CEO Google Sundar Pichai vs CEO Microsoft Satya Nadella
Hide Ads

FotoINET

CEO Google Sundar Pichai vs CEO Microsoft Satya Nadella

Istimewa - detikInet
Jumat, 19 Okt 2018 09:26 WIB

Jakarta - Sundar Pichai, CEO Google, dan Satya Nadella, CEO Microsoft, sama-sama kelahiran India. Berikut perbandingan sepak terjang mereka yang mengesankan.

Pichai Sundararajan lahir 12 Juli 1972 di Madurai, Tamil Nadu, India. Sundar sekarang sudah berkewarganegaraan Amerika Serikat. Dia lulus dari Indian Institute of Technology Kharagpur, Stanford University dan University of Pennsylvania. Foto: Getty Images

Satya Narayana Nadella lahir pada 19 Agustus 1967 di Hyderabad, Telangana, India. Sama seperti Sundar, Satya sekarang sudah warga negara Amerika Serikat. Dia adalah lulusan Manipal Institute of Technology (B.E. - Electrical Engineering), University of Wisconsin–Milwaukee (M.S.) dan University of Chicago (MBA). Foto: Getty Images

Ibu Sundar, Lakhsmi, adalah seorang stenografer sedangkan ayahnya, Regunatha Pichai adalah engineer di perusahaan Inggris bernama GEC.Β  Foto: istimewa

Nadella anak tunggal dari sang ayah Bukkapuram Nadella Yugandher yang bekerja sebagai PNS di Indian Administrative Service. Sedangkan ibunya seorang profesor bahasa Sanskerta. Foto: detikINET/Reno Hastukrisnapati

Sundar tumbuh di apartemen dua kamar bersama orang tua dan saudara laki-lakinya. Otaknya cemerlang sejak kecil. Ia masuk universitas bergengsi India, Indian Institute of Technology Kharagpur mengambil jurusan metalurgi. Sundar lulus tahun 1993 dengan nilai tinggi dan berhasil mendapat beasiswa S2 dari Stanford. Foto: GettyImages

Masa kecil Nadella dihabiskan di India. Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Negeri Hyedrabad, Begumpet. Setelah meraih sarjana bidang teknik elektro dari Manipal Institute of Technology. Mimpi merajut kehidupan yang lebih baik dimulai saat dia melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam, Nadella meraih dua gelar master di University of Wisconsin dan di University of Chicago. Foto: detikINET/Reno Hastukrisnapati

Tahun 2004, pria kalem ini melamar kerja di Google. Dia berhasil lolos dan bekerja di sebuah tim kecil yang menangani toolbar pencarian. Ia kemudian mengusulkan Google menciptakan browser sendiri dan didukung oleh CEO Eric Schmidt. Jadilah Google menciptakan Chrome yang sekarang salah satu browser papan atas. Foto: GettyImages

Sebelum di Microsoft, Satya Nadella memulai segalanya dari nol. Dia mengawali sepak terjangnya dengan bekerja sebagai staf di Sun Microsystem. Nadella sempat kembali ke India untuk bekerja sebagai Komisi Perencanaan di bawah Perdana Menteri Manmohan Singh. Tim ini yang memberi masukan pada pemerintahan di berbagai sektor. Tahun 1992, ia diterima bekerja di Microsoft. Foto: istimewa/microsoft

Tahun 2013, CEO Google Larry Page berniat mengintegrasikan Android dengan berbagai produk Google. Andy Rubin yang menjadi bos Android merasa tidak sanggup dan melepas posisinya. Pichai yang sudah terbukti prestasinya pun ditunjuk menggantikannya sampai sekarang. Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II

Di Microsoft, Nadella pernah menjabat Vice President of the Microsoft Business Division, Senior Vice President of Research and Development Online Services Division, dan Vice President of Server and Tools Business. Jabatan terakhir sebelum menjadi CEO Microsoft adalah Executive Vice President of Cloud. Tahun 2014, Nadella jadi CEO Microsoft menggantikan Steve Ballmer. Foto: microsoft

Sundar Pichai menikah dengan pacar lamanya, Anjali Pichai, dan telah dikaruniai dua orang anak. Foto: istimewa

Satya Nadella menikah dengan Anupama Priya Nadella pada tahun 1992 dan telah dikaruniai 3 orang anak. Foto: istimewa

Menjadi CEO rakasa teknologi seperti Google, tentu harta Sundar luar biasa besar. Tak hanya dari gaji, tapi juga bonus dan jatah saham. Kekayaan terakhirnya diestmai USD 1,2 miliar. Foto: Gettyimages - Justin Sullivan

Uang melimpah ruah tentu juga diterima Satya Nadella sebagai CEO Microsoft. Kekayaan Satya diperkirakan sebesar USD 126 juta. Foto: Getty Images

Sundar Pichai terbilang sukses memimpin Google dan menjadi wajah perusahaan, walau kini banyak tantangan menerpa. Misalnya saja Google didenda luar biasa besar oleh Uni Eropa karena dianggap menyalahgunakan popularitas sistem operasi Android. Foto: Gettyimages - Justin Sullivan

Satya Nadella dianggap sangat sukses jadi komandan Microsoft, menjadikan perusahaan ini semakin mentereng di bisnis cloud. Foto: Getty Images

(/)