iPhone 5S, Apa Sudah Maksimal?
Hide Ads

iPhone 5S, Apa Sudah Maksimal?

- detikInet
Selasa, 01 Jul 2014 12:20 WIB
iPhone 5S (gettyimages)
Jakarta - Pengumuman iPhone 5S memang sudah lama berlalu, bahkan smartphone terbaru ini sudah melalang buana ke sejumlah negara. Nah, setelah hampir setahun, apakah fitur baru yang dijejali di iPhone 5S ini sudah memberikan hasil?

Ada dua hal dari fitur iPhone 5S ini yang menjadi sorotan, Touch ID dan prosesor 64-bit. Keduanya -- bahkan sampai saat ini -- menjadi gimmick marketing bagi Apple sebagai sarana jualan.

detikINET mencoba memberikan pengalaman yang didapatkan selama menggunakan iPhone 5S. Ponsel cerdas tersebut memang sudah bukan hal baru lagi, namun dua fitur tersebut menjadi potensial trend setter di masa yang akan datang.

Fitur Touch ID, Apa Kerennya?

Bila iPhone 4 dan iPhone 4S disandingkan maka beberapa pengguna akan kesulitan membedakan di antara keduanya. Lain halnya bila iPhone 5 dan iPhone 5S dijejerkan. Memang nyaris tidak ada perbedaan, kecuali pengguna akan ngeh, iPhone 5S mempunyai semacam cincin di bagian tombol home.

Ya, itulah ring yang berfungsi sebagai Touch ID. Dengan menempelkan sidik jari, pengguna dapat membuka iPhone miliknya yang terkunci password, tanpa harus repot membuka angka-angka rahasia.

Tadinya, detikINET berprasangka bila sudah menggunakan Touch ID alias fingerprint ini maka tidak perlu lagi kombinasi rahasia untuk password. Dengan Touch ID saja, mungkin iPhone 5S akan menjadi lebih privat.

"Tapi kalau misalnya Touch ID ini tidak berfungsi, bagaimana membuka iPhone-nya?" demikian seorang teman memberikan opininya.

Kalau begitu logikanya, buat apa juga ada Touch ID? Toh, kalau pada akhirnya yang mengetahui kombinasi password iPhone yang dikunci bisa tahu dan membukanya.

Memang Apple mengizinkan identifikasi sidik jari dilakukan untuk beberapa kali, termasuk dengan sidik jari lebih dari satu orang. Tapi ya itu tadi, buat apa kalau kombinasi password masih bisa digunakan di samping Touch ID itu sendiri?

Lalu di mana kerennya? Pertanyaan bagus yang mungkin tidak akan dijawab pada saat ini. Selain untuk membuka iPhone, Touch ID pun berfungsi untuk menverifikasi aplikasi di App Store.

Jadi, menginstal aplikasi tak perlu lagi memasukan kode-kode, cukup sentuhkan saja jari di tombol home. Bagi detikINET ini keren, tapi belum maksimal.

Pengguna boleh saja bisa menginstal aplikasi dengan cara yang keren. Akan tetapi, hal yang tidak berlaku bila aplikasi sudah terinstal. Contoh kecil, beberapa aplikasi freemium, masih perlu memasukkan kode-kode untuk membeli item yang diinginkan.

Di iOS 7, Apple memang belum membuka secara penuh kepada pihak ketiga. sehingga aplikasi dengan fitur Touch ID hanya sebatas untuk menginstal di beberapa aplikasi saja.

Ah, tadinya detikINET berpikir fitur Touch ID ini akan sama nasibnya seperti Air Gesture di Samsung Galaxy S4. Fiturnya keren, tapi buat apa kalau tidak bisa dimaksimalkan?

Beruntung, di World Wide Developer Conference (WWDC) 2014, Apple sembari mengumumkan iOS 8 juga menjanjikan fitur Touch ID akan lebih terbuka pada pihak ketiga. Dan PayPal adalah salah satu aplikasi dalam jajaran terdepan yang memanfaatkannya.

Prosesor 64 bit, Buat Apa Sih?

Ada yang mengatakan Apple lebay menggembar-gemborkan prosesor 64 bit untuk berjualan iPhone 5S dan iPad Air. Tapi benarkah keadaannya demikian?

Kebanyakan pengguna iPhone tak terlalu memikirkan secara teknis apa yang ada di dalam perangkatnya. Mungkin seperti pengguna smartphone lainnya, yang penting tidak ngelag, baterai tahan lama dan kamera bagus.

Di atas panggung peluncuran iPhone 5S, disebutkan prosesor A7 yang berarsitektur 64 bit akan membawa pengalaman lebih pada perangkat selulernya. Benarkah demikian?

Kesan pertama, lebih tepatnya seminggu pertama menggunakan iPhone 5S. detikINET tidak menemukan perubahan yang signifikan pada handset tersebut. Kalaupun ada itu sifatnya kecil. Dan tidak akan terasa benar-benar, kecuali pengguna adalah pengemar sejati game mobile.

Menggunakan iPhone 5S untuk berjejaring sosial atau menerima email, rasanya tidak perlu diragukan lagi. Untuk melakukan multitasking? Kapan sih iPhone pernah dikeluhkan karena berpindah aplikasi dan tidak smooth atau ngelag?

Hal yang paling kentara tentu saja saat memanfaatkan iPhone 5S ini untuk bermain game dengan grafis tingkat tinggi. Tapi menurut detikINET, itu juga belum bisa terasa maksimal.

detikINET mencoba melakukan pengujian dengan game Infinity Blade III, yang memang salah satu dari aplikasi yang mendukung prosesor 64 bit. Hasilnya jangan ditanya lagi. Game berharga Rp 79 ribu ini memang layak dikasih bintang lima.

Detil gambar, yang sebelumnya juga sudah menjadi andalan Infinity Blade, begitu sempurna. Anda tidak akan membayangkan, bila ini permainan di perangkat kecil, dan bahkan bukan termasuk konsol game portable.

Nah, yang menjadi pekerjaan rumah bagi Apple adalah bagaimana mengejar para pengembang untuk membuat aplikasi dengan arsitektur 64 bit. Karena boleh dibilang, masih presentasi kecil aplikasi yang menyokong teknologi itu.

Sekali lagi, bagi pengguna yang tidak terlalu detail. Mungkin kedua fitur ini tidak akan menjadi masalah besar bila tak maksimal, kecuali itu bisa menjadi nilai prestis untuk gaya-gayaan.

iOS 8 yang akan dirilis dalam waktu dekat, tentu saja menjadi harapan besar seiring dengan pertumbuhan iPhone 5S dan pemakaian prosesor baru di sejumlah produk baru Apple.


(tyo/ash)