Setelah sebelumnya menghadirkan Fonepad 7, sebuah tablet Android budget dengan performa yang terbilang cukup memuaskan, Asus kemudian meluncurkan seri lain dengan label Fonepad 8.
Dari namanya jelas menerangkan bahwa tabletnya kali ini punya bentang layar yang lebih besar satu inch dibanding pendahulunya.
Spesifikasi yang ditawarkan juga mengalami peningkatan. Mulai dari layar, prosesor, serta kamera mengalami upgrade yang di atas kertas menjanjikan pengalaman yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Desain Lebih Menarik
|
|
Hal pertama tentu saja bezel di kiri kanan layar yang menjadi jauh lebih tipis dibanding Fonepad 7.Β Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis di plastik pelindung layar saat pertama kali membuka kotak.
Tidak hanya membuat penampilan tablet ini lebih oke, ukuran perangkat juga tidak bertambah besar meskipun layar lebih lebar 1 inch.
Pemakaian dalam mode portrait untuk membaca atau browsing terasa nyaman dan masih bisa dilakukan dengan satu tangan, meskipun penggunaan dengan dua tangan terasa jauh lebih nyaman.
Sedangkan pada orientasi landscape saat menonton video atau bermain game, bezel tebal yang ada cukup nyaman dan terasa cukup lega untuk meletakan jari selama pemakaian.

Perubahan desain kedua adalah hadirnya dua buah speaker stereo di bagian depan perangkat. Dengan letak yang berada di depan, penggunanya kelak tak perlu khawatir output suara terganggu karena tertutup tangan atau permukaan lainnya ketika menonton video atau bermain game. Output yang audio yang dihasilkan sudah terbilang cukup nyaring, meskipun dari segi detil masih terdengar kurang.
Poin ketiga yang berubah pada Fonepad 8 adalah material yang digunakan pada cover belakang. Bahan yang dipakai memang masih plastik, tapi sentuhan akhir yang diberikan sedikit berbeda pada tablet ini. Jika pada Fonepad 7 hanya plastik dengan finishing matte, maka pada Fonepad 8 terdapat tekstur yang akan terasa saat diraba.
Letak tombol power dan volume ada di sisi kanan perangkat, sedangkan dua buah slot micro SIM dan sebuah microSD ada di sisi seberang.
2. Layar
|
|
Dengan kerapatan pixel ada pada 189 ppi, ketajaman gambar yang tampil jelas lebih baik, apa lagi jika dibanding Fonepad 7 yang bisa dibilang mengecewakan.
Icon-icon terlihat lebih tajam dan tidak bergerigi seperti pada versi 7 inch. Meski pixel masih tampak ketika melihat layar dari jarak dekat, tapi bukan menjadi suatu hal yang besar.
Saturasi warna serta kontras yang lebih baik menjadikan gambar terlihat lebih jernih dan efeknya sangat terasa ketika perangkat ini dipakai untuk menonton video. Sudut untuk melihat layar serta visibilitas saat pemakaian outdoor juga meningkat pesat pada tablet ini.Β
3. Performa Software dan Hardware
|
|
Absennya fitur berlebih yang tidak perlu juga membuat sistem pada Fonepad 8 bekerja lebih enteng tanpa beban tambahan.
Tampilan UI pada Fonepad 8 sudah tergolong sederhana, namun jika ingin membuatnya lebih sederhana lagi, easy mode yang bisa ditemui pada menu setting bisa diaktifkan
Prosesor Intel atom Z3530 1.33 GHz 64 bit dengan empat inti serta RAM 2GB menjadi andalan dari Fonepad 8. Dengan tenaga dua kali lipat daripada Fonepad 7, performa yang ditawarkan pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Dalam pengujian menggunakan Antutu, Fonepad 8 meraih skor 33.771 yang berhasil menempatkannya di atas tablet lain seperti Xiaomi Redmi Note. Sedangkan saat menggunakan Geekbench 3, tablet yang satu ini meraih poin 580 untuk single core dan 1737 untuk multi core.



Tidak ada tugas yang tidak bisa dijalankan dengan mulus selama memakainya. Akses ke media sosial, browsing, membaca artikel lewat flipboard, atau hal lainnya bukan hal yang sulit untuk dikerjakan dengan tablet berbasis KitKat 4.4.2 ini.
Perfoma untuk pemakaian gaming pun rasanya tetap patut diacungi jempol. Game seperti Angry Birds: Transformers, Spider-Man Unlimited, Riptide GP 2, dan Modern Combat 5 bisa dimainkan dengan nyaman. Meski begitu ada catatan khusus untuk GPU PowerVR Series 6Β yang tersemat pada Fonepad 8.
Meski bisa menjalankan game-game di atas tanpa mengalami drop pada FPS, grafis yang ditampilkan kurang enak dilihat. Gerigi-gerigi di sekitar objek dalam game bisa terlihat jelas kala sedang dimainkan.

Bagi pengguna yang tidak memakai tablet ini untuk banyak bermain game, mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun jika kebutuhanya untuk game, maka poin ini menjadi nilai minus yang cukup besar.


Untuk urusan baterai, kapasitas yang ada cukup besar yaitu 4.000 mAh. Dengan penggunaan yang standar dan tidak terlalu sering, tablet ini mampu menyala 2-3 hari dalam sekali charge. Sedangkan bagi para power user, kapasitass tadi mampu mendukung aktivitas selama lebih dari 30 jam. Itu pun dengan tingkat intensitas penggunaan yang benar-benar tinggi.


4. Kamera
|
|
Bicara kualitas, foto yang diambil menggunakan Fonepad 8 hanya bisa dikategorikan cukup baik saja. Dengan resolusi yang rendah tadi, jangan berharap foto yang diambil bisa tajam dan punya detil yang baik. Hal yang sama juga berlaku untuk kamera depan yang memang biasa-biasa saja.
Meski begitu tetap saja kualitas keduanya tidak bisa dibilang jelek di kelasnya. Sekadar mengabadikan momen, berselfie, atau video call masih bisa diakomodasi dengan cukup baik selama kondisi cahaya memadai.
Absennya LED flash perlu diperhatikan sehingga rasanya jangan berharap untuk bisa berfoto dalam kondisi remang sehingga rasanya lebih baik menggunakan kamera ponsel saja.
Bagi yang ingin merekam video, Fonepad 8 mendukung resolusi 720p. Hasilnya, sudah bisa ditebak, standar-standar saja. Berikut hasil jepretan Fonepad 8:





5. Kesimpulan
|
|
Desain mengalami beberapa perubahan yang membuatnya tampil lebih keren dibanding Fonepad 7. Layar lebih lebar dan resolusi lebih tinggi memberikan pengalaman yang cukup baik di aspek multimedia.
Tidak hanya desain, paket prosesor dan RAM yang ada juga sudah sangat cukup untuk mencukupi kebutuhan sebagian besar orang yang memakai tablet.
Meski aspek GPU yang kurang dalam anti-aliasing terasa cukup mengganggu mata saja bermain game, namun rasanya tidak semua pengguna akan dipusingkan dengan hal ini.
Kameranya memang tidak wah, namun karena ini sebuah tablet, rasanya hal tersebut bisa ditoleransi. Harga Rp 2,5 juta yang dipatok untuk tablet ini rasanya sudah sebanding dan tidak berlebihan jika melihat apa yang bisa diberikan pada pemiliknya.











































