Deskripsi dalam sebuah dokumen yang diajukan Google ke regulator Amerika Serikat mendeskripsikan, suara yang dihasilkan kacamata pintar ini berasal dari tengkorak.
Perangkat yang disebut Google Glass ini rupanya tidak menggunakan speaker tradisional untuk menciptakan bunyi, melainkan memanfaatkan 'konduksi' tengkorak kepala si pemakainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Google, perusahaan lain yang menggunakan teknologi ini adalah Panasonic. Perusahaan asal Jepang ini memperkenalkan serangkaian prototipe konduksi tulang pada headphone di pameran Consumer Electronics Show Januari silam.
Keuntungan utama audio hasil konduksi tengkorak adalah, memungkinkan si pengguna juga bisa mendengar kebisingan di sekitarnya. Ini akan lebih aman, terutama untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat si pengguna menyeberang jalanan yang ramai.
Paten konduksi tulang pada Google Glass ini didaftarkan pada Januari 2013. Federal communication Commission lantas mempublikasikan persetujuan atas hak paten itu pekan ini. Paten ini meliputi elemen getaran integral yang menghasilkan audio bagi pengguna melalui kontak dengan kepala pengguna.
(rns/fyk)