TSMC Tolak Pesanan Chip Baru dari Huawei
Hide Ads

TSMC Tolak Pesanan Chip Baru dari Huawei

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 19 Mei 2020 11:40 WIB
Huawei
Rotating Chairman Huawei Guo Ping. Foto: istimewa
Jakarta -

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) resmi menolak pesanan chip baru dari Huawei setelah pemerintah Amerika Serikat menerapkan aturan impor baru.

"TSMC sudah menyetop menerintah pesanan dari Huawei setelah perubahan aturan yang baru diumumkan dan untuk menuruti aturan ekpor terbaru," ujar seorang sumber yang dikutip Nikkei Asian Review, Selasa (19/5/2020).

Aturan yang dimaksud membuat perusahaan non AS pun dilarang berbisnis dengan Huawei jika mereka menggunakan teknologi atau peralatan dari AS dalam proses produksinya. Hal ini tentunya menjadi pukulan keras untuk Huawei, yang memang bergantung pada TSMC untuk produksi chipnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ya, Huawei memang punya anak usaha bernama HiSilicon yang bergerak di pembuatan chip. Namun mereka bergantung pada TSMC untuk memproduksi chip yang mereka desain. Sama seperti banyak perusahaan lain seperti Qualcomm, Apple, dan lainnya, yang hanya mendesain chip dan menyerahkan proses produksinya ke TSMC.

Chairman Huawei Guo Ping mengakui ke media kalau bisnis Huawei nantinya akan terdampak dari masalah ini. Ia pun menyebut ini sebagai serangan terhadap Huawei ini juga merupakan serangan terhadap para konsumen dan bermacam industri lain secara global.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah AS terus teguh dalam menyerang Huawei, tapi apa yang akibatnya bagi dunia?" kata Rotating Chairman Huawei, Guo Ping, menambahkan bahwa hal itu malah akan merugikan banyak pihak, termasuk perusahaan AS sendiri.

"Dalam upaya tak kenal lelah mereka untuk mencekik perusahaan kami, pemerintah AS telah memutuskan untuk mengabaikan kecemasan banyak perusahaan dan asosiasi industri. Aturan baru ini akan berimbas pada ekspansi, perawatan dan operasi berkelanjutan jaringan bernilai ratusan miliar dolar yang diluncurkan di lebih dari 170 negara," jelas Guo.

Pada 2019 lalu, Huawei menghabiskan dana USD 18,7 miliar untuk membeli baik perangkat keras maupun lunak dari perusahaan asal AS, setelah berusaha keras untuk mengakali pembatasan yang diberlakukan terhadap Huawei.




(asj/asj)