Meski punya banyak keunggulan fitur pada smartphone kelas premium, nyatanya market share yang dimiliki HTC masih kalah jauh dibandingkan dengan kompetitor berbasis Android lain seperti Samsung.
Kurangnya varian yang ditawarkan pada segmen bawah dan menegah diyakini menjadi salah satu hal yang berpengaruh pada popularitas HTC.
Tidak ingin tertinggal lebih jauh dari saingannya, vendor asal Taiwan tersebut mengubah strateginya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, di tahun 2014 ini HTC akan lebih gencar merilis perangkat diluar segmen premium dan Desire 300 adalah salah satunya.
HTC desire 300 memang bukan barang baru, tapi perangkat yang satu ini tetap patut dilihat. Dengan mengadopsi desain dan fitur yang mirip dengan HTC One, Desire 300 menyasar segmen pasar yang selama ini cukup diabaikan, yaitu menengah ke bawah. Dan berikut ini adalah review detikINET untuk HTC Desire 300.
|
Desain dan Layar
|
Posisi tombol volume up/down di sisi kanan, serta tombol power dan headphone jack di sisi atas membuat Desire 300 semakin mirip dengan flagship HTC di tahun 2013 yang lalu.
Bedanya, pada Desire 300 letak port micro USB dan juga noise cancellation microphone di sisi bawah mengalami sedikit perbedaan posisi.
Dual speaker stereo juga tidak akan ditemukan pada Desire 300 dan digantikan dengan sebuah speaker kecil yang ditempatkan di bagian belakang.
Tidak seperti kebanyakan produk anyar HTC yang mengusung konstruksi unibodi, cover bagian belakang dari Desire 300 bisa dibuka secara penuh.
Dibaliknya terdapat baterai berkapasitas 1.650 mAh yang bisa dilepas, slot micro SD up to 32GB, serta sebuah slot untuk micro sim card.
Untuk urusan material casing, HTC menggunakan bahan plastik dengan finishing matte. Meski terbuat dari plastik, build quality yang dimiliki masih tetap terasa ok. Tidak ada kesan ringkih dan terasa sangat nyaman di genggaman tangan.
Layar pada Desire 300 dilengkapi panel TFT dengan ukuran 4.3 inch beresolusi 480x800 (217 ppi). Kualitas gambar yang dihasilkan bisa dikatakan sangat bagus jika dibandingkan dengan perangkat lain di kelas yang sama.
Tingkat saturasi dan kontras ada pada level yang pas sehingga gambar yang disajikan tetap terlihat baik. Poin plus juga perlu diberikan untuk visibilitas saat digunakan di luar ruangan serta viewing angle yang bagus.
Desain dan Layar
|
Posisi tombol volume up/down di sisi kanan, serta tombol power dan headphone jack di sisi atas membuat Desire 300 semakin mirip dengan flagship HTC di tahun 2013 yang lalu.
Bedanya, pada Desire 300 letak port micro USB dan juga noise cancellation microphone di sisi bawah mengalami sedikit perbedaan posisi.
Dual speaker stereo juga tidak akan ditemukan pada Desire 300 dan digantikan dengan sebuah speaker kecil yang ditempatkan di bagian belakang.
Tidak seperti kebanyakan produk anyar HTC yang mengusung konstruksi unibodi, cover bagian belakang dari Desire 300 bisa dibuka secara penuh.
Dibaliknya terdapat baterai berkapasitas 1.650 mAh yang bisa dilepas, slot micro SD up to 32GB, serta sebuah slot untuk micro sim card.
Untuk urusan material casing, HTC menggunakan bahan plastik dengan finishing matte. Meski terbuat dari plastik, build quality yang dimiliki masih tetap terasa ok. Tidak ada kesan ringkih dan terasa sangat nyaman di genggaman tangan.
Layar pada Desire 300 dilengkapi panel TFT dengan ukuran 4.3 inch beresolusi 480x800 (217 ppi). Kualitas gambar yang dihasilkan bisa dikatakan sangat bagus jika dibandingkan dengan perangkat lain di kelas yang sama.
Tingkat saturasi dan kontras ada pada level yang pas sehingga gambar yang disajikan tetap terlihat baik. Poin plus juga perlu diberikan untuk visibilitas saat digunakan di luar ruangan serta viewing angle yang bagus.
Performa Hardware dan Baterai
|
Di atas kertas, apa yang ditawarkan dari HTC Desire 300 memang terlihat biasa, bahkan tergolong kurang jika menengok prosesornya hanya hanya dua inti serta RAM yang tergolong kecil.
Nyatanya meski terbilang pas-pasan, performa dari smartphone ini terbilang lumayan. Untuk sekadar bernavigasi antar menu dan menjalankan aplikasi social media yang tidak butuh banyak sumber daya, Desire 300 tak akan menemui kendala berarti.
Meski begitu jangan berharap banyak saat harus melakukan multitasking atau bermain game dengan tingkat grafis yang tinggi,Β sebab bisa dipastikan lag akan sangat terasa.
Dalam pengujian yang dilakukan menggunakan aplikasi benchmark standart seperti Quadrant dan Antutu, hasil yang didapatkan dari ponsel ini tidak bisa dibilang menggembirakan.
Angka sebesar 3428 yang ditorehkan lewat aplikasi Antutu jelas bukan sesuatu yang luar biasa. Sedangkan saat dicoba menggunakan Quadrant, HTC Desire 300 hanya memperoleh skor 8010.
Daya sebesar 1.650 mAh pada baterai Desire 300 memang tidak besar, tetapi itu sudah cukup untuk membawa smartphone ini bertahan selama seharian untuk penggunaan meliputi telepon, chatting, browsing, dan juga update social media.
Performa Hardware dan Baterai
|
Di atas kertas, apa yang ditawarkan dari HTC Desire 300 memang terlihat biasa, bahkan tergolong kurang jika menengok prosesornya hanya hanya dua inti serta RAM yang tergolong kecil.
Nyatanya meski terbilang pas-pasan, performa dari smartphone ini terbilang lumayan. Untuk sekadar bernavigasi antar menu dan menjalankan aplikasi social media yang tidak butuh banyak sumber daya, Desire 300 tak akan menemui kendala berarti.
Meski begitu jangan berharap banyak saat harus melakukan multitasking atau bermain game dengan tingkat grafis yang tinggi,Β sebab bisa dipastikan lag akan sangat terasa.
Dalam pengujian yang dilakukan menggunakan aplikasi benchmark standart seperti Quadrant dan Antutu, hasil yang didapatkan dari ponsel ini tidak bisa dibilang menggembirakan.
Angka sebesar 3428 yang ditorehkan lewat aplikasi Antutu jelas bukan sesuatu yang luar biasa. Sedangkan saat dicoba menggunakan Quadrant, HTC Desire 300 hanya memperoleh skor 8010.
Daya sebesar 1.650 mAh pada baterai Desire 300 memang tidak besar, tetapi itu sudah cukup untuk membawa smartphone ini bertahan selama seharian untuk penggunaan meliputi telepon, chatting, browsing, dan juga update social media.
OS dan User Interface
|
Akan tetapi dengan melihat tren positif yang ditunjukan HTC dengan menurunkan update KitKat pada sebagian perangkat anyarnya, bukan tidak mungkin Desire 300 juga akan mencicipinya di masa yang akan datang. Semoga saja ya...
User interface Sense 5.0 yang hadir perdana pada HTC One ternyata juga hadir pada Desire 300. Tampilannya yang minimalis cukup membantu karena tidak memberatkan sistem yang ada.
Selain itu fitur andalan seperti update berita via Blink Feed serta video highlights pada galeri juga dapat ditemukan pada smartphone ini. Akan tetapi karena Sense yang ada masih versi 5.0, pilihan untuk mematikan Blink Feed seperti pada Sense 5.5 tidak tersedia.
OS dan User Interface
|
Akan tetapi dengan melihat tren positif yang ditunjukan HTC dengan menurunkan update KitKat pada sebagian perangkat anyarnya, bukan tidak mungkin Desire 300 juga akan mencicipinya di masa yang akan datang. Semoga saja ya...
User interface Sense 5.0 yang hadir perdana pada HTC One ternyata juga hadir pada Desire 300. Tampilannya yang minimalis cukup membantu karena tidak memberatkan sistem yang ada.
Selain itu fitur andalan seperti update berita via Blink Feed serta video highlights pada galeri juga dapat ditemukan pada smartphone ini. Akan tetapi karena Sense yang ada masih versi 5.0, pilihan untuk mematikan Blink Feed seperti pada Sense 5.5 tidak tersedia.
Kamera
|
Jika sekadar meringkus gambar dengan kualitas standar, HTC Desire 300 sudah terbilang cukup. Akan tetapi jangan mengharapkan detil yang lebih saat dilakukan zoom in karena hal tersebut tidak bisa didapatkan dengan smartphone ini.
Sayangnya, Desire 300 ini tidak dilengkapi dengan LED flash sebagai pendamping sang kamera. Alhasil pengguna harus pasrah dengan kemampuan sensor yang seadanya tadi untuk menangkap gambar pada kondisi yang minim cahaya.
Sulitnya mengambil fokus saat memotret dalam jarak yang dekat dan juga waktu yang cukup lama untuk mendapatkan fokus ideal, serta memproses foto dalam burst mode juga menjadi kelemahan dari kameranya. Tapi karena memang spesifikasi hardware yang biasa saja, maka hal tadi bisa dimaklumi.
Pengaturan yang bisa dilakukan untuk kamera hampir semuanya sama dengan HTC One. ISO, white balance, serta ukuran gambar bisa diubah sesuai keinginan.
Resolusi 800 x 480 adalah ukuran maksimal dari video yang bisa direkam oleh kamera HTC Desire 300. Resolusi yang sama juga menjadi yang paling tinggi untuk urusan playback. Jadi jangan jangan berharap untuk bisa memutar video dengan resolusi HD 720p karena tidak akan bisa lewat perangkat ini.
Berikut adalah hasil foto menggunakan Desire 300 dalam berbagai kondisi:
Kamera
|
Jika sekadar meringkus gambar dengan kualitas standar, HTC Desire 300 sudah terbilang cukup. Akan tetapi jangan mengharapkan detil yang lebih saat dilakukan zoom in karena hal tersebut tidak bisa didapatkan dengan smartphone ini.
Sayangnya, Desire 300 ini tidak dilengkapi dengan LED flash sebagai pendamping sang kamera. Alhasil pengguna harus pasrah dengan kemampuan sensor yang seadanya tadi untuk menangkap gambar pada kondisi yang minim cahaya.
Sulitnya mengambil fokus saat memotret dalam jarak yang dekat dan juga waktu yang cukup lama untuk mendapatkan fokus ideal, serta memproses foto dalam burst mode juga menjadi kelemahan dari kameranya. Tapi karena memang spesifikasi hardware yang biasa saja, maka hal tadi bisa dimaklumi.
Pengaturan yang bisa dilakukan untuk kamera hampir semuanya sama dengan HTC One. ISO, white balance, serta ukuran gambar bisa diubah sesuai keinginan.
Resolusi 800 x 480 adalah ukuran maksimal dari video yang bisa direkam oleh kamera HTC Desire 300. Resolusi yang sama juga menjadi yang paling tinggi untuk urusan playback. Jadi jangan jangan berharap untuk bisa memutar video dengan resolusi HD 720p karena tidak akan bisa lewat perangkat ini.
Berikut adalah hasil foto menggunakan Desire 300 dalam berbagai kondisi:
Opini detikINET
|
Secara desain apa yang ditawarkan Desire 300 bisa dikatakan bagus, baik dari segi material maupun pengalaman yang dirasakan saat berasa dalam genggaman. Konstruksi yang terasa kokoh meskipun tidak unibodi juga menjadi poin plus tersediri.
Sayangnya spesifikasi hardware yang ada memang biasa saja, entah dari sektor prosesor dual core 1GHz, kamera 5 MP atau RAM yang hanya 512 MB.
Performanya juga tidak luar biasa, tapi setidaknya sudah cukup untuk memenuhi ekspektasi pengguna yang hanya membutuhkan smartphone untuk telepon, sms, browsing, update social media, dan sedikit konten multimedia.

Opini detikINET
|
Secara desain apa yang ditawarkan Desire 300 bisa dikatakan bagus, baik dari segi material maupun pengalaman yang dirasakan saat berasa dalam genggaman. Konstruksi yang terasa kokoh meskipun tidak unibodi juga menjadi poin plus tersediri.
Sayangnya spesifikasi hardware yang ada memang biasa saja, entah dari sektor prosesor dual core 1GHz, kamera 5 MP atau RAM yang hanya 512 MB.
Performanya juga tidak luar biasa, tapi setidaknya sudah cukup untuk memenuhi ekspektasi pengguna yang hanya membutuhkan smartphone untuk telepon, sms, browsing, update social media, dan sedikit konten multimedia.
