Sosok Pria Korea Miskin Jadi Orang Terkaya di Jepang
Hide Ads

FotoINET

Sosok Pria Korea Miskin Jadi Orang Terkaya di Jepang

Istimewa - detikInet
Senin, 22 Okt 2018 09:48 WIB

Jakarta - Lelaki kelahiran 11 Agustus 1957 ini sering tercatat sebagai orang terkaya di Jepang menurut penelitian Forbes. Padahal dulunya, dia orang miskin.

Masayoshi Son dianggap sebagai legenda hidup di Jepang. Masa lalunya yang tidak begitu beruntung, serta kerja kerasnya hingga menjadi bos Softbank menginspirasi banyak orang. Foto: Getty Images

Masayoshi saat ini dikenal sebagai pebisnis yang begitu sukses dan dihormati di Jepang maupun dunia. Pria asal Korea Selatan ini merupakan pendiri dan CEO Softbank, CEO SoftBank Mobile dan Chairman Sprint Corporation. Foto: Getty Images

Sering disebut sebagai Bill Gates-nya Jepang, Masayoshi sempat menduduki posisi orang terkaya Asia dan paling tajir kedelapan di dunia pada 2000. Dia juga dikenal dermawan dengan menjadi filatropis. Foto: Getty Images

Bersama pendiri Foxconn, Terry Gou dan pendiri Alibaba, Jack Ma. Masayoshi melalui Softbank adalah salah satu investor pertama Alibaba. Saat ini, kekayaan Masayoshi di kisaran USD 23,2 miliar. Foto: Getty Images

Dia lahir di Tosu, Saga Prefecture, Jepang, di tengah-tengah keluarga imigran Korea yang miskin. Kakeknya, Son Jong-Gyeong, pindah dari Daegu, Korea Selatan, ke Jepang. Membawa serta keluarganya, termasuk Son Sam-Heon, ayah Masayoshi, kakeknya menghidupi keluarga sebagai penambang batu bara. Sementara ayah Masayoshi berjualan ikan dan mengurus peternakan babi. Foto: Getty Images

Kakeknya lalu memutuskan memakai nama keluarga Jepang. Namun Masayoshi bersikeras tetap memakai nama Korea yakni Son, ketimbang Yasumoto, nama Jepang keluarganya.  Karena keputusan ini, sejak kecil Son menghadapi diskriminasi. Saat itu, ada krisis hubungan Jepang dan Korea. Masayoshi tak dianggap sebagai warga Jepang karena keturunan Korea. Dia baru diakui setelah menikah dengan istri asal Jepang, Masami Ohno. Masami langsung mengubah nama belakangnya menjadi Son.Foto: Getty Images

Diskriminasi pula yang menjadi batu sandungannya mengejar cita-cita. Sejak kecil, dia ingin menjadi guru, seniman, sampai politisi. Namun karena terganjal diskiriminasi, dia memutuskan untuk mengubah cita-citanya menjadi pebisnis.  Foto: Getty Images

Pada usia 16 tahun, Masayoshi pergi ke California, Amerika Serikat (AS) dan menyelesaikan jenjang sekolah menengah dalam setahun. Ketekunannya mengantarkannya lulus dengan menyandang gelar Bachelor of Arts di bidang ekonomi pada 1980. Setahun setelah lulus, dia kemudian mendirikan SoftBank. Siapa sangka, Softbank dulunya dimulai dari sebuah garasi dengan hanya dua karyawan. Foto: Getty Images

Saat bersama presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kini, Softbank menjadi perusahaan telekomunikasi dan internet terdepan di Jepang. Perusahaan yang berpusat di Tokyo ini pun berekspansi dan merambah banyak bisnis dengan berbagai anak perusahaan. Foto: Getty Images

Anak perusahaannya tersebut antara lain perusahaan broadband SoftBank BB, perusahaan data center IDC Frontier, publisher game GungHo Online Entertainment dan perusahaan publishing company SoftBank Creative. Softbank juga sangat rajin berinvestasi di banyak startup. Sebut saja Grab, dikucuri dana besar oleh mereka. Foto: Getty Images

(/)