menunjukkan tingkat kecocokan tinggi dengan pola wabah. Penemuan itu mencerminkan pula seberapa cepat penyebarannya dan berapa banyak pula orang yang terkena dampaknya.
"Kesimpulannya sangat jelas," klaim Prof Stenseth. "Model kutu cocok sekali. Tidak mungkin menyebar secepat itu jika ditularkan oleh tikus,"
Halaman selanjutnya: Misteri Punahnya Dinosaurus
Misteri Punahnya Dinosaurus
Foto: BBC Karangan Khas
|
Penyebab persis lenyapnya dinosaurus memang masih jadi misteri dan perdebatan. Selama sekitar 165 juta tahun, beragam dinosaurus mendominasi tanah, laut dan langit.
Tapi 66 juta tahun silam, iklim dunia mendadak berubah drastis. Dinosaurus hidup nyaman di temperatur hangat dan menengah di era Mesozoic. Mendadak Bumi menjadi jauh lebih gelap dan lebih dingin.
Tanaman banyak yang mati dan makanan menjadi langka. Semua dinosaurus, kecuali nenek moyang burung modern, dan tiga perempat makhluk hidup di Bumi menjadi punah.
Teori utama yang mengemuka melibatkan jatuhnya asteroid serta gunung api raksasa. Kedua teori dimulai dengan metal langka bernama iridium. Elemen ini sangat jarang di permukaan Bumi, namun eksis di inti cair Bumi dan batu angkasa semacam asteroid.
Di bebatuan bawah bumi di area lautan dan benua, ada lapisan iridum tipis yang disebut ahli geologi sebagai K-T Boundary, poin dalam rekaman geologi di mana ada bukti kepunahan massal dinosaurus.
Meneliti lapisan ini, ilmuwan berspekulasi bahwa meteor raksasa selebar 9 kilometer pernah menghantam Bumi 66 juta tahun silam. Hantaman itu setara kekuatan 10 miliar bom nuklir dan menghasilkan awan masif serta debu iridium ke angkasa, menghalangi sinar matahari bertahun-tahun.
Ilmuwan menemukan kawah besar di semenanjung Yucatan di Meksiko yang mungkin saja merupakan tempat jatuhnya asteroid itu, yang menghasilkan kerusakan maksimum. Usianya pun sama dengan waktu punahnya dinosaurus, sekitar 66 juta tahun.
Tapi ada juga yang berpendapat lapisan iridium itu adalah sinyal aktivitas vulkanis. Gunung api dikatakan menjadi 'liar' dalam 40 juta tahun terakhir di era dinosaurus. Di bagian barat India sekarang, kala itu lava raksasa menyemburkan debu dari perut Bumi.
Setelah erupsi jutaan tahun, diyakini ada cukup debu untuk menghalangi cahaya matahari yang mengakibatkan bencana di Bumi. Gunung api juga dapat menghasilkan lapisan iridium itu di perut Bumi.
Teori tersebut mendapat tentangan bahwa tidak mungkin gunung api mengubah iklim secara sangat drastis dan membunuh semua dinosaurus. Teori lainnya berpendapat bisa jadi kepunahan dinosaurus adalah kombinasi kedua event yang mematikan itu.