Nexian Journey One: Ponsel Kelas Bawah Performa Wah
Hide Ads

Review Produk

Nexian Journey One: Ponsel Kelas Bawah Performa Wah

- detikInet
Selasa, 17 Mar 2015 08:08 WIB
Nexian Journey One: Ponsel Kelas Bawah Performa Wah
nexian journey one (yud/detikINET)
Jakarta -

Dengan lebih dominannya pemberitaan soal ponsel-ponsel kelas atas, praktis pengguna kelas bawah cuma bisa gigit jari. Tapi bisa dibilang masalah tersebut sudah ada jawabannya semenjak Google mengumumkan platform ponsel Android One, yang salah satunya dirilis oleh Nexian.

Karena disiapkan untuk mengincar pengguna kelas bawah platform ponsel Android One memang ditawarkan murah. Spesifikasinya juga tak terlalu istimewa, meski juga tak jelek-jelek amat. Pun begitu, bila bicara soal performa, pasti siapa pun bakal geleng-geleng dibuatnya.

Tapi ini bukan bicara soal performa hardware, melainkan performa user experience. Walau spesifikasinya terbilang rendah, user experience ponsel Android One bisa dibilang sanggup mengimbangi ponsel-ponsel kelas atas yang harganya jauh menjulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran kan? Berikut review yang telah detikINET lakukan pada Nexian Journey One setelah sebulan penggunaan.

1. Performa Berbicara

nexian journey one (yud/detikINET)
Kembali mengingatkan, performa yang dimaksud di sini bukanlah soal urusan hardware, melainkan performa user experience. Maksudnya pengguna akan mampu merasakan pengalaman penggunaan yang rasanya seperti ponsel kelas atas, meski dengan spesifikasi yang biasa saja.

Hal itu berkat penggunaan OS Androd Lollipop 5.1 yang sengaja didesain khusus untuk platform Android one. Sekilas memang kelihatan mirip fungsi dan tampilannya dengan kebanyakan OS Android lain, tapi sebenarnya beda.

Jadi tak seperti Android yang digunakan oleh banyak ponsel, Android One pakai OS yang sama sekali beda karena isinya hanya dibuat untuk mengenali satu sistem, yakni spesifikasi yang dipakai oleh ponsel Android One, dalam hal ini salah satunya adalah Nexian Journey One.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Β 

Praktis masalah kompatibilitas yang bisa berakibat pada kinerja lag atau lemot sangat minim dialami Journey One. Bandingkan dengan OS Android yang banyak dipakai oleh ponsel-ponsel non Android One, Google membuatnya universal karena supaya bisa digunakan oleh banyak ponsel dengan spesifikasi yang berbeda-beda.

Karena hal itu, masalah kompatibilitas atau pun penurunan performa sangat mungkin terjadi. Namun hal itu bisa diakali asal vendor ponselnya gape mengoptimalisasi OS Android yang dipakainya agar optimal dengan ponsel buatannya. Cara lainnya adalah dengan membekali ponsel denga spesifikasi yang tinggi agar tidak lemot performanya.

Ok, sekarang pembuktian oleh detikINET. Pertama kali menggenggam Nexian Journey One, sebenarnya impresi pertama cukup pesimis. Mungkin karena terbawa image ponsel murah mengingat harganya yang hanya Rp 1 juta saat pertama dirilis.

Ketika Nexian Journey One dibolak-balik juga tak ada yang berkesan. Mungkin cuma penggunaan warna dop yang menolongnya karena jadi bikin anti jejak sidik jari dan tak mudah kotor. Selain itu warna dop juga bikin jadi lebih enak digenggam, tapi ya cuma sebatas itu.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Β 

Tapi impresi berubah seketika saat mulai mengutak-atik sisi software-nya. Yang bikin terengah pertama adalah Android Lollipop 5.1 yang diusungnya. Padahal ponsel-ponsel lain dari vendor ternama saja belum ada yang pakai.

Tak sampai di situ, impresi berlanjut ke operasional. Memilih menu ini-itu, kemudian menggeser-geser layar untuk melihat-lihat Journey One menyodorkan operasional yang smooth, bahkan terlalu smooth. Suatu yang tak selalu bisa ditemui di ponsel murah.

Karena mulusnya operasional itu, detikINET sampai membandingkannya dengan Nexus 5 yang harganya jauh lebih mahal. Penasaran, detikINET lantas membuka banyak aplikasi sampai sekitar 20 aplikasi dibuka untuk membuktikan performanya.

Dan Android One membuktikan ternyata performa mulus tak melulu harus punya spesifikasi tinggi. Meski dengan belasan aplikasi berjalan di background, performa Android One tetap lancar jaya.

Masalah tak nyaman yang ditemui detikINET hanyalah shutter speed Journey One yang lambat. Tak tahu apakah ponsel Android One lainnya juga punya masalah serupa, tapi di luar itu ponsel Android One memang punya kans besar di segmen ponsel Android, terutama umtuk memikat pengguna kelas bawah.

2. Anti Lemot, Tapi...

nexian journey one (yud/detikINET)
Seperti ponsel Android murah lainnya, banyak yang beranggapan performa mulus cuma terasa saat pertama dibuka dari boksnya. detikINET ingin membuktikan anggapan itu, dan terbukti ternyata janji Google yang menyebut ponsel Android One bakal tetap ngacir meski sudah dipakai bulanan cukup bisa dipertanggungjawabkan.

Setidaknya itulah yang detikINET rasakan setelah sekitar lebih dari sebulan memakai Journey One. Dari pertama kali dikeluarkan dari boksnya, ponsel ini tetap menyodorkan performa yang konsisten alias anti lemot, setidaknya hampir sepenuhnya.

Karena di beberapa momen, ditemukan juga masalah lemot yang mengganggu, meski tak sering. Terutama adalah ketika pengguna membuka menu galeri foto, Android One tak punya aplikasi galeri sendiri, jadi pengguna bisa melihat koleksi fotonya melalui aplikasi β€˜Photos’ milik Google.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Β 

Sesekali aplikasi β€˜Photos’ milik Google akan hang hanya tampil layar gelap. Saat ini terjadi pengguna juga tak bisa menekan tombol back, hanya bisa menggunakan tombol home untuk kembali ke tampilan depan Lollipop 5.1.

Ketika diulang pun sama saja hasilnya, kecuali pengguna menghapus aplikasi β€˜Photos’ dulu dari banckground baru aplikasi tersebut bisa dibuka normal. Meski begitu kadang tetap saja hanya layar gelap yag tampil alias tak mempan. Cara pamungkas adalah melakukan restart atau mempertimbangkan menggunakan aplikasi galeri lain yang banyak ditemukan di play store.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Β 

Masalah lainnya adalah di kamera, tapi mungkin ini bukan salah OS-nya melainkan hardware kameranya yang masuk kategori biasa saja, sehingga performanya juga biasa saja. Jadi masalahnya terletak shutter speed yang sangat lambat, setelah tombol shutter ditekan butuh sekitar 2 detik sampai objek akhirnya terjepret.

Untuk pengguna yang tak sabar, masalah ini cukup menyebalkan. Dan sepertinya belum ada solusi untuk hal ini.

Tapi ya hanya itu masalahnya, selebihnya ponsel Android One Journey One tetap mampu menghadirkan performa mulus bak ponsel kelas atas, meski setelah pemakaian lama. Setidaknya penggunaan selama lebih dari sebulan yang dilakukan detikINET telah membuktikan klaim Google.

3. Kamera biasa saja

nexian journey one (yud/detikINET)
Dengan harga yang masuk kategori murah, sebenarnya sudah cukup bisa ditebak seperti apa hasil jepretan Journey One. Tapi tetap tak ada salahnya menguji bagian ini mengingat banyak konsumen yang mempertimbangkan bagian ini pada sebuah ponsel.

Soal shutter speed lambat, sudah beberapa kali dibahas di atas, jadi sekarang fokusnya lebih ke hasil jepretannya dari kamera 5 MP yang diusungnya. Seperti biasa ada tiga kondisi pengambilan gambar yang dilakukan yakni kondisi indoor, outdoor, dan dengan cara makro.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Β 

Pertama di kondisi indoor, sesuai dugaan hasil jepretannya terbilang biasa saja. Banyak noise di seluruh bagian gambar, tingkat kecerahan juga cenderung redup. Tapi untuk harganya yang terjangkau, hasil jepretan ini terbilang mencukupi.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Β 

Sedangkan di kondisi outdoor, ternyata hasilnya lumayan menjanjikan, bahkan bolehlah dibilang bagus. Semua faktor pas, mulai dari pencahayaan, minim noise, dan juga detail yang lumayan. Tapi asal jangan di-zoom karena baru kelihatan kalau detail-nya kurang baik.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Β 

Bagaimana bila secara makro? Ternyata lumayan hasilnya, detailnya juga terbilang mumpuni. Termasuk efek bokeh di bagian belakang yang kelihatan sesuai porsinya. Sayang pewarnaannya kurang keluar, sehingga kurang hidup hasil gambarnya.

Tapi secara overall hasil jepretan Journey One terbilang lumayan. Dengan syarat, tingkat pencahayaan saat pengambilan gambar porsinya harus mencukupi alias pas.

4. Spesifikasi Kelas Bawah, Benchmark pun Pas-pasan

nexian journey one (yud/detikINET)
Nexian Journey One lahir dengan spesifikasi yang biasa saja, tapi wajar mengingat harganya cuma Rp 1 juta. Prosesornya meski sudah quad core, tapi dipercayakan kepada MT6582 buatan MediaTek dengan RAM sebesar 1 GB.

Chip grafisnya dipercayakan kepada Mali-400 MP, sedangkan memori internal sebesar 8 GB yang masih bisa ditingkatkan lagi melalui slot micro SD. Layarnya punya bentang 4,5 inch dengan resolusi yang cukup 850x480 pixel.

Sedangkan kameranya berkemampuan 5 MP dengan kamera depan 2 MP. Adapun sebagai pemasok dayanya Nexian mempercayakan kepada baterai 1700 mAh, yang pada penggunaan oleh detikINET sanggup bertahan lebih dari satu hari.

Lantas bagaimana hasil benchmark-nya? Kali ini pengujiannya cukup menggunakan AnTuTu. Pengujian juga hanya berjalan di resolusi yang rendah yakni 840x480 pixel karena mengikuti resolusi layar Journey One.

Hasilnya, Journey One hanya sannggup menorehkan skor sebesar 19.666 poin. Dengan hasil itu, AnTuTu hanya memberi gelar ke Journey One dengan general performance. Artinya ponsel Android One ini punya performa hardware yang biasa saja.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Β 

Jadi jangan terlalu berharap dengan performanya, apalagi buat menjalankan game 3D yang terbilang berat. Meski juga ada beberapa game berat yang bisa dijalankan, semisal seri game Modern Combat. Tapi tetap saja tak konsisten karena sesekali terjadi lag, selain itu tingkat frame per second-nya (fps) juga cenderung rendah.

Sedangkan kalau untuk menjalankan game-game 3D ringan atau game-game 2D, Journey One bisa menjalankannya tanpa masalah berarti.

Β 

nexian journey one (yud/detikINET)

Halaman 2 dari 5
(yud/ash)