ZTE, Raksasa Teknologi China Terancam Lumpuh Karena Amerika
Hide Ads

FotoINET

ZTE, Raksasa Teknologi China Terancam Lumpuh Karena Amerika

Istimewa - detikInet
Sabtu, 21 Apr 2018 20:54 WIB

Jakarta - ZTE bisa dibilang adalah raksasa teknologi China di bisnis infrastruktur telekomunikasi dan ponsel. Namun mereka terancam lumpuh karena sanksi Amerika Serikat.

Ini kantor pusat ZTE di Shenzen, China. Perusahaan ini telah berdiri sejak 33 tahun lampau atau pada tahun 1985. Dulu mereka bernama Zhongxing Semiconductor Co., Ltd. Foto: Reuters

Chairman ZTE, Yin Yimin mengadakan konferensi pers menyayangkan sanksi Amerika Serikat yang mengancam kelangsungan perusahaannya. "Sanksi seperti itu bisa membuat perusahaan dalam waktu cepat menjadi koma. Kami akan melawan hukuman yang tidak fair dan tidak beralasan ini," sebutnya. Foto: Reuters

ZTE dikenai sanksi oleh Departemen Perdagangan AS karena menjual peralatan telekomunikasi secara ilegal ke Korea Utara dan Iran. ZTE sebenarnya setuju membayar penalti USD 1,19 miliar, tapi AS menilai ZTE tak menghukum para pegawai yang terlibat sehingga dilarang menggunakan atau membeli teknolog AS dalam 7 tahun ke depan. Foto: Reuters

ZTE selain fokus di bisnis infrastruktur telekomunikasi, juga produsen ponsel Android yang cukup besar. Nah, mereka pun terancam tidak bisa lagi memakainya karena pemilik Android yaitu Google adalah perusahaan AS. Foto: Reuters

Salah satu inovasi ponsel ZTE di akhir tahun lalu adalah ponsel layar lipat ini, yang dinamakan Axon M. Sebenarnya, lebih tepat disebut dua smartphone digabungkan menjadi satu, tapi tetap saja sebuah produk yang menarik. Foto: Reuters

ZTE pun rutin turut ambil bagian di pameran teknologi dunia seperi misalnya Mobile World Congress di Barcelona. Foto: Reuters

Runyamnya lagi, ZTE juga hampir pasti dilarang memakai prosesor dari Qualcomm yang menjadi otak di banyak gadgetnya. Tak heran jika ZTE berusaha sekuat tenaga agar AS mau berbaik hati melonggarkan sanksi yang telah dijatuhkan. Foto: Reuters

Jeroan salah satu ponsel ZTE. Seperti umumnya ponsel China, ZTE coba memikat pasar dengan iming-iming smartphone spesifikasi tinggi namun harganya terjangkau. Foto: Reuters

Perusahaan ini juga kuat dalam teknologi telekomunikasi dan berkompetisi dengan perusahaan senegara seperti Huawei maupun Nokia Network dan Ericsson memperebutkan pasar infrastruktur telekomunikasi. Apalagi seiring datangnya era 5G. Foto: Reuters

Banyak pihak memang memprediksi ZTE bakal kelimpungan setengah mati saat sanksi diterapkan. Mereka sedang sibuk mengembangkan infrastruktur telekomunikasi menjelang era 5G, tapi komponen teknologi kuncinya banyak yang berasal dari AS. Foto: Reuters

Ponsel lipat ZTE Axon M dilihat dari dekat. Pada tahun 2017, ZTE tercatat memperkejakan lebih dari 74 ribu pegawai di seluruh dunia. Foto: screenshot YouTube

Seri ponsel ZTE Nubia yang menjadi andalan mereka. Selain di China, ZTE punya kantor di banyak negara termasuk Amerika Serikat, Singapura, India, Brasil, Jerman dan lain sebagainya. Foto: Dglte

(/)