George Floyd Tewas, Elon Musk Heran Cuma Satu Polisi Ditangkap
Hide Ads

George Floyd Tewas, Elon Musk Heran Cuma Satu Polisi Ditangkap

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 02 Jun 2020 10:30 WIB
Tesla and SpaceX Chief Executive Officer Elon Musk hugs his brother Kimbal Musk during an event at the Vehicle Assembly Building on Saturday, May 23, 2020, at NASAs Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Fla. The event occurred after a rocket ship designed and built by SpaceX lifted off on Saturday with two Americans on a history-making flight to the International Space Station. House Minority Leader Kevin McCarthy of Calif., applauds at right. (AP Photo/Alex Brandon)
Elon Musk. Foto: AP/Alex Brandon
San Francisco -

Elon Musk tengah merayakan keberhasilan SpaceX perusahaannya, menerbangkan dua astronaut NASA ke antariksa, tepatnya ke International Space Station (ISS). Namun ia turut memperhatikan kematian George Floyd, pria kulit hitam, yang kasusnya menghebohkan Amerika Serikat.

Seperti diberitakan, Floyd meninggal akibat ditindih polisi di Minneapolis, Derek Chauvin. Chauvin telah dipecat, ditangkap dan akan diproses di pengadilan.

Saat kejadian, ada tiga polisi lain yang diam saja ketika Floyd menjelang ajal. Nah, ketiga polisi itu memang dipecat, tapi tidak diproses hukum. Hal inilah yang mengusik Elon Musk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu tidaklah benar bahwa polisi yang lain tidak didakwa dengan apapun," tulis pria kelahiran Afrika Selatan itu di Twitter.

"Pesan apa secara umum yang terkirim pada polisi yang diam saja ketika yang lain berbuat salah?" tambah dia lengkap dengan hashtag #JusticeForGeorge.

ADVERTISEMENT

Selain Musk, para pentolan teknologi menyuarakan dukungan pada komunitas kulit hitam menyusul kematian Floyd. CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai, menyatakan homepage Google dan YouTube wilayah AS memajang dukungan solidaritas untuk warga kulit hitam serta mengenang George Floyd serta korban lain.

"Bagi mereka yang merasakan duka, kemarahan, kesedihan dan ketakutan, kalian tidak sendirian. Kami mendukung kesetaraan rasial dan mereka semua yang mencarinya," sebut pria kelahiran India itu.

Adapun CEO Microsoft, Satya Nadella, menyatakan kaum kulit hitam masih sering menderita. "Rasisme tiap hari, bias dan kebencian di berita hari ini bukan hal baru dan adalah pengalaman yang sering dalam kehidupan sehari-hari, khususnya komunitas kulit hitam Amerika," katanya.




(fyk/fyk)