Kominfo Optimistis Data Center Nasional Dibangun Tahun Ini
Hide Ads

Kominfo Optimistis Data Center Nasional Dibangun Tahun Ini

Adi Fida Rahman - detikInet
Minggu, 24 Mei 2020 19:40 WIB
data center lulea
Foto: Guardian
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus merampungkan persiapan pembangunan Data Center Nasional. Pihak Kominfo pun optimistis proses pembangunannya dimulai tahun ini.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Menkominfo Johnny G Plate sudah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Bappenas Suharso Monoarfa untuk percepatan. Pihaknya optimistis proyek ini bisa diselesaikan tahun ini.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa kita selesaikan, dan sudah mulai pembangunannya," ujar pria yang kerap disapa Semmy itu saat acara Lebaran Virtual Kominfo, Minggu (24/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, pemerintah akan membangun Data Center Nasional di Jakarta dan ibu kota baru. Pembangunan ini dilakukan lantaran jumlah data pemerintah tersebar di banyak data center.

Diungkap Menkominfo, saat ini ada ada 2.700 pusat data dan ruang server pemerintah. Menurut dia, sebagian besar pusat data tersebut tidak memenuhi standar.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Johnny menyebut, mengintegrasikan data pemerintah tidak mudah mengingat pada 2018 saja kapasitasnya mencapai 36 petabyte. Dalam 6 tahun, akan meningkat menjadi 82 petabyte, dan 15 tahun ke depan meningkat menjadi 140 petabyte.

Kembali ke Lebaran Virtual Kominfo, di kesempatan tersebut, Semmy turut membeberkan peran pihaknya dalam membantu Gugus Tugas COVID-19 dalam mengintegrasikan sistem yang mereka miliki. Disinggung pula rencana Ditjen Aptika dalam menyiapkan masyarakat Indonesia untuk percepatan masuk ke ruang digital.

Menurutnya, ruang digital bukan lagi ruang yang tanpa aturan. Ruang digital harusnya sudah dianggap sebagai realitas. Makanya pihaknya ingin melakukan sosialisasi dengan masyarakat bagaimana berdamai juga dengan gadget-gadget yang mereka miliki.

"Bagaimana bisa memanfaatkan gadget-gadget ini untuk hal-hal yang produktif. Ini yang kita lakukan untuk memasuki normal baru. Di Aptika, kami akan membekali semua pekerja kami dengan gadget mobility, jadi bisa bekerja dari mana saja, dan diharapkan ini sebagai percontohan untuk memasuki new normal, khususnya di pemerintahan," pungkasnya.




(afr/fyk)