Keduanya punya spesifikasi nyaris sama, penggunaan dua kamera belakang, sistem Android teranyar tanpa modifikasi alias Android polos, dan lainnya. Namun jika dilihat lebih dalam, kedua ponsel itu punya sejumlah perbedaan. Seperti apa komparasi kedua ponsel tersebut?
Desain
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara Xiaomi cenderung kekinian, yaitu mengikuti gaya desain iPhone, seperti yang ditemui di kebanyakan ponsel masa kini. Menurut detikINET, Mi A1 lebih enak dilihat ketimbang Moto G5S Plus yang cenderung terlihat tebal.
Namun soal kenyamanan di tangan, harus diakui kalau Moto G5S plus terasa lebih nyaman karena lengkungan pada bagian belakangnya. Satu kritik untuk bodi Moto G5S Plus ada pada bagian pinggiran ponsel, yang terasa tajam jika disentuh dari atas.
![]() |
Spesifikasi dan layar
Layar 5,5 inch 1080p jadi andalan kedua ponsel ini, meski terlihat sama namun layar Moto G5S Plus bisa menampilkan warna-warna yang lebih cerah dengan saturasi tinggi, sementara Mi A1 menghasilkan warna yang tergolong natural.
Spesifikasi keduanya pun bisa dibilang nyaris sama, yaitu prosesor Snapdragon 625 dengan RAM 4 GB. Perbedaannya terletak pada storage, di mana Motorola menggunakan storage 32 GB sementara Xiaomi 64 GB, yang keduanya bisa diekspansi menggunakan MicroSD.
Kamera
Sektor ini bisa dibilang sebagai hal yang dijagokan oleh kedua vendor, yaitu ponsel dengan dua kamera belakang di kelas harga tiga jutaan rupiah.
![]() |
Sistem dua kamera yang dipakai keduanya berbeda, di mana Motorola memakai dua kamera dengan lensa sama namun dengan sensor berbeda, berwarna dan monokrom. Sementara Xiaomi menggunakan dua lensa berbeda, normal dan tele.
Dua sensor berbeda di Moto G5S Plus akan memotret secara bersamaan dan menggabungkan hasilnya. Alhasil kinerjanya saat memotret di keadaan kurang cahaya akan lebih baik, pasalnya sensor monokrom bisa merekam lebih banyak detail ketimbang warna.
![]() |
![]() |
![]() |
Baterai
Snapdragon 625 tenar karena konsumsi dayanya yang irit, dipadu dengan Android polos yang ringan membuat kombinasi yang membuat ketahanan baterai semakin kuat.
Begitu juga pada kedua ponsel ini, baik Mi A1 dan Moto G5S Plus sukses bertahan hidup jika dipakai selama seharian. Dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam dengan baterai yang tersisa setidaknya 10% bahkan dengan pemakaian yang sangat berat sekalipun.
Snapdragon 625 yang dipakai di kedua ponsel ini sejatinya sudah mendukung teknologi Quick Charge 3.0. Namun hanya Moto yang membenamkan fitur ini ke dalam ponselnya.
![]() |
![]() |
Fitur lain
Motorola pun seperti memperhatikan kebutuhan konsumen di Indonesia dengan memberikan fitur NFC pada Moto G5S Plus. Konektivitas NFC ini menguntungkan untuk kegiatan pembayaran digital, terlebih lagi baru-baru ini pembayaran jalan tol sudah menerapkan e-money.
Mi A1 pun bukan tanpa fitur tambahan. Ia punya IR blaster yang membuatnya bisa disulap menjadi remote control untuk perangkat-perangkat yang menggunakan IR, seperti televisi, AC, dan lainnya.
Ada juga power amplifier yang bisa menderek headphone berimpedansi berat. Dalam pengujian, Mi A1 memang sanggup membuat headphone Sennheiser HD6XX yang impedansinya 300 ohm bersuara lantang, namun tak adanya chip digital to analog (DAC) khusus membuat kualitas suara Mi A1 biasa-biasa saja.
![]() |
Kesimpulan
Kedua ponsel ini mempunyai mode portrait untuk menghasilkan foto dengan bokeh, namun keduanya tak bisa sempurna. Terlalu banyak syarat untuk mengaktifkan mode Portrait di Mi A1 dan bokeh di G5S Plus terlalu artifisial.
Namun tanpa bokeh pun kedua ponsel ini sangat layak untuk dibeli dengan berbagai fiturnya. Moto G5S Plus punya keunggulan pada fitur tambahannya, seperti NFC, Electronic Image Stabilization (EIS), dan Turbo Charging, sementara Mi A1 hanya unggul pada fitur remote infrared dan amplifier yang lebih kencang.
Mana yang lebih layak dibeli? Semuanya tergantung pada kebutuhan anda sebagai pengguna ponsel. Namun menurut detikINET, fitur-fitur yang dimiliki Moto G5S Plus membuatnya lebih layak dibeli dibanding Mi A1. (asj/rou)