.webp)
Pencarian NASA menjelajahi banyak bulan di tata surya, kemungkinan salah satunya termasuk bulan yang paling jauh. Para peneliti mengusulkan agar misi NASA menjelajahi Triton yang merupakan bulan eksentrik milik Neptunus.
Misi Trident, demikian namanya, akan menyelidiki medan magnet untuk menentukan keberadaan lautan, memetakan keseluruhan permukaan dan menggunakan kamera untuk mengukur aktivitas gumpalan.
Ada dua konsep studi yang akan dipilih untuk penelitian ini. Peluncuran misinya sendiri seperti dikutip dari Engadget, Senin (22/6/2020), dijadwalkan berlangsung Oktober 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian Triton akan sangat berguna karena perilakunya yang sangat tidak biasa. Bulan ini mengorbit berlawanan dengan arah Neptunus dan ionosfernya 10 kali lebih aktif daripada bulan lainnya dalam sistem tata surya.
Permukaannya pun senantiasa diperbarui, dan tidak pasti apa yang menyebabkan timbulnya gumpalan-gumpalan di sekitar permukaannya. Rover Voyager 2 pernah meneliti Triton, tetapi hanya memvisualisasikan 40% dari bulan tersebut. Karenanya, misi Trident akan mengisi banyak celah pengetahuan tentang Triton.
Memang akan memakan waktu lama hingga data-data tersebut didapatkan. Neptunus berjarak hampir 2,8 miliar mil jauhnya, dan Trident diperkirakan baru akan sampai ke Triton pada 2038. Namun ini adalah kesempatan terbaik NASA untuk mempelajari Triton.
(rns/rns)
