Akhir April lalu, Oppo memperkenalkan Reno3 Pro ke Indonesia. Lantaran menjadi suksesor Reno2F sejumlah pembaruan dan peningkatan dihadirkan.
detikINET pun menjajal Oppo Reno3 Pro ini untuk menemani work from home (WFH). Ponsel ini ternyata cukup asik, kenapa? Berikut ini ulasan singkatnya.
Baca juga: Oppo A12 Melenggang di Harga Rp 2 Jutaan |
Nyaman Dalam Genggaman
Memegang Reno3 Pro sangatlah nyaman di tangan. Bodinya yang ramping membuatnya erat digenggam.
Karena itu pula ketika tangan berkeringat tidak ada rasa licin. Padahal bagian belakangnya dibuat bak kaca dengan pinggiran metal yang dibuat membulat.
Dimensinya 158.8 x 73.4 x 8.1 mm masih pas saat dimasukkan dalam saku celana. Dengan bobot hanya 175 gram tidak berat saat berada di kantong.
![]() |
Desain Standar
Secara tampilan Reno3 Pro tidak ada yang istimewa alias standar. Kalau dibandingkan dengan pendahulunya, detikINET lebih menyukai tampilan Reno2F.
Oppo menerapkan desain simetris di ponsel tersebut. Kamera dan logo dibuat segaris dan diletakkan di bagian tengah, ditambah efek siluet cahaya makin sedap dipandangnya.
Tampilan tersebut membuatnya berbeda dengan ponsel yang ada di pasaran kala itu. Sementara Reno3 Pro membawa tampilan kebanyakan ponsel saat ini.
Ya mungkin Oppo berusaha mengikuti selera konsumen yang menginginkan kamera tersusun vertikal dan ditempatkan di sudut kiri atas.
![]() |
Berbeda dari Reno2F, kamera di Reno3 Pro ini dibuat menonjol dari bodi. Sangat disarankan untuk memasang case yang diberikan dalam paket penjualan atau buatan pihak ketiga.
Dengan adanya case tersebut membuat bagian belakangnya rata. Sehingga mengurangi tergoresnya permukaan kaca di bagian kamera.
Satu hal yang cukup diapresiasi, kendati bodinya cukup tipis, Oppo masih melengkapi Reno3 Pro dengan port jack audio 3,5 mm. Sehingga kamu tidak perlu dilema tetap ingin mendengarkan musik dengan earphone atau mengisi ulang, karena keduanya bisa dilakukan bersamaan.