Tampilan
Harus diakui, Xiaomi seperti berusaha keras memberikan tampilan yang mewah pada Mi 6. Dan usaha keras itu terbayar saat melihat dan menggenggam Mi 6, karena ponsel ini benar-benar terasa saat nyaman di tangan, tak sekadar karena materialnya namun juga ukurannya pas di genggaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seluruh bodi Mi 6 terasa seperti terbuat dari kaca, padahal tidak. Bagian pinggir ponsel terbuat dari stainless steel, yang membuatnya terasa kokoh (dan berat) juga dingin. Pada bagian depan terdapat bezel yang cukup tebal, jika dibandingkan dengan kebanyakan ponsel masa kini yang nyaris tak punya bingkai.
Layar 5,15 inchnya dikawal dengan dua bezel besar pada bagian atas dan bawah. Di bagian atas menyimpan speaker, kamera depan dan berbagai sensor seperti proximity sensor. Sementara bagian bawahnya diisi oleh tombol home yang merangkap sensor sidik jari serta dua tombol kapasitif lain.
Oh ya, sensor sidik jari ini sangat cepat dalam mengenali sidik jari pengguna dan kompatibel dengan berbagai aplikasi yang mendukung penggunaan sensor sidik jari. Pasalnya Mi 6 menggunakan OS berbasis Android Nougat yang mendukung penggunaan API Fingerprint.
Layar
Jika pabrikan ponsel berlomba-lomba memberikan layar dan resolusi yang makin besar, tak begitu halnya dengan Xiaomi. Mi 6 masih menggunakan layar 5,15 inch dengan resolusi 1080p.
![]() |
Mungkin untuk sebagian orang, warna yang dihasilkan layar Mi 6 mempunyai saturasi yang terlalu tinggi, bahkan lebih tinggi ketimbang panel AMOLED. Namun saturasi yang berlebihan ini hanya muncul saat ponsel digunakan di tempat yang sangat terang, agar layarnya tetap bisa terlihat.
Temperatur warna layar Mi 6 juga bisa diatur sesuai preferensi penggunanya. Mulai dari temperatur yang lebih 'hangat', atau 'dingin' atau yang sedang-sedang saja.
Spesifikasi
Di sini Mi 6 tampil sangat cemerlang, dengan spesifikasi yang sangat tinggi dan performa benchmark yang menyalip hampir semua perangkat yang ada saat ini. Mi 6 memakai Snapdragon 835 yang dipadukan dengan GPU Adreno 540 dan RAM 6 GB. Ketika dibenchmark dengan sejumlah aplikasi populer, performanya bisa menyalip Galaxy S8.
![]() |
Hanya saja terkadang Mi 6 terasa hangat di tangan, yang biasanya diikuti dengan munculnya notifikasi peringatan bahwa suhu ponsel mencapai 45 derajat. Notifikasi ini bisa diatur suhunya, dari 40 sampai 48 derajat, atau dimatikan sepenuhnya seperti yang kami lakukan karena notifikasi ini terlalu sering muncul.
Perlu diingat, ROM yang dipakai di unit review detikINET menggunakan ROM global beta, yaitu MIUI 8.7.4.25, berbeda dengan ketika pertama diterima, di mana masih menggunakan ROM China.
Dan perbedaan ROM ini punya banyak pengaruh pada banyak sektor, seperti performa dan kualitas foto yang dihasilkan. Dan bisa saja pada ROM kami pakai performanya belum maksimal.
Kamera
detikINET cukup penasaran dengan performa kamera Mi 6, karena penggunaan sistem dua kamera yang mirip iPhone 7 Plus. Yaitu dua kamera dengan focal lenght berbeda, normal dan telephoto.
![]() |
Untungnya ketika mengubah ROM-nya menjadi global beta, performa kameranya membaik. Detail foto yang dihasilkan sangat baik, juga noise yang jauh berkurang pada ruangan yang kurang cahaya.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Soal hasil foto dari Mi 6 ini juga terkait dengan layar yang dipakai pada ponsel ini. Beberapa foto yang dihasilkan terlihat punya warna dengan saturasi terlalu tinggi, namun ketika dilihat di perangkat lain -- detikINET menggunakan Mi Pad dan iPad 2 -- ternyata warnanya normal dengan saturasi tak berlebihan.
Baterai
Xiaomi sangat bangga karena bisa membenamkan baterai 3.350 mAh pada bodi Mi 6 yang tergolong mungil. Sampai-sampai mereka harus menghilangkan port audio 3,5 mm demi menggunakan baterai sebesar itu.
![]() |
Namun perlu dicatat juga, Mi 6 hanya menggunakan layar 5,15 inch 1080p yang seharusnya tak menyedot banyak daya. Mi 6 kami lepas dari charger dalam keadaan baterai penuh pada pukul 6.30 pagi, dan pada pukul 15.00 baterainya tersisa 35% dengan screen on time hanya 1 jam 22 menit.
Padahal penggunaannya terbilang normal. Seperti penggunaan media sosial seperti Facebook, Path, Twitter dan aplikasi pesan seperti WhatsApp dan Telegram dan streaming lagu dari Spotify sekira 1 jam, dan didengarkan melalui earphone yang terhubung dengan adaptor USB-C to 3,5mm.
Mungkin hal ini terjadi karena -- lagi-lagi -- karena ROM global beta yang kami gunakan. Namun untuk saat review ini ditulis memang tak ada opsi ROM lain untuk Mi 6, kecuali ROM China yang tak kompatibel dengan Google Play Services.
Kesimpulan
Agak sulit mengambil kesimpulan untuk Mi 6 saat ini, pasalnya performanya masih terus berubah sesuai dengan ROM yang dipakai. Unit Mi 6 yang dipakai oleh detikINET sendiri saat ini sudah dua kali menerima pembaruan ROM global beta, dan kedua ROM itu mempunyai performa yang berbeda, baik skor benchmark maupun daya tahan baterai.
Namun di atas kertas, Mi 6 adalah ponsel dengan desain mewah yang mempunyai spesifikasi kelas atas, namun dengan harga yang relatif terjangkau untuk sebuah ponsel flagship. Kualitas kameranya pun terbilang bagus, dengan mode portrait yang bisa menghasilkan foto dengan bokeh cukup menarik. (asj/asj)