Bersamaan dengan peluncuran Poco X3 Pro, Xiaomi juga merilis Poco F3 di Indonesia. Seperti yang biasa dilakukan Poco, F3 juga tampil dengan spesifikasi yang jauh di atas harganya.
Dengan harganya yang di kisaran Rp 5 jutaan, F3 tampil dengan otak Snapdragon 870 yang sangat mirip dengan Snapdragon 865, juga dengan layar Super AMOLED E4 120Hz.
Kombinasi itu bisa dicapai dengan menghilangkan sejumlah hal yang dianggap Xiaomi tak dibutuhkan oleh pengguna Poco F3, seperti wireless charging, sensor sidik jari di bawah layar, dan juga port audio 3,5mm. Uniknya, F3 malah punya rating IP53 yang tahan percikan air. Sementara Mi 11 malah tak punya rating IP sama sekali.
Xiaomi memang berungkali menyatakan kalau pasar yang ditargetkan oleh Poco adalah pengguna yang mementingkan kecepatan. Jadi Poco memang hanya memberikan fitur-fitur yang dibutuhkan pengguna.
"Filosofi produk Poco cukup berbeda, menawarkan semua yang Anda butuhkan dan bukan yang tidak. Hal itu karena fokus dan pengalaman murni yang memungkin kami menawarkan performa tak terkalahkan dengan harga yang gila," ujar Country Director Xiaomi Indonesia, saat peluncuran salah satu produk Poco beberapa waktu lalu.
Hal ini berbeda dengan lini produk Xiaomi lain seperti Redmi, yang memang menawarkan kemampuan lebih seimbang untuk setiap aspeknya, juga fitur yang mungkin lebih komplit. Jadi untuk kelas harga yang sama, mungkin HP Poco akan lebih kencang dibanding Redmi, namun fitur-fitur yang ditawarkan di HP Redmi akan lebih lengkap.
Dengan spesifikasi kencang dan beberapa fitur yang dihilangkan itu, seperti apa performa HP ini secara keseluruhan? Yuk simak ulasan yang ada di halaman berikutnya.
Desain
Saat pertama dipegang, bodi F3 sama sekali tak terlihat seperti HP di kelas Rp 5 jutaan. Terasa mewah. Baik depan dan belakangnya dibalut oleh kaca. Pinggirannya memang plastik, namun yang berkualitas tinggi dan terasa seperti metal.
 Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Bahkan 'lubang' untuk kamera depannya pun sangat kecil, bahkan lebih kecil dibanding beberapa HP flagship. Namun memang jika ditilik lebih jauh terlihat 'celah' yang dimanfaatkan oleh Xiaomi untuk menghadirkan produk dengan harga semurah ini.
Contohnya kaca yang dipakai adalah Gorilla Glass 5, yang meski tetap berkualitas, bukanlah produk terbaru dari Corning. Juga bezel layar datarnya yang tak tipis-tipis amat, berbeda dengan HP yang benar-benar flagship dengan harga berlipat lebih mahal.
 Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Namun semua itu tak membuat bodi F3 terasa seperti HP murahan, dan tetap terasa premium. Mungkin kelemahan paling terasa ada pada bodi belakangnya yang mengkilap sangat mudah 'menyimpan' noda sidik jari. Solusinya? Pakai casing, dan dalam paket penjualannya pun disertakan casing silikon bening.
Layar
Bagian ini adalah salah satu nilai jual utama F3. Layar 6,67 inch-nya sangat terang, diklaim mencapai 1300 nits. Warna yang ditampilkan menawan, dan perlu diingat ini adalah panel Super AMOLED E4 yang punya refresh rate 120Hz.
 Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Alhasil animasi yang ditampilkan di layar terasa sangat mulus. Namun sayangnya Xiaomi hanya memberikan opsi pengaturan refresh rate 60Hz dan 120Hz, bukan adaptive seperti di beberapa HP lain.
Selain menghasilkan warna-warna yang menawan, layar ini juga sangat responsif untuk bermain game, karena punya touch sampling rate 360Hz.
Kamera
Kamera memang bukan salah satu sektor yang ditonjolkan di HP Poco, begitu juga di F3. Namun bukan berarti kualitas kameranya jelek, melainkan setara dengan HP lain di kelas harga ini.
 Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Di kondisi terang, hasilnya cukup memuaskan dan di kondisi gelap kualitasnya cukup menurun. Oh ya, kamera belakangnya ada tiga, kamera utama 48MP, kamera ultrawide 8MP, dan kamera telemacro 5MP. Lalu kamera depan 20MP.
Namun yang unik, kamera telemacronya bisa menghasilkan foto yang lumayan -- tak sebagus kamera utama memang. Padahal kamera dengan embel-embel macro inilah yang biasanya 'dikorbankan' oleh pabrikan HP untuk menekan harga.
Di bawah ini adalah hasil jepretan kamera belakang Poco F3.
 Hasil kamera utama Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
 Hasil kamera utama Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
 Hasil kamera ultrawide Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
 Hasil kamera utama Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
 Hasil kamera macro Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Pembahasan performa Poco F3 ada di halaman berikutnya.
Performa
Ini adalah bagian yang jadi 'jualan' utama Poco F3. Bagaimana performa Snapdragon 870 yang jadi otak HP ini? Ya, seperti yang gembar-gemborkan. Kencang, tak sekencang Snadragon 888 memang, tapi juga tak sepanas Snapdragon 888.
Bisa dibilang ini adalah chip Qualcomm yang terkencang kedua di bawah Snapdragon 888, yang perbedaannya bisa dibilang hanya terlihat dari skor benchmark sintetis. Sementara di penggunaan sehari-hari dan juga saat dipakai bermain game berat hampir tak terasa perbedaannya.
Bahkan jaringan 5G pun juga didukung oleh chip ini, meski saat ini memang belum ada jaringan 5G yang tersedia di Indonesia.
Performanya ini juga didukung penggunaan chip storage yang kencang, yaitu UFS 3.1 (256GB di varian yang diterima detikINET), tanpa tambahan slot microSD untuk ekspansi.
 Versi MIUI Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Oh ya, ada satu kelemahan di sektor ini untuk Poco F3, yaitu MIUI (versi 12.0.5) yang terasa agak kurang stabil. Padahal, hal ini tak kami rasakan di beberapa HP Poco lain yang sebelumnya pernah dijajal, begitu juga di Mi 11.
Contoh ketidakstabilan ini adalah terkadang HP, yang dalam keadaan terkunci, tidak bisa dibuka baik menggunakan pattern maupun sidik jari. Lalu beberapa kali mengalami freeze alias 'bengong' beberapa detik.
Perlu diingat, unit yang kami jajal ini adalah unit global dan bukan unit yang dipasarkan di Indonesia. Seharusnya masalah seperti ini bisa diatasi dengan pembaruan OS, atau malah mungkin saja tak terjadi di F3 unit lokal.
Ya, sebagai HP yang menjual performa kencang, baik uji benchmark maupun bermain game berat tentu bisa dilalui dengan mudah. Dan itulah yang terjadi saat kami menguji F3 dengan beberapa software benchmark dan beberapa game populer.
Benchmark dilakukan menggunakan software AnTuTu, Geekbench, dan 3D Mark Wild Life. Skor benchmarknya bisa dilihat di bawah ini.
 Hasil benchmark Poco F3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Lalu game yang dipakai untuk menguji adalah Genshin Impact dan Call of Duty: Mobile. Kedua gamenya bisa berjalan dengan lancar dengan pengaturan paling tinggi.
Khusus untuk Genshin Impact, selain pengaturan grafis paling tinggi, kami juga menyalakan opsi 60fps, dan frame rate yang didapat hampir tak pernah turun dari 60, kecuali saat layar sedang dipenuhi berbagai monster, yang artinya akan banyak efek yang ditampilkan.
Panas nggak? Tentu saja. Rasanya tak ada HP yang tak panas saat dipakai bermain Genshin Impact dengan pengaturan 'rata kanan' dan 60fps. Namun, panas yang dihasilkan tak setinggi Mi 11 yang memakai Snapdragon 888 saat memainkan Genshin Impact di pengaturan yang sama.
Kesimpulan ada di halaman berikutnya
Kesimpulan
Dua hal yang yang jadi jagoan dari Poco F3 adalah layar dan performa prosesor. Layarnya bisa menampilkan gambar yang menawan, lalu prosesornya sangat kencang untuk HP di kelas harga ini, mungkin bisa juga dibilang yang paling kencang di kelas harga ini.
Kualitas kameranya lumayan, cukup bagus di kondisi terang. Di kelas harga ini rasanya kualitas kamera yang ditawarkan masih cukup masuk akal, meski memang ada HP lain yang kualitasnya lebih baik di kelas harga ini.
Tak ada port audio 3,5mm di HP ini, namun Poco memberikan converter USB-C to 3,5mm dalam paket penjualannya. Lalu bagaimana soal iklan yang terkadang sering dikeluhkan pengguna Xiaomi dan Poco (kecuali seri Mi)?
Selama pengujian, beberapa kali iklan memang muncul, namun tidak dalam taraf yang mengganggu. Bloatware yang ada dalam F3 juga terbilang banyak, namun untungnya bisa dihapus dengan mudah.
Secara keseluruhan, harga Rp 5 juta (6GB/128GB) dan Rp 5,5 juta (8GB/256GB) untuk Poco F3 ini menurut kami terlalu murah untuk performa yang ditawarkan. Tentunya jika anda memang mencari HP yang kencang untuk bermain game, atau layar yang bagus untuk menonton video.