Meski lumayan ramah kantong, tablet ini diklaim maksimal untuk bermain game. Sebab, Xiaomi menyematkan spesifikasi yang cukup mumpuni. Dapur pacunya menggunakan prosesor Nvidia Tegra K1. Chipset ini memiliki performa melebihi buatan Qualcomm ataupun Mediatek yang sering digunakan pada tablet perusahaan besar seperti Samsung, Acer dan Lenovo.
Di sektor pengolahan grafis, Mi Pad disokong GeForce Kepler 192-core. Aristektur tur GPU Kepler banyak ditemukan didalam PC generasi baru. Diklaim 1,5 kali lebih efisien dalam penggunaan energi daripada GPU mobile lainnya dan mendukung penuh OpenGL 4.4, OpenGL ES 3.1, dan tessellation.
Namun apakah klaim yang dinyatakan Xiaomi benar adanya? Untuk membuktikannya, detikINET pun menguji kemampuan Mi Pad. Berikut review lengkapnya.
Desain: iPad Mini <i>Wanna Be</i>
|
Tapi terlepas dari semua itu, Xiaomi berhasil merancang sebuah produk yang baik. Meski menggunakan material plastik, Mi Pad tidak terkesan murahan. Desainnya pun terlihat menawan. Hanya mungkin yang disayangkan adalah cover belakang yang dibuat glossy, sehingga terasa licin saat dipegang.
Mi Pad memiliki ukuran yang tidak jauh berbeda dengan iPad Mini 2, hanya terpaut beberapa milimeter. Dengan dimensi 202 x 135,4 x 8,5mm, Mi Pad mantap digenggam satu tangan. Ditambah pinggirannya dibuat membulat sehingga memberi kenyamanan saat dipegang tangan.
Mi Pad dibuat unibodi, sehingga slot MicroSD ditempatkan pada bagian luar, tepatnya di sisi kiri bodi. Xiaomi masih mempertahankan keberadaan tombol fisik power dan volume. Kedua tombol ini ditempatkan di bagian kanan bodi.
Sementara di bawah layar, terdapat tombol virtual Menu, Home dan Back. Untungnya, Xiaomi melengkapinya dengan lampu LED di baliknya. Sehingga membantu pengoperasian saat menggunakan Mi Pad di kondisi cahaya minim. Lampu LED ini dapat kita atur lama menyalanya. Xiaomi memberikan opsi 2 detik, 5 detik, 10 detik, 20 detik dan selalu menyala.
Di bagian atas layar, terdapat lampu indikator notifikasi. Ada 7 warna yang bisa dipilih, yakni biru, merah, kuning, hijau, cyan, putih dan ungu. Sayangnya tidak seperti Redmi 2 yang dapat menggunakan warna lampu berbeda untuk beragam notifikasi. Di Mi Pad, semua notifikasi memiliki cahaya lampu yang sama.
Beralih ke sisi belakang, Xiaomi menempatkan kamera di kiri atas. Sementara di bagian bawahnya terdapat lubang speaker. Untuk port USB berada di bawah bodi. Sedangkan port audio ditempatkan di bagian atas bodi.
Layar Cukup Tajam, Tapi...
|
Kualitas layarnya sendiri cukup tajam. Saturasi warnanya cukup baik, begitu pula sudut pandangnya. Hanya saja, saat digunakan di bawah terik matahari, kualitas layarnya agar sedikit turun.
Bila kebanyakan tablet Android mengunakan aspek rasio 16:9 atau 16:10. Berbeda dengan Mi Pad yang menggunakan aspek rasio 4:3. Keuntungan aspek rasio ini nyaman untuk membaca buku digital, baik pada posisi potrait maupun landscape. Namun, banyak game yang bermasalah dengan aspek ratio 4:3 ini. Tapi saat detikINET mengunakan tablet ini untuk bermain game DomiNation dan Jurassic World tetap nyaman.
Performa dan Pesona MIUI 6
|
Meski demikian, tampilan MIUI 6 tetap menarik berkat desain flatnya. Pengoperasian tablet ini jadi lebih simpel dan mudah. Xiaomi membagi layar menjadi dua bagian. Pertama layar utama untuk menempatkan widget. Lalu kayar kedua tempat ditempatkan semua aplikasi. Sayangnya, pabrikan asal China ini tidak memberikan banyak widget, sehingga layar utama terasa sepi.
Performa Mi Pad sendiri ditunjang prosesor NVIDIA Tegra K1 quad-core ARM Cortex A-15 2.2 GHz yang didukung arsitektur GPU Kepler. Diklaim 1,5 kali lebih efisien dalam penggunaan energi daripada GPU mobile lainnya dan mendukung penuh OpenGL 4.4, OpenGL ES 3.1, dan tessellation. Xiaomi turut menyematkan RAM 2GB pada tablet pertamanya ini.
Saat menggunakannya, tablet ini mampu mengerjakan berbagai hal tanpa kendala. Mi Pad dapat membuka banyak aplikasi, memainkan konten Full HD maupun bermain games dengan lancar. Agar lebih lengkap, detikINET melakukan serangkaian pengujian menggunakan beberapa aplikasi.
Pertama detikINET menguji Mi Pad dengan aplikasi Antutu. Hasilnya mencapai 48783. Nilai tersebut menyalip Samsung Galaxy Note 4. Hanya saja masih kalah dari Meizu MX4.
Pengujian kedua menggunakan 3DMark Storm Ice Extreme. Tablet ini mendapatkan skor cukup tinggi, yakni 26471. Nilai tinggi juga dihasilkan saat menguji menggunakan PC Mark dimana Mi Pad mendapatkan angka 5013.
Sebagai penutup, detikINET mengujinya dengan GFXBench GL. Tablet Xiaomi meraih nilai 1226 frame, sedikit lebih kecil dibanding Nexus 9 yang menggunakan prosesor yang sama.
Kamera: Bagus di Luar, Buruk di Dalam
|
Saat kami gunakan memotret di luar ruangan, foto tampak tajam. Warna pun ditampilkan dengan sangat baik. Tapi lain cerita saat digunakan dalam ruangan. Foto yang dihasilkan terlihat banyak noise. Diperparah dengan tidak adanya LED flash, membuat kita tidak dapat memotret di kondisi minim cahaya.
Bicara fitur, tidak banyak yang disematkan Xiaomi. Hanya beautify dan beberapa pilihan filter.
Opini detikINET
|
Berkat MIUI 6 pengoperasian Mi Pad lebih mudah dan menyenangkan. Rasanya pengguna pemula dapat langsung menggunakan tablet ini tanpa kesulitan. Semoga saja Xiaomi membawa tambahan fitur baru di pembaruan MIUI berbasis Lollipop.
Soal performa, bisa dikatakan memuaskan. Aplikasi dapat berjalan dengan lancar. Begitu pula transisi layar cukup mulus. Ini semakin diperkuat dengan hasil tinggi dari serangkaian pengujian mengunakan sejumlah aplikasi. Alhasil, dengan harga Rp 2,9 juta, Xiaomi memberikan tablet yang cukup mumpuni dibanding pesaingnya di pasaran. Tak salah Mi Pad menjadi 'pesaing' iPad Mini. Tapi bukan untuk apple to apple ya, tapi lebih sebagai produk alternatif untuk mereka yang berkantong pas-pasan.