Agar Tak Kalah Sama Robot, Anak Millenial Z Harus Punya Skill Ini
Hide Ads

d'Youthizen Virtual Class

Agar Tak Kalah Sama Robot, Anak Millenial Z Harus Punya Skill Ini

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 13 Mei 2020 16:55 WIB
dyouthizen virtual class
Agar Tak Kalah Sama Robot, Zilenial Harus Punya Skill Ini (Foto: Screenshot)
Jakarta -

Di era revolusi industri 4.0 semakin banyak pekerjaan manusia yang akan digantikan oleh robot. Agar tidak tergusur oleh robot dan otomasi, millenial dan generasi Z harus punya 10 skill penting saat memasuki dunia kerja.

Hal ini diungkap oleh Product Director detiknetwork Sena Achari yang menjadi dosen tamu dalam kuliah online d'Youthizen Virtual Class, Rabu (13/5/2020).

Dalam kuliah online hari kedua ini, Sena menjelaskan skill ini wajib dimiliki karena banyak faktor yang mendorong pelaku usaha untuk memperkerjakan robot dibanding manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau teman-teman selesai kuliah tidak upgrade skill-nya bisa jadi saingannya sama robot-robot ini. Manusia kan bisa bad mood, sedangkan robot tidak bisa capek dan cost efficient juga untuk pelaku industri," kata Sena.

Ke-10 skill yang wajib dimiliki tersebut adalah menyelesaikan masalah rumit, berpikir kritis, kreativitas, mengelola sumber daya, koordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan membuat keputusan, orientasi layanan serta negosiasi.

ADVERTISEMENT

Semua skill di atas penting untuk dimiliki oleh milenial dan Gen Z. Tapi ada dua skill yang benar-benar membedakan manusia dengan robot yaitu berpikir kritis dan kecerdasan emosional.

Menurut Sena, berpikir kritis penting merupakan skill yang perlu dimiliki, terutama di zaman sekarang saat banyak hoax dan misinformasi yang beredar. Berpikir kritis juga yang mendorong Steve Jobs untuk berinovasi dan merancang iPhone yang mendobrak jagad teknologi.

"Saat itu ponsel layar sentuh belum umum, kalaupun ada pake stylus. Steve Jobs berpikir kenapa orang tidak pakai tangan saja untuk menggunakan ponsel, kenapa harus pakai stylus," jelas Sena.

"Dari critical thinking itulah keluar solusi produk yang bernama iPhone yang menawarkan keleluasaan layar yang lebih full," sambungnya.

Selain itu kecerdasan emosional juga sesuatu yang penting karena kemampuan ini tidak dimiliki oleh robot. Ia mencontohkan robot yang dikerahkan Kemenristek untuk merawat pasien COVID-19 di Indonesia. Robot ini mungkin memiliki jadwal konsisten tapi tidak memiliki perasaan.

Sena mengatakan kecerdasan emosional juga menyumbang 80% dari kesuksesan seseorang. Jadi sekedar pintar secara akademis belum tentu menjamin milenial dan generasi Z untuk sukses di dunia kerja.

"Jadi kalau saat ini kalian misalnya juara kelas belum tentu orang yang juara kelas akan sukses di kehidupan nyata," kata Sena.

"Karena kehidupan akademis sangat beda dengan pekerjaan nyata. Faktor penentu terbesarnya adalah kecerdasan emosional," pungkasnya.

d'Youthizen Virtual Class, adalah kelas online yang digagas detikcom sambil #JagaJarakDulu di masa pandemi Corona. Kelas ini terbuka untuk mahasiswa dari kampus jurusan apapun yang menghadirkan dosen dari kalangan praktisi, tokoh inspiratif, influencer maupun selebriti.

Ajang ini disponsori oleh by.U, provider serba digital pertama di Indonesia dari Telkomsel. Kamu bisa bebas menikmati jaringan 4G LTE untuk mendukung aktivitas sehari-hari serta ide kreatifmu.




(vmp/fay)