Bermain game berat di mana dan kapan saja, kini bukan lagi sebuah angan. Harapan tersebut bisa dikabulkan, melalui senjata baru Lenovo yang bakal menjadi andalan kalian.
Perangkat yang dimaksud ialah Legion Go. Sebuah handheld gaming, yang punya performa menakjubkan dan mampu melahap beragam permainan.
Salah satu keunggulannya ialah memanfaatkan kekuatan prosesor AMD Ryzen 8-Core berbasis Zen 4 dengan grafis AMD RDNA. Tapi pertanyaannya, apakah benar hanya itu saja kehebatannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Review Legion Go
Legion Go punya performa yang tak main-main. Jeroannya yang menjadi alasan, mengapa ia dapat memberikan pengalaman bermain game luar biasa.
Supaya tidak penasaran, berikut review singkat Legion Go, sebagaimana pengalaman detikINET menjajalnya langsung.
1. Desain
![]() |
Meski punya performa menakjubkan, akan tetapi tampilan tetap menjadi pusat perhatian. Di sini Legion Go punya bentuk yang terbilang elegan.
Balutan warna hitam di seluruh bagian, sukses membuatnya terlihat seperti itu. Hal ini juga didukung oleh lekukan bodinya yang cukup sederhana, tapi di satu sisi membuatnya tampak oke juga.
Desainnya mirip dengan handheld gaming pada umumnya. Sisi kanan dan kiri dilengkapi dengan dua controller, yang memiliki begitu banyak tombol.
Jelas setiap tombol punya fungsi berbeda, akan tetapi tidak disangka akan sebanyak ini. Mari mulai dari controller sebelah kanan terdapat tombol ABXY, Legion R (menu pengaturan cepat), analog, dan trackpad.
Pada menu pengaturan cepat, penggunanya dapat menyesuaikan resolusi, refresh rate yang ingin digunakan, kecerahan layar, volume, dan lain sebagainya.
Untuk controller sebelah kiri terdapat analog, tombol Legion L (akses masuk ke Legion Space), D-Pad (arah), start, dan select. Nah tombol Legion Space akan membawa penggunanya masuk ke dalam hub berisikan rentetan platform gaming seperti Epic Games, Steam, Game Pass, GOG, Ubisoft Connect, dan masih ada lagi lainnya.
Itu belum termasuk tombol tambahan seperti RT, RB, LT, LB, M series, dan Y series. Semuanya memiliki kegunaan berbeda ketika digunakan di dalam permainan.
Lanjut di bagian atas ada sistem pendingin, tombol volume suara, USB4, slot microSD card, jack audio 3,5 mm, thermal fin dan tombol power. Sedangkan di bawahnya hanya terdapat satu lubang USB4 saja.
Pindah ke sisi belakang, Lenovo membuat lubang-lubang kecil thermal holes. Di bawahnya ditempatkan sebuah kickstand, yang fungsinya jelas untuk membuat perangkat ini bisa berdiri dalam keadaan horizontal.
Untuk bobotnya tergolong cukup berat ya. Jika hanya layarnya saja, maka beratnya 640 gram. Sedangkan apabila controller dipasang, beratnya bertambah menjadi 854 gram.
2. Layar
![]() |
Untuk layarnya berukuran 8,8 inci dengan resolusi QHD 2560x1600. Meski sebenarnya refresh rate yang disuguhkan bisa mencapai 144 Hz, akan tetapi gamer juga dapat mengaturnya di 60 Hz.
Menariknya layar ini sudah dilapisi oleh Gorilla Glass. Dengan begitu bisa meminimalisir gesekan yang tidak diinginkan, akibat kuku atau benda kecil lainnya.
Nah tingkat kecerahan Legion Go hingga 500 nits. Jadi akan tetap terasa nyaman, ketika gamer bermain game atau menonton film di luar ruangan.
Mengingat layarnya layar sentuh, maka ketika dua controller Legion Go dilepas, maka perangkat ini bisa menjelma seperti tablet.
Baca juga: Samsung Galaxy A54 5G, Jagonya Midrange |
Selanjutnya Fitur dan Ketangguhan Legion Go...
3. Fitur
![]() |
Fitur yang menarik di sini ialah keberadaan Legion Space. Sebab gamer tidak perlu repot mencari toko jual beli game di Google.
Para penggunanya bisa langsung mengunduh platform seperti Steam, Epic Games, Xbox Game Pass, Ubisoft Connect, GOG, dan lain sebagainya dalam satu tempat saja.
Tidak sampai di situ, keunikannya juga terdapat pada fitur FPS Mode. Maksudnya saat gamer melepas kedua controller, yang nanti fungsinya bakal berubah menjadi mouse dan keyboard.
Selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai alat mengendalikan karakter di dalam game. Kebetulan detikINET pun juga sudah menjajalnya.
Kendati begitu memang harus diakui, apabila belum terbiasa dengan konsep bermain seperti ini, maka akan terasa sulit mengoperasikannya. Apalagi ketika bermain game tembak-tembakan yang temponya tergolong cepat.
Jadi kalau mau handal, tentu harus sering-sering bermain dalam mode FPS, supaya hafal dengan peran setiap tombolnya dan lebih luwes menggunakannya.
4. Performa
![]() |
Seperti yang sudah dikatakan di awal tadi, kalau Legion Go bisa mewujudkan mimpi gamer bermain game berat di mana dan kapan saja. Hal itu dikarenakan performanya yang luar biasa.
Kembali disampaikan bahwa perangkat ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 8-Core berbasis Zen 4 dengan grafis AMD RDNA. Ketangguhannya disokong oleh RAM sebesar 16 GB LPDDR5X (7.500 Mhz).
Alhasil itu membuatnya sangat fleksibel dalam mengatur daya. Termasuk upayanya dalam memberikan performa gaming optimal, serta waktu pemuatan yang lebih cepat.
Berbagai macam permainan pun sudah dicoba, mulai dari Tomb Raider, Forza Motorsport, Starfield, Guilty Gear, Hi-Fi Rush, sampai yang casual seperti Roblox dan Stardew Valley. Di sini Legion Go tidak mengalami kesulitan untuk menjalankan semua game tersebut.
Belum lagi tampilan gambar yang disajikan. Dijamin akan membuat gamer betah bermain game hingga daya baterainya habis.
Untuk menambah pengalaman bermain game yang lebih memukau, penggunanya dapat menyambungkan Legion Go dengan Legion Glasses. Ya, senada dengan namanya, bahwa perangkat tersebut bentuknya kacamata.
Cuma fungsinya bukan seperti kacamata pada umumnya. Melainkan perannya sebagai sebuah monitor.
Instalasinya pun mudah, karena cukup mencolokkan Legion Glasses ke Legion Go saja. Lalu secara otomatis tampilan layar di Legion Go akan berpindah ke Legion Glasses, dan memberikan kenyamanan ketika bermain game sembari tiduran.
5. Baterai
![]() |
Daya tahan baterainya bisa dibilang cukup baik. Apabila gamer memakai Legion Go untuk bermain game saja, setidaknya perangkat ini bisa bertahan selama dua jam.
Kalau sebatas menonton film, maka waktu pakainya lebih lama lagi. Nah bagaimana kemampuan pengisian dayanya?
Jika proses ini dilakukan dari keadaan baterai 0 persen, daya baru akan terisi penuh kurang lebih dua jam. Jadi gamer tidak perlu menunggu lama sekali untuk memainkannya kembali.
6. Opini detikINET
![]() |
Dilihat dari performanya, Legion Go cocok banget buat kalian yang sedang mencari alat tempur untuk main game di mana dan kapan saja. Mau itu game berat sekalipun, bisa dilibasnya dengan mudah.
Belum lagi desainnya yang elegan, sehingga ketika bermain di tempat umum pun, tidak akan mengundang perhatian orang secara berlebihan. Itu juga karena balutan warna hitamnya yang sekilas mungkin tampak biasa, padahal meninggalkan kesan "oke juga".
Namun sayangnya pengisian dayanya masih belum begitu cepat. Seandainya bisa ditingkatkan lagi, sepertinya pengalaman bermain game bakal lebih asyik.
Hanya saja, terlepas dari itu semua, Legion Go tetap dapat menjadi pilihan bagi detikers yang ingin membeli handheld gaming. Untuk harganya dibanderol Rp 13.499.000.