Tahun 2022 ini Xiaomi memperbarui jajaran produknya dengan sejumlah TV baru, termasuk Xiaomi TV A2. Perbedaan utama dibanding TV keluaran 2021 adalah dukungan DVB-T2, alias TV digital.
Xiaomi TV A2 ini tersedia dalam dua pilihan ukuran, yaitu 43 inch dan 55 inch. detikINET dikirimi versi 55 inch untuk diuji. Seperti apa performanya? Yuk simak ulasan berikut ini.
Desain
Hal yang pertama terlihat dari TV ini adalah bezelnya yang tipis dan bodi yang terbilang ramping. Bodinya ini didominasi warna hitam, yang membuatnya semakin terlihat ramping, meski punya dimensi layar yang besar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lalu desain kakinya yang berbeda dibanding TV 55 inch Xiaomi sebelumnya. Perbedaannya, jika sebelumnya kaki-kaki tersebut dipasang di pinggir TV, kini kakinya ada lebih irit tempat karena dipasang di bagian tengah. Alhasil TV ini lebih ramah untuk pengguna dengan meja TV yang kecil.
Tentu ada juga opsi pemasangan di tembok menggunakan bracket, karena Xiaomi TV A2 ini menggunakan standar VESA berukuran 300 x 300 mm.
Pada bagian belakang ada port yang terbilang lengkap. Seperti tiga HDMI dan dua buah USB. Salah satu dari port HDMI itu mendukung eARC (Enhanced Audio Return Channel), untuk meneruskan sinyal suara digital ke (misalnya) soundbar. Artinya anda bisa memasang soundbar yang menggunakan standar tersebut.
Selain itu ada juga port antena (DVB-T2), composite in, optical digital audio audio, dan ethernet. Kabel dayanya pun bisa dilepas, yang berguna misalnya saat anda membutuhkan kabel yang lebih panjang atau lebih pendek.
![]() |
Antarmuka
Seperti biasa, selain sistem operasi Android TV 10, Xiaomi juga menggunakan antarmuka PatchWall buatannya di TV A2 ini. Pengguna bisa memilih antarmuka mana yang lebih disukai, PatchWall yang lebih simpel atau Android TV yang lebih familiar.
Dukungan Android ini juga membuat TV A2 mendapat akses ke banyak aplikasi hiburan dan streaming video. Dan selama pengujian, tak ada masalah sertifikasi yang dialami. Artinya, semua streaming video bisa ditampilkan dengan resolusi maksimal.
Ketika dijajal menggunakan menonton siaran TV digital pun TV A2 ini bisa berfungsi dengan baik. Sayangnya, selain tangkapan sinyal di lokasi saya kurang bagus, saya pun sudah hampir tak pernah menonton TV melalui tangkapan antena.
Spesifikasi, fitur dan kesimpulan ada di halaman berikutnya
Spesifikasi dan fitur
Panel layar yang dipakai di Xiaomi TV A2 ini adalah panel LCD dengan resolusi 4K yang mendukung HDR10, HLG, Dolny Vision, dan klaim cakupan warna DCI-P3 90%. Ada juga teknologi motion estimation motion compesation (MEMC), yang membuat TV bisa menampilkan konten dengan frame rate 60hz.
Memang, dengan MEMC ini konten dengan frame rate biasa (30Hz) akan terlihat lebih halus, mungkin juga terlihat lebih mewah. Namun lama-kelamaan, menurut saya, malah jadi tak menarik dan tidak natural. Terutama untuk konten yang memang tidak didesain untuk frame rate 60Hz. Tentu saja MEMC ini bisa dimatikan jika pengguna tak menginginkannya.
Oh ya, remote TV A2 ini juga lebih besar ketimbang remote TV Xiaomi sebelumnya. Selain dilengkapi tombol angka 0-9, ada juga beberapa tombol tambahan yang menurut saya cukup berguna. Misalnya tombol input untuk memilih input TV (HDMI, antena, dll), dan juga tombol set untuk membuka menu pengaturan, termasuk mode gambar.
![]() |
Mengapa berguna? Karena di TV sebelumnya, untuk mengatur mode gambar, anda harus menutup video yang sedang ditonton dan masuk ke dalam menu pengaturan. Kini pengaturannya itu bisa dilakukan dengan kondisi video tetap menyala.
Ada juga tombol akses cepat untuk aplikasi Netflix dan Prime Video. Juga ada mikrofon untuk menggunakan Google Assistant, karena remote ini menggunakan Bluetooth untuk terhubung ke TV.
Soal kualitas gambar yang dihasilkan, untuk kelas harganya Xiaomi TV A2 ini memuaskan. Tentu tingkat kecerahannya tak akan setinggi TV dengan panel QLED seperti MiTV 55 bezel less, atau warna hitamnya tak akan sepekat TV dengan panel OLED, namun TV dengan teknologi tersebut, harganya jauh lebih tinggi dibanding TV A2 ini.
Lalu speaker ganda 12W yang dipakai menurut saya ya lumayan untuk sebuah TV di harga Rp 5 jutaan. Kekurangannya pun sama seperti di kebanyakan speaker TV lain, suara percakapan yang terasa kecil. Dan ini adalah hal wajar untuk sebuah TV, karena keterbatasan ruang untuk menempatkan speaker internal. Solusi paling minimalis untuk mengatasinya? Soundbar, atau bermacam speaker eksternal lain.
Prosesor yang dipakai di Xiaomi TV A2 ini adalah prosesor quad core A55 dengan GPU Mali G52 MP2 dan RAM 2GB. Tak ada keluhan di sektor ini, perpindahan menu terasa mulus, setidaknya setelah dipakai selama kurang lebih 1 bulan. Dari pengalaman kami, perpindahan menu ini akan mulai tersendat setelah pemakaian cukup lama, misalnya setahun, terlebih lagi jika banyak aplikasi dan layanan yang diinstal di dalam TV.
Untuk koneksi ke internet, selain ada ethernet tentu ada juga WiFi, yang untungnya mendukung frekuensi 5GHz yang bandwidthnya lebih besar ketimbang 2,4GHz. Hal ini penting, karena konten-konten video 4K yang ada di berbagai layanan membutuhkan koneksi internet yang cukup kencang.
Kesimpulan
Xiaomi TV A2 55 inch adalah TV yang menarik, kualitas gambar dari panelnya mumpuni dengan berbagai dukungan standar kekinian seperti HDR10 dan Dolby Vision. Tak lupa, ada juga dukunga DVB-T2 untuk menonton siaran TV konvensional karena Kominfo sudah memastikan akan mematikan siaran TV analog ke TV digital atau Analog Switch Off (ASO) beberapa bulan ke depan. Harga yang ditawarkan pun cukup menarik (Rp 5 jutaan) untuk TV dengan ukuran panel sebesar ini.