HTC One S memang seakan melengkapi jajaran HTC One. Kalau One X pakai quad core, One V single core, maka One S menjadi pelengkap dengan prosesor dua inti yang diusungnya.
Begitu juga soal ukuran. Jika One X punya layar 4,7 inchi dan One V 3,8 inchi, maka One S berada di tengah-tengah dengan ukuran 4,3 inchi. Strategi yang cukup jitu untuk memperkuat lini produk mereka di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk, ulas keunggulannya satu per satu.
Enak Digenggam
|
Soal desain dan bahan dasar yang digunakan HTC juga tampaknya tak main-main. Seluruh tubuh One S dibalut dengan bahan metal dalam kemasan unibody, jadi sudah pasti terkesan kokoh dan elegan.
Walau tidak umum, tapi warna yang digunakan pada One S juga salah satu faktor yang memanjakan mata, contohnya yang saat ini sedang digunakan detikINET.
Bagian belakang memiliki gradasi warna silver yang cukup unik. Bahkan HTC mengklaim tingkat kepadatan gradasi bisa berbeda di masing-masing ponsel. Hal ini dikarenakan proses penyemprotannya masih manual, sehingga diharapkan tiap produk memiliki keunikan tersendiri.
Karena mengusung desain unibody, maka hampir seluruh bagian tubuhnya rapat, sedangkan yang bisa dibuka hanya di bagian atas yang di dalamnya hanya terdapat sebuah slot untuk microSIM.
Ya, selain sudah mengusung kartu SIM berukuran mungil, produk ini juga tidak menyediakan slot tambahan untuk memori. Jadi calon pengguna terpaksa harus cukup puas dengan 16 GB memori yang ditancapkan di dalamnya.
Performa yang (seharusnya) Sangar
|
Ada dua versi HTC One S yang beredar di luar sana, dan perbedaan keduanya hanya terletak di prosesor yang digunakan. Untuk kawasan Amerika dan Eropa yang dipasarkan adalah yang menggunakan Snapdragon S4 dengan nama sandi Krait, sedangkan Asia dan sekitarnya memakai Snapdragon S3 (Scorpion).
"Di Indonesia kami tak kan memasarkan dua versi One S, kami hanya menjual versi S3," tegas Samudro Seto, Head of Product Marketting HTC Indonesia.
Bukan cuma berbeda nama, kedua chip tersebut juga berbeda arsitektur dan fitur. Salah satunya proses fabrikasi yang lebih kecil, S4 mengusung 28nm dan S3 masih menggunakan 45nm.
Kemudian GPU yang digunakan kedua chip tersebut juga berbeda, S4 sudah memakai Adreno 225 sementara S3 masih Andreno 220. Dampaknya jelas, saat diuji pada aplikasi yang haus grafis, game misalnya, S4 akan memiliki rata-rata Frame per Second lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
Itu hanya segelintir contoh perbedaan, dan masih banyaknya kelebihan lain S4 jika disandingkan dengan S3. Mulai dari konsumsi daya yang lebih rendah, bandwith memori yang lebih besar, dan beberapa fitur lainnya.
Pun begitu secara keseluruhakn HTC Indonesia tidak mengakui jika ada perbedaan yang signifikan dari keduanya.
"Saya janji performanya tidak akan berbeda, lagian S3 yang kami gunakan bukan yang standart," tambah Seto, saat disambangi detikINET beberapa waktu lalu di kantor HTC Indonesia.
Saat diuji detikINET, HTC One S yang beredar di Indonesia memang terbilang cukup bertenaga, bahkan bisa dikatakan paling kencang di kelasnya. Pada aplikasi Quadrant produk ini berhasil meraih angka 3830, sementara di AnTuTu 7204. Cukup kencang, namun sayang, produk ini seharusnya dapat berlari lebih cepat jika sudah menggunakan prosesor S4.
Layar Super AMOLED nan Jernih
|
Saat digunakan di bawah teriknya matahari layar masih cukup jelas terlihat, walau tak dipungkiri masih berada di bawah kualitas One X atau bahkan Galaxy S III. Tapi mengingat One S punya segementasi yang berbeda, hal ini cukup bisa ditolelir.
Dengan bentang layar seluas 4,3 inchi dan resolusi 540 X 960 pixel, maka untuk browsing atau main game pasti nyaman di ponsel ini.
Kualitas Kamera dan Fitur Bawaan
|
Meski begitu ada sedikit perbedaan, ponsel hanya bisa menjepret 60 foto (4 FPS) sekaligus dengan menekan dan menahan tombol shutter. Sedangkan One X mampu menangkap gambar hingga 99 foto dengan modus yang sama. Selain itu fiturnya sama plek tiada beda.
Setali tiga uang dengan kualitas gambar yang dihasilkan. Dengan bukan lensa yang cukup besar di kelasnya, keduanya mampu menangkap gambar dengan amat baik di dalam ruangan yang minim cahaya.
Berikut adalah sebuah foto hasil jepretan HTC One S
Sebagai perbandingan, di bawah ini adalah hasil foto dari One X
Fitur lain yang ditawarkan produk ini adalah setelan suara ala Dr Dre dengan Beats Audio yang bisa diaktifkan untuk musik dan video. Namun perlu diingat, opsi ini baru optimal jika pengguna memakai headphone atau headset asli dari Dr Dre.
Kesimpulannya
|
Meski bukan yang paling kencang, tapi performa jeroan yang diusung juga cukup bertenaga untuk dipakai sehari-hari.
Keterbatasan menambah kapasitas penyimpanan merupakan salah satu hal patut diperhitungakan ketika Anda berniat meminangnya. Sebab One S hanya memiliki memori 16 GB yang bisa dipakai untuk instal aplikasi sebesar 2 GB dan untuk penyimpanan 10 GB, total ada 12 GB yang bisa dipakai.
Harga yang ditawarkan juga tidak berbeda dengan One S versi S4, yakni sekitar Rp 5,5 juta. Bagaimana, tergoda untuk meminangnya?
Kelebihan:
+ Bodi aduhai
+ Enak dipakai
+ Performa cukup bertenaga
Kekurangan:
- Tidak ada slot microSD
- Harga kurang kompetitif
Spesifikasi HTC One S
- Sistem Operasi: Android ICS
- Prosesor: Qualcomm Snapdragon S3 1,7 GHz dual core
- Memori: RAM 1 GB, ROM 16 GB
- Layar: Multitouch Super AMOLED 4,3 inchi, 540 X 950 Pixel, Gorilla Glass
- Kamera: 8 MP, Touch Focus, LED Flash
- Dimensi: 130,9 x 65 x 7,8 mm
- Bobot: 119,5 g
- Baterai: Li-Po 1650 mAh
- Kisaran Harga: Rp 5,5 juta.