Astronom Temukan Lubang Hitam Rakus yang Bisa Lahap Matahari
Hide Ads

Astronom Temukan Lubang Hitam Rakus yang Bisa Lahap Matahari

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 04 Jul 2020 06:00 WIB
Lubang Hitam
Astronom Temukan Lubang Hitam Rakus yang Bisa Lahap Matahari Foto: NASA
Jakarta -

Salah satu lubang hitam terbesar di alam semesta ternyata memiliki rasa lapar yang tidak kalah besar dengan ukurannya. Astronom menemukan lubang hitam ini bahkan bisa melahap massa satu matahari dalam sehari.

Dikutip detikINET dari Cnet, Sabtu (3/7/2020) lubang hitam ini diberi nama J2157 oleh astronom. Lokasinya sangat jauh dari Bumi, dengan jarak lebih dari 12 miliar tahun cahaya yang berarti astronom menemukannya saat usia alam semesta masih sangat muda.

"Massa lubang hitam ini sekitar 8.000 kali lebih besar daripada lubang hitam yang ada di galaksi Bima Sakti," kata peneliti dari Australian National University Christopher Onken dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika lubang hitam Bima Sakti ingin tumbuh sebesar itu, ia harus menelan dua pertiga dari bintang yang ada di galaksi kita," sambungnya.

Jika dibandingkan dengan objek yang ada di galaksi kita, massa lubang hitam ini 34 miliar kali lebih besar dibanding matahari. Lubang hitam supermasif Sagitarius A* yang ada di galaksi Bima Sakti juga terbilang kerdil dibanding J2157.

ADVERTISEMENT

Onken dan timnya menggunakan Very Large Telescope yang ada di Chile untuk mendapatkan data akurat seputar massa lubang hitam ini. Hasil temuan mereka diterbitkan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Tim astronom menemukan lubang hitam ini pada tahun 2018 dan terkejut dengan pertumbuhannya yang sangat cepat. Astronom pun mencoba memahami bagaimana lubang hitam sebesar ini bisa berkembang sangat cepat di awal terbentuknya alam semesta.

"Dengan lubang hitam sebesar ini, kami tidak sabar untuk melihat apa yang bisa kita pelajari tentang galaksi tempatnya berkembang," kata Onken.

"Apakah galaksi ini termasuk salah satu raksasa di awal alam semesta, atau lubang hitamnya menelan banyak objek di sekelilingnya? Kami harus tetap menggali untuk mendapatkan jawabannya," pungkasnya.




(vmp/afr)