Smartwatch atau jam pintar kini menjadi salah satu aksesori yang banyak diminati oleh masyarakat. Selain menampilkan waktu, gadget ini juga dapat memberikan berbagai informasi dan fungsi yang berguna untuk kegiatan sehari-hari.
Salah satu smartwatch yang baru-baru ini hadir di pasar Indonesia adalah CMF Watch Pro. Ini adalah produk pertama dari sub-brand Nothing yang bernama CMF.
CMF Watch Pro dibanderol Rp 1,149 juta. Apakah perangkat ini patut dipertimbangkan untuk menemani kamu beraktivitas seharian? Berikut review singkat untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Desain
Minimalis, satu kata menggambarkan keseluruhan CMF Watch Pro. Ini sudah terasa sejak kamu menggenggam kemasan penjualannya.
Ya, kebanyakan smartwatch tersimpan dalam kotak, CMF Watch Pro punya kemasan yang khas. Ini memberikan pengalaman unik saat unboxing.
Tampilan unit CMF Watch Pro juga minimalis, pun begitu tetap memikat. Bodinya punya desain persegi dengan bingkai aluminium dengan finishing metalik yang memberikan kesan kokoh dan premium.
Ada satu tombol yang dipasang di sisi kanan bodi. Fungsinya cukup banyak, mulai menyalakan jam, kembali, membuka menu dan menjeda latihan.
Dimensi smartwatch ini tergolong besar, yakni 261,2 x 39,9 x 12,9mm. Kendati begitu bobot yang dimiliki hanya 47 gram (termasuk strap), sehingga ringan bikin nyaman digunakan seharian.
CMF membuat jam tangan pintarnya punya ketahanan air I68. Artinya kamu tidak perlu khawatir membawanya menyelam di air tawar.
Di bagian belakang, kamu dapat melihat sensor detak jantung dan SpO2 yang memiliki lampu LED hijau dan merah yang menyala saat menggunakannya untuk mengukur detak jantung serta oksigen darah.
Strap CMF Watch Pro berukuran 22mm, lantaran terbuat dari bahan ramah kulit terasa nyaman di pergelangan tangan. Kita dimungkinkan melepas pasang, jadi bisa gonta-ganti strap biar bisa disesuaikan dengan gaya pakaian.
Layar dan Audio
CMF by Nothing Watch Pro menawarkan layar AMOLED 1,96 inch dengan Resolusi 410 x 502s. Walau memiliki bezel yang terbilang tebal, karena bentuknya simetris sehingga tidak mengurangi estetika di mata.
Dengan kecerahan 600 nit membuat keterbacaan di luar ruang cukup baik, bahkan di bawah terik Matahari sekalipun. Karena tidak dibekali sensor cahaya sekitar, sehingga kita musti mengatur tingkat kecerahan sendiri sesuai level yang disediakan.
Layar sentuhnya pun responsif sehingga mempermudah navigasi. Jam tangan pintar ini sudah mendukung Always-on-Display, namun tidak kami gunakan selama masa pengujian.
Dari segi audio, speaker internalnya keras dan jernih saat digunakan untuk menjawab panggilan. Perusahaan mengatakan mereka telah melatih jam tangan ini pada lebih dari 100.000 model kebisingan, sehingga AI dapat secara akurat mengidentifikasi jenis kebisingan untuk memastikan panggilan yang paling jelas.
Saat digunakan di dalam ruangan memang sangat terasa. Namun belum terasa maksimal ketika berada di luar ruangan dengan bising lalu lintas.
Selanjutnya Fitur dan Performa >>>
(afr/afr)