Tak Hanya Planet Mars yang Hiasi Gerhana Bulan
Hide Ads

Tak Hanya Planet Mars yang Hiasi Gerhana Bulan

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Jumat, 27 Jul 2018 16:51 WIB
Ilustrasi planet-planet di Tata Surya. Foto: NASA/W STENZEL
Jakarta - Jika biasanya Bulan merupakan objek paling terang di langit malam, maka kini giliran planet-planet di dalam sistem Tata Surya yang mengambil alih tempat satelit alam Bumi tersebut. Selain Mars yang diketahui akan muncul dini hari nanti, sejumlah planet juga tidak mau ketinggalan momen gerhana Bulan total terlama abad 21 ini.

Merkurius, Venus, Jupiter, dan Saturnus diperkirakan bisa muncul melengkapi fenomena yang disebut sebagai Micro Blood Moon tersebut. Lantas, kenapa bisa begitu banyak planet muncul di satu malam sekaligus?

"Ini sangat menarik, walaupun sejatinya merupakan kebetulan. Saturnus mengitari Matahari setiap 30 tahun sekali, sedangkan Jupiter mengelilingi Matahari setiap 12 tahun sekali. Jadi, mereka cenderung berada di sisi yang berseberangan, sangat jarang mereka bisa berdampingan dalam satu waktu," ujar ahli astronomi Dr. Grant Christie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bicara soal Merkurius dan Venus, Christie mengatakan kemunculan dua planet terdekat dengan Matahari itu secara berbarengan juga bukan hal yang sering dijumpai. Ia menyebut jika keduanya kerap muncul secara terpisah, entah di sisi barat atau timur.

"Sering kali, mereka tampak kabur karena langit masih tampak cerah, jadi ini cenderung tidak biasa untuk bisa melihat mereka secara bersamaan di langit sebelah barat," ujar ahli astronomi asal Australia tersebut.

Satu catatan, untuk Merkurius, ia mengatakan planet tersebut tidak akan terlihat terlalu jelas. Sedangkan Venus akan tampak jelas seperti biasa. Hal tersebut pun diamini oleh ahli astrofisika Ethan Siegel.

Malahan, pria kelahiran Bronx, Amerika Serikat tersebut mengatakan Venus dan Jupiter akan tampak lebih terang dari Bulan. Meski begitu, sorotan paling besar tetap mengarah ke Mars.


Awalnya, Planet Merah dan satelit alam Bumi itu akan berbagi porsi yang sama di langit. Kemudian, nama yang disebutkan perama akan tampak lebih cerah. Penjelasan mengenai proses kemunculan Mars pun juga sempat disebutkan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

Nanti, pada saat purnama meredup dan memerah, akan ada bintang terang kemerahan di samping kirinya. Ia mengatakan itu adalah Mars yang juga mengalami fase purnama seperti Bulan sehingga tampak seperti bintang yang sangat terang.

Hal tersebut didukung dengan posisinya yang sedang berada lebih dekat dengan Bumi dibanding biasanya. Dalam fenomena yang disebut dengan perihelic opposition tersebut, Planet Merah itu akan berada pada jarak sekitar 57,6 juta kilometer dari Bumi. Sebagai perbandingan, jarak rata-rata antara Bumi dengan Mars berada di kisaran 225 juta kilometer.


Selain planet-planet tersebut, dua bintang yang masing-masing bernama Sirius dan Canopus juga akan tampak terang. Menurut Siegel, tingkat kecerahan keduanya juga bisa setara atau melebihi Bulan dini hari nanti, sebagaimana detikINET kutip dari Forbes, Jumat (27/7/2018). (mon/rou)