Langsing dan Seksi Oppo R5
Hide Ads

Review Produk

Langsing dan Seksi Oppo R5

- detikInet
Rabu, 26 Nov 2014 07:19 WIB
Langsing dan Seksi Oppo R5
Oppo R5 (detikINET)
Jakarta -

Oppo memang vendor yang suka melakukan gebrakan dalam tiap seri smartphone jagoannya. Salah satu dari dua seri yang terbaru, yaitu R5 pun demikian.

Didaulat sebagai ponsel paling tipis di dunia saat ini, Oppo R5 berhasil mengalahkan iPhone 6 yang sudah sangat tipis. Selain tipis, R5 juga menghadirkan deretan spesifikasi mumpuni yang layak menempatkannya di jajaran ponsel premium.

Setelah resmi dirilis di Singapura beberapa waktu yang lalu, detikINET berkesempatan menjajalnya. Bagaimana kemampuannya? Berikut ulasan kami untuk Oppo R5.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Desain

Dengan ketebalan hanya 4,85 mm, otomatis R5 mengalahkan angka 6,9 mm pada iPhone 6. Meski tipis, tidak ada kesan ringkih pada bodi smartphone ini. Perpaduan aluminium alloy dan stainless steel pada bagian bingkai membuatnya terasa solid.

Bobot R5 yang ada di angka 155 gram cukup berat untuk ukuran sebuah ponsel tipis. Walau begitu, ini justru membuat R5 terasa nyaman di genggaman. Pinggiran bodi atau bingkai aluminium yang ada sebenarnya masih cukup nyaman untuk menjadi fondasi jari, namun sering kali terasa licin.

Dengan bodinya yang tipis, timbul pertanyaan di kalangan konsumen apakah R5 ini gampang panas ketika sedang digunakan? Ketika perangkat menjadi panas, maka otomatis kenyamanan terhadap penggunaan smartphone ini berkurang.Β 

Berita baiknya, Oppo sudah memikirkan hal tersebut dan menyematkan teknologi lain untuk tetap menjaga suhu agar tetap ada pada batas yang wajar. Untuk pembahasan lengkap teknologi tersebut, INETers bisa membacanya di sini.

Sama seperti iPhone 6, dengan ketipisan bodi yang ada R5 harus melakukan beberapa pengorbanan untuk mengakomodisi desain yang tidak biasa itu. Kamera di bagian belakang sedikit menonjol sehingga saat diletakkan di meja, ponsel tidak akan bisa berbaring dengan rata sepenuhnya.



Pengorbanan lain adalah absennya 3,5 mm headset jack yang seharusnya menjadi halΒ  wajib ada pada setiap perangkat. Meskipun memang bisa digantikan dengan headset Bluetooth, namun hal tersebut hanya untuk sebagian orang saja. Bagi para pengguna yang masih menggunakan headset konvensional dengah kabel, hal ini tentu menjadi satu pertimbangan tersendiri.

Oppo memang mengatakan bahwa akan ada converter khusus untuk headset jack yang bisa dipasangkan pada port micro USB. Namun pada unit review yang kami terima, converter tersebut tidak termasuk sehingga kami belum tahu seperti apa bentuknya kelak.
Β 
Selain highlight yang sudah dibahas di atas, tidak ada lagi yang rasanya luar biasa dari R5. Speaker terdapat di bagian depan dan menyatu dengan earpiece.

Tiga tombol sentuh untuk navigasi masih ada di bawah layar yang sayangnya tidak dilengkapi backlight LED. Tombol power serta volume ada di sisi kanan perangkat, sedangkan port micro USB berada di bagian bawah.

2. Layar dan User Interface

Di bagian muka, Oppo R5 dilengkapi dengan panel Amoled seluas 5,2 inch. Resolusinya sudah mendukung full HD 1080p dengan kerapatan pixel mencapai 423 ppi. Dengan resolusi dan ppi yang tinggi, tentu tidak akan ada pixel yang terlihat di layar R5.

Penggunaan Amoled menjadikan reproduksi warna pada layar sangat baik. Warna-warna terlihat vivid dan ditunjang dengan kontras yang baik pula.

Sudut pengelihatan yang luas menunjang performanya untuk sektor multimedia. Layar R5 juga tidak memberikan refleksi berlebihan saat dipakai outdoor sehingga tetap bersahabat dengan mata.
Β 
Tampilan antar muka pada R5 masih menggukan Color OS. Hanya saja pada versi yang dibenamkan pada R5, Oppo menambahkan beberapa hal baru.

Layar untuk menggambar gesture tertentu yang dulu bisa diakses dengan swipe ke bawah dari pojok kiri atas layar sekarang bisa dibuka dengan swipe ke atas dari bagian bawah layar. App drawer juga sudah tidak ada lagi pada versi Color OS ini sehingga tampilannya menjadi mirip MIUI atau iOS pada iPhone.

Satu fungsi lagi adalah dengan melakukan swipe ke atas dari kiri bawah layar. Dengan melakukannya, layar akan mengecil. Awalnya kami mengira ini adalah satu varian fitur untuk multitasking, tapi sepertinya hanya diperuntukkan untuk mempermudah navigasi dengan satu tangan.

3. Hardware dan Performa

Dapur pacu dari R5 terbilang cukup istimewa karena dilengkapi dengan prosesor 64 bit octa core yaitu Snapdragon 615 besutan qualcomm. Dengan clock 4 core 1.7 GHz dan 1.0 GHz Cortex A53, performa yang ditawarkan memang tergolong baik.
Β 
Bekal RAM 2 GB cukup lega untuk memberi ruang beraktivitas. Mulitasking bermacam hal dari sekadar chatting, browsing, main game, atau menonton video bisa dijalankan tanpa hambatan berarti.

Hanya saja dalam beberapa kesempatan kami masih menemukan sedikit gejala lag pada saat menggeser layar, menarik tab notifikasi, atau bermain game.

Hal ini sejatinya sudah diwanti-wanti pihak Oppo lantaran produk yang kami jajal masih versi yang 'belum sepenuhnya jadi'. Harusnya saat produk itu benar-benar sampai ke tangan konsumen, gejala lag tersebut sudah tak lagi ditemui. Apalagi jika menilik jeroan mentereng yang berada di dapur pacu R5.

Dengan desainnya yang mengedepankan bodi tipis, Oppo tentunya harus mengorbankan sektor baterai yang hanya dibekali kapasitas 2.000 mAh.

Sudah bisa ditebak bahwa daya tahan yang ada sangat kurang. Baterai bisa terkuras dari 100% hingga di bawah 15% hanya dalam waktu 12 jam kurang. Itu pun hanya dengan penggunaan inensitas rendah.

Untungnya Oppo tetap membekali ponsel ini dengan teknologi VOOC Rapid Charging sehingga pengisian daya tidak perlu memakan waktu lama. Sayangnya pada unit review yang kami miliki tidak dilengkapi dengan charger khusus tersebut sehingga estimasi waktu pengisian tidak bisa kami ketahui.

4. Kamera

Oppo R5 dilengkapi dengan kamera beresolusi 13 MP di kamera utama dengan lensa buatan Sony. Bicara soal kualitas, kamera R5 tidak bisa dikatakan luar biasa, tapi tidak juga buruk. Standar.

Detil yang ditangkap memang cukup baik, namun akurasi warna tidak akurat dan meleset dengan kecenderungan menjadi pudar. Performa low light-nya cukup baik, dengan noise yang tidak terlalu banyak.

Pada awalnya mode pengambilan gambar yang disediakan terlihat sedikit, tapi ternyata tidak demikian. Pengguna bisa mengunduh berbagai macam mode pengambilan gambar seperti Ultra HD, panorama, HDR, dll dari tab pilihan yang ada.

Bagi yang doyan selfie, dukungan resolusi 5 MP sudah sangat memadai. Tambahan fitur beautify juga sudah tersedia bagi yang ingin β€˜memoles’ wajah menjadi lebih mulus.Β 

Cakupan lensanya yang lebar juga menjadi nilai tambah sehingga groufie menjadi lebih mudah. Soal kualitas foto yang dihasilkannya kamera depan R5 tergolong baik dan terang. Berikut hasil jepretan Oppo R5:

5. Kesimpulan

Inovasi desain super tipis pada R5 memang benar-benar mencuri perhatian. Dengan ketebalan hanya 4.85 mm atau setara 5 tumpuk kartu ATM, praktis akan membawa pengalaman yang berbeda.

Akan tetapi bodi yang terlalu tipis juga tidak selamanya nyaman. Bagian datar pada sisi-sisi yang begitu tipis membuat pondasi untuk menempatkan jari jadi terbatas. Permukaan belakang yang rata juga tidak terlalu optimal untuk mendukung kenyamanan genggaman.

Kombinasi prosesor octa core 64 bit dengan RAM 2 GB memang menyajikan performa yang bikin penasaran. Tapi seperti yang tadi disebutkan sebelumnya, ganasnya performa R5 yang dijajal detikINET masih belum bisa dirasakan sepenuhnya lantaran unit yang diterima bukanlah versi yang 'sepenuhnya sudah jadi' alias prototype.

Jadi masih ditemui gejala lag saat transisi layar atau ketika menjalankan aplikasi game menjadi poin kurang untuk R5.
Halaman 2 dari 6
(ash/ash)