Ditilik dari sisi desain, sekilas tidak banyak yang berbeda. Demikian juga dengan tampilan user interface khas Samsung yang masih dipertahankan.
Namun tentu saja ada beberapa perbaikan dibanding generasi pendahulunya. Terutama dipakainya prosesor Intel untuk pertama kalinya. Jadi ibaratnya tampak sama namun nyatanya beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Desain
|
Di bagian bawah layar, disediakan tombol home button dan dua tombol kapasitif untuk navigasi. Posisi speaker berbeda dari generasi sebelumnya, yang kini berada di sisi luar kiri dan kanan bodi.

Materialnya tetap dominan plastik. Namun terasa kokoh, dengan aksen metal di sekelilingnya yang sedikit banyak memberi kesan agak premium.
Apa saja yang ada di bodi luar Galaxy Tab 3 10.1? Ada port microUSB, slot microSD, microSIM, tombol volume, tombol on off, dan pemancar infra red, memungkinkan Tab 3 10.1 menjadi remote kontrol.
Berukuran 10.1 inch membuatnya perlu digenggam dengan dua tangan, tidak nyaman jika hanya memakai satu tangan saja.
Secara keseluruhan, Tab 3 10.1 tampil manis meski tidak banyak berubah dari generasi tablet Samsung sebelumnya.
2. Layar
|
TFT LCD menawarkan tampilan yang lebih baik daripada LCD standar. Sehingga layar Tab 10.1 meski tidak spektakuler, tetap nyaman dilihat.
Namun memang tampilannya jika dilihat dengan seksama kurang halus. Dan di luar ruangan jika terkena sinar matahari, kurang jelas terlihat.
Galaxy Tab 3 10.1 ini memakai sistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean. Samsung memodifikasinya dengan user interface TouchWiz serta berbagai tambahan software bawaan.
Samsung membenamkan software seperti ChatOn, Game Hub, Group Play, Memo, Music Hub, Music Player, Paper Artist, S Planner, S Voice, Samsung Apps, Screen Saver, Story Album dan WatchON.
Galaxy Tab 3 10.1 juga memiliki fitur Smart Stay. Artinya, dengan bantuan sensor, layar otomatis akan tetap menyala selama mata pengguna masih menatapnya.
3. Performa
|
Galaxy Tab 3 10.1 adalah tablet Android pertama Samsung yang memakai chip besutan Intel. Yaitu prosesor dual core 1,6GHz Intel Atom Z2560, dilengkapi PowerVR SXG544MP2 GPU serta 1GB RAM.
Prosesor tersebut sama dengan yang digunakan beberapa tablet Windows 8. Kabarnya, prosesor ini sekitar dua kali lipat lebih powerful ketimbang prosesor dual core di Galaxy Tab 2.
Seperti apa performanya? Tampaknya tidak banyak perubahan signifikan dalam pengalaman pengoperasiannya.
Ya, tidak selalu mulus seperti yang mungkin umum ditemukan dalam operasional sebuah tablet PC. Kadang ketika membuka aplikasi, perlu sedikit waktu sampai benar-benar bisa digunakan.
Namun demikian, tidak sampai dalam taraf mengganggu. Secara umum, tablet ini nyaman dipakai dan punya performa memadai. Browsing internet sampai memutar video definisi tinggi juga bisa ditangani dengan baik.
4. Kamera & Baterai
|
Kamera utamanya beresolusi 3 megapixel tanpa lampu flash. Sedangkan kamera depannya beresolusi 1,3 megapixel.
Hasil jepretannya pun bisa ditebak biasa saja. Dalam kondisi cahaya gelap, pengguna pun hanya bisa pasrah mengingat tidak adanya lampu flash.
Kamera ini dapat merekam video 720p. Hasilnya cukup bagus, meskipun kurang maksimal.
Dengan baterai 6.800 mAh, daya tahan Tab 3 10.1 cukup bisa diandalkan.Pemakaian moderat, dalam arti tidak digunakan untuk hal-hal yang berat, sekitar 6 jam.
Dengan dua buah speaker di sisi sisi bodinya, suara Tab 3 10.1 terdengar mantap dan merata.
5. Kesimpulan
|
Namun demikian, ia mampu bekerja dengan baik sebagai sebuah tablet PC. Mampu browsing internet, memutar video, mendownload aplikasi dan fungsi-fungsi lainnya tanpa kendala berarti.
Samsung tampaknya memang tidak ambisius dan bermain aman dalam penggarapan Galaxy Tab 3 10.1. Tablet ini menjadi salah satu alternatif di tengah banyaknya varian tablet PC Android buatan Samsung.
Tertarik membelinya? Harganya cukup mahal, di kisaran Rp 5 juta.