Layar dan Antarmuka
Samsung menyertakan dua layar berbeda di seri Galaxy Fold. Screen cover atau layar depannya punya ukuran 6,2 inci menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X (832 x 2268). Main screen atau layar utama punya ukuran lebih lega yakni 7,6 inci Dynamic AMOLED 2X (2208 x 1768). Kedua layarnya itu sudah mendukung refresh rate 120 Hz. Kecerahan layarnya mencapai 1.200 nits dan mendukung HDR 10+ sehingga gambar yang ditampilkan akan lebih cerah dan jelas. Agar lebih kokoh dan tangguh, Samsung juga melapisinya dengan Gorilla Glass Victus.
Secara antarmuka Samsung masih mengandalkan One UI dengan ikon khas kotak membulat di versi 3.1.1. Ikon-ikon itu tampil dengan warna-warna cerah. Fitur-fitur terkini seperti mode gelap, pengaturan tombol navigasi, hingga sambungan ke mobil lewat Android Auto sudah tersedia. Selain itu ponsel ini juga bisa menyambung ke Windows dan Samsung DeX, sehingga bicara soal fitur, Galaxy Z Fold 3 punya lebih banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Karena ponsel ini punya dua layar maka pengoperasiannya pun berbeda. Layar bagian depan punya fitur Always On Samsung. Dari layar ini, semua notifikasi bisa terlihat termasuk tanggal dan jam meski layar dalam keadaan terkunci.
Untuk pengoperasiannya memang tak jauh berbeda dengan ponsel pada umumnya. Hanya saja, karena layarnya yang memanjang memberikan kesan lebih ringkas. Ini karena jangkauan jari di layar menjadi lebih sempit. Dengan begitu ibu jari bisa menjelajah ke semua aplikasi di dalamnya. Hanya perlu diingat, karena ponsel ini dalam keadaan dilipat, bobotnya jadi agak berat.
Layar depannya juga bisa digunakan untuk bermain game dan menonton film. Galaxy Z Fold 3 bahkan punya cara asyik buat nonton yakni dengan membuka 45 derajat layar utamanya. Ponsel jadi terlihat seperti laptop. Anda bisa menonton YouTube dari layar depan maupun layar utamanya.
![]() |
Sementara itu layar utama bisa diakses dengan membuka lipatan ponsel. Untuk membukanya butuh bantuan dua tangan dengan meregangkan kedua frame. Setelah terbuka, layar akan lebih lega dan ponsel berubah layaknya tablet. Bagian tengah layar memang masih terlihat adanya lipatan, namun efek ini tidak terlalu mengganggu pada visual gambar.
Berkat layar yang lebih luas, maka secara visual jadi lebih puas. Hal ini bikin menonton film, browsing, membaca, melihat foto, main media sosial, hingga chatting-an, jadi lebih leluasa menatap ke layar.
Bukan hanya itu, karena sudah didukung refresh rate 120 Hz, scrolling di Galaxy Z Fold 3 terasa lebih lancar. Kualitas visual pun tergolong apik karena mampu menampilkan warna dan detail yang tajam.
![]() |
Karena berukuran jumbo, layar utama Galaxy Z Fold 3 punya pengoperasian yang berbeda. Butuh bantuan dua tangan untuk menggunakannya. Satu tangan untuk menopang, sementara tangan lainnya untuk menjangkau beragam menu di dalamnya.
Jika menu pengaturan (Settings) di layar depan hanya mengandalkan satu bilah, maka di layar utama ini punya dua bilah menu. Satu bilah di kanan digunakan untuk menu utama, sementara bilah kiri untuk sub-menu.
Samsung juga menyediakan mode keyboard berbeda untuk memudahkan penggunanya mengetik. Ada pilihan mode QWERTY yang disusun layaknya keyboard laptop, ada juga susunan terpisah di masing-masing sisi agar ibu jari mudah menjangkaunya. Samsung bahkan menyediakan metode yang lebih asyik, yakni tulis tangan.
Halaman berikutnya: Multitasking dan Audio