Feustel merupakan kru ISS dalam ekspedisi 55 dan 56 yang kembali ke Bumi pada 5 Oktober 2018. Dalam cuitan lewat akun Twitter resminya, Feustel pun menyambut tiga astronot yang minggu lalu baru saja kembali ke Bumi dengan video yang memperlihatkan upayanya belajar jalan kembali setelah berada di ISS selama 197 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Welcome home #SoyuzMS09 ! On October 5th this is what I looked like walking heel-toe eyes closed after 197 days on @Space_Station during the Field Test experiment...I hope the newly returned crew feels a lot better. Video credit @IndiraFeustel pic.twitter.com/KsFuJgoYXh
β A.J. (Drew) Feustel (@Astro_Feustel) December 20, 2018
"Pada 5 Oktober, inilah tampak saya berjalan tumit-ujung kaki dengan mata tertutup setelah 197 hari di @Space_Station saat eksperimen Field Test," tulis Feustel dalam cuitannya, seperti dikutip detikINET dari BGR, Kamis (27/12/2018).
"Saya harap kru yang baru saja kembali merasa lebih baik," sambungnya.
Dalam video tersebut, terlihat Feustel kesulitan untuk berdiri tegak dan berusaha keras menjaga keseimbangannya. Ia belajar berjalan dengan menutup matanya dan menyilangkan tangannya di dada.
Dalam kondisi tanpa gravitasi saat berada di ISS, kru yang tinggal dan bekerja di sana lebih banyak menghabiskan waktu dengan melayang. Untuk menjaga kondisi fisik, mereka pun harus menjalani latihan fisik dan berolahraga secara reguler.
Tapi, dalam latihan tersebut tidak ada yang mempersiapkan mereka untuk kembali merasakan gravitasi lagi saat kembali ke Bumi.
Hal ini tentu membuat kita bertanya-tanya apa yang akan dialami astronot dalam misi berawak menuju Mars yang saat ini terus dikejar oleh perusahaan seperti SpaceX. Dalam eksplorasi menuju Mars, tentu astronot akan mengalami kondisi tanpa gravitasi lebih dari 200 hari, dan kita tidak tahu efek apa yang akan dialami astronot saat mendarat, entah itu di Bumi atau di Mars. (vim/rns)











































