
-
01 Layar LG G7 Setara 1000 Lilin
-
02 HP Siap Bawa Printer 3D ke Indonesia, Tapi...
-
03 GrabGerak Bisa Hadir di Luar Jabodetabek, Tapi...
-
04 Berburu Honor 9 Lite di Jalur Offline
-
05 Kapan P20 Pro Masuk Indonesia, Huawei?
-
06 FotoINET Deretan Amunisi HP di Pasar Indonesia
-
07 Gal Gadot, Duta Huawei yang Ketahuan Pakai iPhone
-
08 Acer Rilis Laptop Versi Avengers: Infinity War
-
09 Huawei Pede Incar Tiga Besar di Indonesia
-
10 FotoINET Penampakan Laptop Anyar Lenovo dengan AMD Ryzen
- SELENGKAPNYA
-
01 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
02 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
03 Apple Ejek Play Store Android
-
04 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
05 ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
-
06 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
07 Pakai Xiaomi Mi 6, Polda Metro Jadi Bulan-bulanan Netizen
-
08 'Dilarang Pakai Teknologi AS, Ekonomi China Bisa Ambruk'
-
09 Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
-
10 Facebook Indonesia Kena Blokir Kalau...
Minggu, 26 Nov 2017 12:10 WIB
Moto G5S Plus vs Mi A1: Adu Keren Ponsel Jagoan Rp 3 Juta

Jakarta - Ponsel Android di kelas harga Rp 3 jutaan bisa dibilang saat ini persaingannya sangat ketat dengan kehadiran Moto G5S Plus dan Xiaomi Mi A1.
Keduanya punya spesifikasi nyaris sama, penggunaan dua kamera belakang, sistem Android teranyar tanpa modifikasi alias Android polos, dan lainnya. Namun jika dilihat lebih dalam, kedua ponsel itu punya sejumlah perbedaan. Seperti apa komparasi kedua ponsel tersebut?
Desain
Baik G5S Plus maupun Mi A1 menggunakan bahan metal untuk bodinya, membuat kedua ponsel ini terlihat mewah. Meski begitu kedua ponsel ini punya gaya desain yang berbeda.
Motorola masih menganut gaya yang sama dengan Moto G generasi pertama, yaitu bodi belakang melengkung dengan sedikit cekungan bulat pada bagian belakang ponsel, tepatnya di bawah kamera.
Sementara Xiaomi cenderung kekinian, yaitu mengikuti gaya desain iPhone, seperti yang ditemui di kebanyakan ponsel masa kini. Menurut detikINET, Mi A1 lebih enak dilihat ketimbang Moto G5S Plus yang cenderung terlihat tebal.
Namun soal kenyamanan di tangan, harus diakui kalau Moto G5S plus terasa lebih nyaman karena lengkungan pada bagian belakangnya. Satu kritik untuk bodi Moto G5S Plus ada pada bagian pinggiran ponsel, yang terasa tajam jika disentuh dari atas.
Soal kenyamanan lokasi sensor sidik jari, bisa dibilang hal ini tergantung preferensi pengguna, karena penempatan di keduanya sama-sama nyaman. Moto G5S sensornya ada di bagian bawah layar, sementara Mi A1 ada di belakang ponsel.
Spesifikasi dan layar
Layar 5,5 inch 1080p jadi andalan kedua ponsel ini, meski terlihat sama namun layar Moto G5S Plus bisa menampilkan warna-warna yang lebih cerah dengan saturasi tinggi, sementara Mi A1 menghasilkan warna yang tergolong natural.
Spesifikasi keduanya pun bisa dibilang nyaris sama, yaitu prosesor Snapdragon 625 dengan RAM 4 GB. Perbedaannya terletak pada storage, di mana Motorola menggunakan storage 32 GB sementara Xiaomi 64 GB, yang keduanya bisa diekspansi menggunakan MicroSD.
Kamera
Sektor ini bisa dibilang sebagai hal yang dijagokan oleh kedua vendor, yaitu ponsel dengan dua kamera belakang di kelas harga tiga jutaan rupiah.
Di atas kertas Moto G5S Plus punya kamera yang lebih menjanjikan dibanding Mi A1. Dua kamera belakangnya punya resolusi 13 megapixel dengan bukaan masing-masing F/2.0. Sementara kamera belakang Mi A1 punya resolusi 13 megapixel dengan bukaan lebih kecil, F/2.2 dan F/2.6.
Sistem dua kamera yang dipakai keduanya berbeda, di mana Motorola memakai dua kamera dengan lensa sama namun dengan sensor berbeda, berwarna dan monokrom. Sementara Xiaomi menggunakan dua lensa berbeda, normal dan tele.
Dua sensor berbeda di Moto G5S Plus akan memotret secara bersamaan dan menggabungkan hasilnya. Alhasil kinerjanya saat memotret di keadaan kurang cahaya akan lebih baik, pasalnya sensor monokrom bisa merekam lebih banyak detail ketimbang warna.
Hal ini akan berbanding terbalik ketika membandingkan bokeh dari hasil jepretan keduanya. Bokeh di Mi A1 terlihat lebih natural ketimbang Moto G5S Plus, karena penggunaan dua kamera dengan lensa berbeda di Mi A1, meski tetap saja bokehnya terlihat artifisial ketimbang bokeh yang didapat murni dari lensa berbukaan kecil, pada DSLR atau mirrorless misalnya.
Moto G5S Plus juga mempunyai fitur auto HDR yang membuat dynamic range foto hasil jepretannya lebih tinggi, sehingga detail yang terekam bisa lebih baik ketimbang Mi A1. Soal bokeh, Moto G5S Plus juga punya keunggulan, yaitu tingkat blur yang bisa diatur setelah pemotretan. Hal ini tak bisa dilakukan oleh Mi A1.
Soal kamera depan, G5S Plus jelas unggul ketimbang Mi A1 karena kehadiran selfie flash, yang membuat wajah bisa mendapat cahaya yang cukup ketika dipakai selfie.
Baterai
Snapdragon 625 tenar karena konsumsi dayanya yang irit, dipadu dengan Android polos yang ringan membuat kombinasi yang membuat ketahanan baterai semakin kuat.
Begitu juga pada kedua ponsel ini, baik Mi A1 dan Moto G5S Plus sukses bertahan hidup jika dipakai selama seharian. Dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam dengan baterai yang tersisa setidaknya 10% bahkan dengan pemakaian yang sangat berat sekalipun.
Snapdragon 625 yang dipakai di kedua ponsel ini sejatinya sudah mendukung teknologi Quick Charge 3.0. Namun hanya Moto yang membenamkan fitur ini ke dalam ponselnya.
Hal ini tentu berpengaruh pada kecepatan pengisian baterainya. Contohnya jika membandingkan pengisian baterai dari 0% sampai 100%, Moto G5S Plus membutuhkan waktu sekitar 1 jam 40 menit, sementara dalam waktu yang sama Mi A1 bisa mencapai baterai 93%.
Namun selisih kecepatan pengisian ini terpaut cukup jauh pada pengisian dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, setelah satu jam dicharge, Moto G5S Plus sudah mencapai 90% sementara Mi A1 baru 68%. Hal ini berguna ketika pengguna hanya mempunyai waktu yang singkat untuk mengisi baterai.
Fitur lain
Motorola pun seperti memperhatikan kebutuhan konsumen di Indonesia dengan memberikan fitur NFC pada Moto G5S Plus. Konektivitas NFC ini menguntungkan untuk kegiatan pembayaran digital, terlebih lagi baru-baru ini pembayaran jalan tol sudah menerapkan e-money.
Mi A1 pun bukan tanpa fitur tambahan. Ia punya IR blaster yang membuatnya bisa disulap menjadi remote control untuk perangkat-perangkat yang menggunakan IR, seperti televisi, AC, dan lainnya.
Ada juga power amplifier yang bisa menderek headphone berimpedansi berat. Dalam pengujian, Mi A1 memang sanggup membuat headphone Sennheiser HD6XX yang impedansinya 300 ohm bersuara lantang, namun tak adanya chip digital to analog (DAC) khusus membuat kualitas suara Mi A1 biasa-biasa saja.
Port charger antara Moto G5S Plus dan Mi A1 berbeda, Xiaomi menggunakan USB-C tanpa Quick Charge, dan Moto G5S Plus menggunakan Micro USB yang lebih jadul. Menurut detikINET tak ada yang salah dengan penggunaan Micro USB di Moto G5S Plus. Pasalnya saat ini di pasaran lebih banyak beredar aksesoris Micro USB ketimbang USB-C.
Kesimpulan
Kedua ponsel ini mempunyai mode portrait untuk menghasilkan foto dengan bokeh, namun keduanya tak bisa sempurna. Terlalu banyak syarat untuk mengaktifkan mode Portrait di Mi A1 dan bokeh di G5S Plus terlalu artifisial.
Namun tanpa bokeh pun kedua ponsel ini sangat layak untuk dibeli dengan berbagai fiturnya. Moto G5S Plus punya keunggulan pada fitur tambahannya, seperti NFC, Electronic Image Stabilization (EIS), dan Turbo Charging, sementara Mi A1 hanya unggul pada fitur remote infrared dan amplifier yang lebih kencang.
Mana yang lebih layak dibeli? Semuanya tergantung pada kebutuhan anda sebagai pengguna ponsel. Namun menurut detikINET, fitur-fitur yang dimiliki Moto G5S Plus membuatnya lebih layak dibeli dibanding Mi A1. (asj/rou)
Keduanya punya spesifikasi nyaris sama, penggunaan dua kamera belakang, sistem Android teranyar tanpa modifikasi alias Android polos, dan lainnya. Namun jika dilihat lebih dalam, kedua ponsel itu punya sejumlah perbedaan. Seperti apa komparasi kedua ponsel tersebut?
Desain
Baik G5S Plus maupun Mi A1 menggunakan bahan metal untuk bodinya, membuat kedua ponsel ini terlihat mewah. Meski begitu kedua ponsel ini punya gaya desain yang berbeda.
![]() |
Sementara Xiaomi cenderung kekinian, yaitu mengikuti gaya desain iPhone, seperti yang ditemui di kebanyakan ponsel masa kini. Menurut detikINET, Mi A1 lebih enak dilihat ketimbang Moto G5S Plus yang cenderung terlihat tebal.
Namun soal kenyamanan di tangan, harus diakui kalau Moto G5S plus terasa lebih nyaman karena lengkungan pada bagian belakangnya. Satu kritik untuk bodi Moto G5S Plus ada pada bagian pinggiran ponsel, yang terasa tajam jika disentuh dari atas.
![]() |
Spesifikasi dan layar
Layar 5,5 inch 1080p jadi andalan kedua ponsel ini, meski terlihat sama namun layar Moto G5S Plus bisa menampilkan warna-warna yang lebih cerah dengan saturasi tinggi, sementara Mi A1 menghasilkan warna yang tergolong natural.
Spesifikasi keduanya pun bisa dibilang nyaris sama, yaitu prosesor Snapdragon 625 dengan RAM 4 GB. Perbedaannya terletak pada storage, di mana Motorola menggunakan storage 32 GB sementara Xiaomi 64 GB, yang keduanya bisa diekspansi menggunakan MicroSD.
Kamera
Sektor ini bisa dibilang sebagai hal yang dijagokan oleh kedua vendor, yaitu ponsel dengan dua kamera belakang di kelas harga tiga jutaan rupiah.
![]() |
Sistem dua kamera yang dipakai keduanya berbeda, di mana Motorola memakai dua kamera dengan lensa sama namun dengan sensor berbeda, berwarna dan monokrom. Sementara Xiaomi menggunakan dua lensa berbeda, normal dan tele.
Dua sensor berbeda di Moto G5S Plus akan memotret secara bersamaan dan menggabungkan hasilnya. Alhasil kinerjanya saat memotret di keadaan kurang cahaya akan lebih baik, pasalnya sensor monokrom bisa merekam lebih banyak detail ketimbang warna.
![]() |
![]() |
![]() |
Baterai
Snapdragon 625 tenar karena konsumsi dayanya yang irit, dipadu dengan Android polos yang ringan membuat kombinasi yang membuat ketahanan baterai semakin kuat.
Begitu juga pada kedua ponsel ini, baik Mi A1 dan Moto G5S Plus sukses bertahan hidup jika dipakai selama seharian. Dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam dengan baterai yang tersisa setidaknya 10% bahkan dengan pemakaian yang sangat berat sekalipun.
Snapdragon 625 yang dipakai di kedua ponsel ini sejatinya sudah mendukung teknologi Quick Charge 3.0. Namun hanya Moto yang membenamkan fitur ini ke dalam ponselnya.
![]() |
![]() |
Fitur lain
Motorola pun seperti memperhatikan kebutuhan konsumen di Indonesia dengan memberikan fitur NFC pada Moto G5S Plus. Konektivitas NFC ini menguntungkan untuk kegiatan pembayaran digital, terlebih lagi baru-baru ini pembayaran jalan tol sudah menerapkan e-money.
Mi A1 pun bukan tanpa fitur tambahan. Ia punya IR blaster yang membuatnya bisa disulap menjadi remote control untuk perangkat-perangkat yang menggunakan IR, seperti televisi, AC, dan lainnya.
Ada juga power amplifier yang bisa menderek headphone berimpedansi berat. Dalam pengujian, Mi A1 memang sanggup membuat headphone Sennheiser HD6XX yang impedansinya 300 ohm bersuara lantang, namun tak adanya chip digital to analog (DAC) khusus membuat kualitas suara Mi A1 biasa-biasa saja.
![]() |
Kesimpulan
Kedua ponsel ini mempunyai mode portrait untuk menghasilkan foto dengan bokeh, namun keduanya tak bisa sempurna. Terlalu banyak syarat untuk mengaktifkan mode Portrait di Mi A1 dan bokeh di G5S Plus terlalu artifisial.
Namun tanpa bokeh pun kedua ponsel ini sangat layak untuk dibeli dengan berbagai fiturnya. Moto G5S Plus punya keunggulan pada fitur tambahannya, seperti NFC, Electronic Image Stabilization (EIS), dan Turbo Charging, sementara Mi A1 hanya unggul pada fitur remote infrared dan amplifier yang lebih kencang.
Mana yang lebih layak dibeli? Semuanya tergantung pada kebutuhan anda sebagai pengguna ponsel. Namun menurut detikINET, fitur-fitur yang dimiliki Moto G5S Plus membuatnya lebih layak dibeli dibanding Mi A1. (asj/rou)
Berita Terkait
Baca Juga
News Feed
-
HP Siap Bawa Printer 3D ke Indonesia, Tapi...
Kamis, 26 Apr 2018 07:58 WIBIndonesia menjadi salah satu pasar penting bagi HP. Karena itu mereka berencana memasukan printer 3D ke Tanah Air, tapi... -
Ponsel Calon Penerus Mi A1 Resmi Dirilis, Harganya?
Kamis, 26 Apr 2018 07:30 WIBXiaomi akhirnya meresmikan kehadiran Mi 6X yang kemungkinkan bakal jadi penerus Mi A1. Dengan membawa sejumlah peningkatan, berapa harganya? -
Layar LG G7 Setara 1000 Lilin
Kamis, 26 Apr 2018 06:41 WIBLG G7 terkonfirmasi akan menggunakan layar FullVision 6,1 inch bertipe IPS, dan layar ini mempunyai tingkat kecerahan setara 1000 lilin. -
FotoINET
Deretan Amunisi HP di Pasar Indonesia
Rabu, 25 Apr 2018 22:59 WIBSejumlah perangkat hasil inovasi HP dibawa ke Tanah Air. Nah deretan perangkat berikut ini menjadi amunisi utama menggempur pasar Indonesia. -
GrabGerak Bisa Hadir di Luar Jabodetabek, Tapi...
Rabu, 25 Apr 2018 22:41 WIBGrab menghadirkan GrabGerak khusus penyandang disabilitas di Jabodetabek, dan bisa ekspansi ke daerah lain. Asalkan... -
Huawei Pede Incar Tiga Besar di Indonesia
Rabu, 25 Apr 2018 21:53 WIBHuawei boleh saja bertaji di pangsa pasar global. Namun, ketika berbicara market share di Indonesia, Huawei bahkan tidak masuk top lima besar. -
20Detik
Anti Tumpah dan WiFi Direct di Printer HP Ink Tank Wireless 415
Rabu, 25 Apr 2018 21:21 WIBSelain printer HP Deskjet Ink Advantage 3775, HP juga meluncurkan Ink Tank Wireless 415. Hanya dengan koneksi internet bisa langsung mencetak foto deh. -
Acer Rilis Laptop Versi Avengers: Infinity War
Rabu, 25 Apr 2018 21:12 WIBHingar bingar penayangan Film Avengers: Infinity War di bioskop seluruh dunia menghadirkan peluang tersendiri bagi Acer. -
Berburu Honor 9 Lite di Jalur Offline
Rabu, 25 Apr 2018 21:03 WIBHonor 9 Lite habis dalam hitungan menit dalam flash sale yang baru-baru ini digelar. Namun ponsel tersebut masih bisa dibeli di jalur offline. -
20Detik
Laptop Seksi Tertipis HP Spectre 13
Rabu, 25 Apr 2018 20:51 WIBHP menawarkan laptop layar sentuh, cantik dan berlapis keramik. Yakni HP Spectre 13.